Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Chelsea Juara Liga Champions 2020/2021, Penantian 15 Tahun Kai Havertz Terbayar Lunas

Hasil Final Liga Champions, Kai Havertz memberikan komentar usai membantu Chelsea mengalahkan Manchester City lewat gol tunggalnya.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Chelsea Juara Liga Champions 2020/2021, Penantian 15 Tahun Kai Havertz Terbayar Lunas
Jose Coelho / AFP / POOL
Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz melakukan selebrasi setelah mencetak gol pertama timnya pada pertandingan final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea FC di stadion Dragao di Porto pada 29 Mei 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Pahlawan kemenangan Chelsea di Final Liga Champions, Kai Havertz memberikan komentar pasca bentrok dengan Manchester City.

Tersaji di Stadion Dragao, Portugal, Chelsea resmi menujuarai Liga Champions 2020/2021 usai mengalahkan Manchester City lewat skor 0-1.

Kai Havertz menjadi satu-satunya sosok pembeda pada laga bertajuk All England ini.

Ia sukses mengoyak jala Ederson Moraes pada menit ke-42 setelah menerima umpan dari Mason Mount.

Baca juga: HASIL Final Liga Champions - Chelsea Juara, Tangisan De Bruyne Iringi Nasib Tragis Manchester City

Baca juga: HASIL Liga Champions Babak I Manchester City vs Chelsea: Skor 0-1, Kai Havertz Cetak Gol

Pasca laga, ia mengaku tak bisa berkata banyak mengenai dirinya yang jadi penentu kemenangan The Blues.

"Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Saya menunggu lama," terang Havertz dikutip dari laman BBC.

"Sekarang saya ingin berterima kasih kepada keluarga saya, orang tua saya, nenek dan pacar saya. Saya tidak tahu harus berkata apa."

BERITA REKOMENDASI

Diakui oleh pemain yang juga tergabung dalam skuat Timnas Jerman ini, ia telah menantikan momen menjuarai Liga Champions selama 15 tahun.

Akhirnya penantian tersebut terbayar lunas dan ia rasakan bersama Chelsea.

"Saya telah menunggu 15 tahun untuk saat ini dan sekarang sudah di sini," tegasnya.

Terlepas dari itu, Chelsea sukses meraih gelar Liga Champions keduanya.

Trofi si Kuping Besar pertama kali diraih oleh Chelsea pada musim 2011/2012 di bawah kendali Roberto di Matteo.

Jalan Pertandingan

Manchester City dan Chelsea langsung tampil menggebrak di menit-menit awal pertandingan babak pertama.

Presing ketat yang diperagakan oleh Manchester City membuat pemain Chelsea kesulitan mengembangkan permainan.

Gugup dan grogi nampak dari permainan The Blues.

Pemain Chelsea banyak melakukan kesalahan pada awal babak pertama dengan tak bisa mengontrol bola dengan baik maupun kesalahan umpan.

Memasuki menit ke-3, Chelsea mencoba untuk bermain tenang.

Pemain depan Chelsea asal Jerman Timo Werner (kedua dari kiri) gagal mencetak gol selama pertandingan final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea di stadion Dragao di Porto pada 29 Mei 2021.
Pemain depan Chelsea asal Jerman Timo Werner (kedua dari kiri) gagal mencetak gol selama pertandingan final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea di stadion Dragao di Porto pada 29 Mei 2021. (CARL RECINE / POOL / AFP)

Bermain di area pertahanannya sendiri menjadi opsi Chelsea untuk membangun serangan.

Di sisi lain, Chelsea juga tengah menunggu Manchester City membuat celah di area pertahanannya.

Perlahan tapi pasti The Blues mampu mengembangkan permainan.

Timo Werner kerap kali merepotkan sisi kiri permainan Manchester City.

Kecepatan striker Timnas Jerman ini membuat Zinchenko kesulitan untuk mengawalnya.

Bek Chelsea asal Brazil Thiago Silva (kanan) bersaing memperebutkan bola dengan bek Inggris Manchester City Kyle Walker selama pertandingan final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea di stadion Dragao di Porto pada 29 Mei 2021.
Bek Chelsea asal Brazil Thiago Silva (kanan) bersaing memperebutkan bola dengan bek Inggris Manchester City Kyle Walker selama pertandingan final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea di stadion Dragao di Porto pada 29 Mei 2021. (PIERRE-PHILIPPE MARCOU / POOL / AFP)

Beberapa kali Werner mampu lepas dari pengawalan lini belakang The Citizens.

