Mustopa Aji: Tanpa Degradasi Turut Memberikan Kesempatan Memain Muda untuk Tampil Bagus
Mustopa Aji, mantan striker Persikota Tangerang di era 2008 dan Persikabo era 2012'an memberikan pendapatnya soal wacana kompetisi tanpa degradasi.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Mustopa Aji, mantan striker Persikota Tangerang di era 2008 dan Persikabo era 2012'an memberikan pendapatnya soal wacana kompetisi tanpa degradasi.
Mantan striker kelahiran Tangerang ini menyebut ada wacana tanpa degradasi punya sisi positif dan negatif.
Dampak positif jika kompetisi tanpa degradasi yakni membantu tim-tim yang keuangannya anjlok. Meski ada beberapa tim yang punya keuangan baik, namun tak dipungkiri banyak pula tim yang tersedak-sedak jika harus mengeluarkan biaya besar untuk mengarungi kompetisi musim 2021.
"Sebagian tim mungkin ada yang masih mengandalkan pendapatan dari suporter. Namun, kompetisi kali ini kan masih tanpa suporter. Jadi kemungkinan tim-tim ini yang masih berpikir keras bagaimana perjalanan tim nantinya, jangan sampai terhenti di tengah jalan karena masalah keuangan," ucapnya kepada Warta Kota, Senin (10/5/2021) kemarin di Tangerang.
Selain itu, tanpa degradasi turut pula memberikan kesempatan pemain muda untuk tampil bagus.
Hanya saja, ada dampak positif, ada pula dampak negatif.
"Tanpa degradasi itu menghilangkan nilai kompetisi itu sendiri. Bisa jadi tim-tim yang keuangannya kurang akan mengandalkan pemain seadanya. Ini membuat peta persaingan kurang," tambahnya.
Ia pun berharap agar PSSI dan PT.LIB mampu mengeluarkan keputusan bijak nantinya.
Lanjut Aji, jika memungkinkan, format kompetisi lah paling ideal diubah, namun tetap ada zona degradasi.
"Dibagi per wilayah saja. Jadi meringankan tim, atau sistem bubble seperti kemarin. Banyak kekurangan jika kompetisi tanpa degradasi. Yang dikhawatirkan ya klub hanya mengandalkan pemain seadanya. Ngapain membayar pemain bintang, atau pemain mahal-mahal toh tanpa degradasi. Sisi lain, pemain pun pasti pasrah menerima keputusan tim, daripada menganggur," terangnya.
Mustopa Aji pun berharap agar jangan sampai PSSI dan operator bisa mengkaji dalam-dalam sehingga tidak ada klub yang pingsan di tengah jalan, dan mundur.
"Kalau keuangan klubnya habis kan bahaya. Yang malu kompetisi kita dong. Jadi mesti cermat. Apalagi kondisi sekarang masih pandemi dan liga tanpa suporter," sambungnya.