Memasuki menit ke-7, Manchester City belum menciptakan peluang sama sekali.

Rapatnya pertahanan The Blues membuat Kevin de Bruyne dkk kesulitan untuk mengkreasikan serangan.

The Citizens mendapatkan peluang melalui Raheem Sterling menit ke-8.

Ia berhasil menerima umpan long pass dari lini pertahanan dan tinggal berhadapan dengan Edouard Mendy.

Sayang, bekas pemain Liverpool ini gagal mencetak gol setelah diganggu oleh Reece James.

Jual beli serangan dan silih berganti menciptakan peluang matang dihasilkan kedua tim.

Namun 10 menit babak pertama, kedua tim masih betah dengan skor imbang 0-0.

Timo Werner kembali mendapatkan peluang pada menit ke-14.

Penjaga gawang Manchester City Brasil Ederson (kedua dari kiri) menyelamatkan bola dari penyerang Jerman Chelsea Timo Werner (kanan) selama pertandingan final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea di stadion Dragao di Porto pada 29 Mei 2021.
Penjaga gawang Manchester City Brasil Ederson (kedua dari kiri) menyelamatkan bola dari penyerang Jerman Chelsea Timo Werner (kanan) selama pertandingan final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea di stadion Dragao di Porto pada 29 Mei 2021. (SUSANA VERA / POOL / AFP)

Namun sayang, tembakannya dari dalam kotak penalti masih dapat diantisipasi oleh Ederson Moraes.

Manchester City mencoba mengambil alih jalannya permainan dengan melakukan penguasan bola selama mungkin.

Peran dari Kevin de Bruyne dan Riyad Mahrez belum kentara sepanjang 20 menit babak pertama.

Sebaliknya, tumpuan penyerangan The Citizens diberikan kepada Raheem Sterling.

Memasuki menit ke-22, The Blues mengurun pemain Manchester City di area pertahanannya.

Deburan ombak serangan yang dterus dilakukan Chelsea membuat Kevin de Btuyne dkk kesulitan untuk menguasai permainan.

Pada menit ke-27, Chelsea nyaris kebobolan.

Ialah Phil Foden yang tinggal berhadapan one on one dengan Mendy.

Untungnya, tekel tepat waktu dilakukan Antonio Rudiger yang berhasil mem-block shot yang dilakukan Foden.

Memasuki menit ke-30, Riyad Mahrez mulai panas dengan aksinya yang mampu merepotkan pertahanan Chelsea.

Beberapa kali manuver yang ia lakukan sukses menembus kotak penalti tim lawan.

Lima menit jelang babak pertama rampung, skor kedua tim masih imbang 0-0.

Pada menit ke-42, Chelsea unggul lewat Kai Havertz

Hingga 45 menit babak pertama usai, skor 0-1 bertahan.

Pada babak kedua Manchester City tancap gas untuk menyamakan level ketertinggalannya.

Serangan demi serangan terus dilancarkan tim besutan Pep Guardiola ini.

Meskipun demikian, Chelsea mampu mengkoordinir lini pertahanan dengan baik.

The Blues juga memainkan permainan ofensif lewat strategi counter-attack yang mereka jalankan.

Sayang, upaya untuk mengejar ketertinggaln justru berujung apes bagi Manchester City.

Pilar andalan utama The Citizens, Kevin de Bruyne mengalami cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Ia digantikan oleh Gabriel Jesus pada menit ke-60.

Upaya mati-matian dilakukan Manchester City untuk mencetak gol penyama kedudukan.

Namun hingga laga usai, skor 0-1 bertahan untuk kemenangan Chelsea.

Susunan Pemain Manchester City vs Chelsea

Manchster City :

Ederson; Walker, Dias, Stones, Zinchenko; Gündoğan, Bernardo, De Bruyne; Mahrez, Sterling, Foden.

Chelsea:

Mendy; Azpilicueta, Thiago Silva, Rudiger; James, Kanté, Jorginho, Chilwell; Mount, Werner, Havertz.

(Tribunnews.com/Giri)

Ikuti berita Liga Champions

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas