Liga Champions: Kenang Momen Kegagalan 16 Besar, Luis Suarez Bicara Kejutan Chelsea
Meski berhasil membantu Atletico Madrid menjuarai Liga Spanyol, Luis Suarez ternyata masih terkenang kegagalan timnya di Liga Champions musim ini.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Meskipun berhasil membantu Atletico Madrid menjuarai Liga Spanyol, Luis Suarez ternyata masih terkenang dengan kegagalan timnya di Liga Champions musim ini.
Seperti yang diketahui bahwa Suarez gagal membawa Atletico Madrid melesat lebih jauh lagi dalam gelaran Liga Champions musim 2020/2021.
Langkah Atletico Madrid harus terhenti tepatnya pada babak 16 besar di tangan klub asal Inggris, Chelsea.
Tim berjuluk Los Rojiblancos yang ditangani Diego Simeone itu tak berdaya ketika disingkirkan Chelsea.
Baca juga: Profil Antonio Rudiger, Bek Chelsea yang Terlibat Insiden dengan Kevin De Bruyne di Final UCL
Baca juga: Ini Makna Selebrasi Unik Thomas Tuchel dan Pemain Chelsea selepas Juara Liga Champions
Baca juga: Setelah Merebut Trofi Liga Champion, 10 Pemain Chelsea Ini Segera Fokus Menghadapi Euro 2020
Atletico Madrid kalah dengan agregat skor tiga gol tanpa balas melawan Chelsea yang akhirnya berhasil menjadi jawara Liga Champions musim tersebut.
Suarez pun tak sungkan berbagi perasaannya terhadap kegagalan timnya melangkah lolos dari babak 16 besar.
Penyerang Timnas Uruguay itu mengakui ia dan rekan setimnya kerap kali harus menderita setiap menjalani pertandingan.
"Saya akan terus berjuang bersama rekan satu tim saya di Atletico Madrid," ungkap Suarez dikutip dari Marca.
"Kami harus bisa melewati banyak cobaan dan kesengsaraan, setiap laga kami sangat stres, harus berusaha keras,".
"Dan ketika wasit meniup peluit, barulah saya melihat rekan setim saya berkata kami telah mencapai tujuan kami,".
"Musim baru akan datang dan kami akan terus merasa lapar dan ambisius, anda tak boleh berhenti bermimpin dan meraih gelar,".
"Di Liga Champions, kami masih ingin menang dan menulis sejarah baru untuk tim sendiri," tegas eks pemain Liverpool tersebut.
Baca juga: Final Piala Super Eropa 2021, Chelsea vs Villarreal, Panggung Duo Pelatih Korban Pemecatan PSG
Baca juga: Di Balik Keberhasilan Chelsea Menangkan Liga Champions, NGolo Kante Kembali Buktikan Sihirnya
Lebih lanjut, Suarez tak sungkan pula untuk mengakui performa kejutan yang diperlihatkan Chelsea.
Chelsea yang sempat mengalami pergantian pelatih pertengahan musim justru secara mengejutkan berhasil menjadi pemenang Liga Champions musim ini.
Tim besutan Thomas Tuchel itu mampu menyingkirkan tim-tim besar Eropa termasuk Atletico Madrid.
Porto, Real Madrid, dan Manchester City menjadi tim lain yang harus merasakan performa mengejutkan dari Chelsea di Liga Champions musim ini.
Alhasil Suarez menganggap Chelsea sebagai tim yang mampu tampil mengejutkan meskipun sebenarnya tidak diunggulkan menjadi juara.
"Terkadang tim yang tidak dianggap serius tetapi mereka terus berusaha mencoba dan keajaiban pada akhirnya datang," puji Suarez.
"Lihatlah Chelsea, musim lalu semua orang ingin bertemu mereka pada babak 16 besar, karena mereka pikir lemah, ternyata," tutupnya.
Seperti yang diketahui bersama bahwa Chelsea akhirnya berhasil menisbatkan diri sebagai juara utama Liga Champions musim 2020/2021.
Chelsea secara heroik mampu menjadi jawara utama Liga Champions musim ini setelah mengalahkan Manchester City di laga final, Minggu (30/5/2021) dinihari tadi.
Berlangsung di Estadio do Dragao, gol tunggal Kai Havertz sudah cukup membuat Chelsea mengamankan gelar juara Liga Champions kedua dalam sejarah.
Baca juga: Ungkapan Perasaan Hati Thomas Tuchel Usai Bawa Chelsea Menangi Liga Champions
Kemenangan Chelsea melawan Manchester City dalam laga final kali ini secara tidak langsung mengulangi kejayaan The Blues era Didier Drogba.
Chelsea tercatat pernah mampu menyegel gelar juara Liga Champions tepatnya pada musim 2011/2012.
Kala itu, kondisi Chelsea sangat mirip dengan apa yang telah dicapainya pada musim ini.
Sempat dilanda pergantian pelatih pada pertengahan musim akhirnya Chelsea justru mampu menyegel gelar juara Liga Champions.
Jika pada tahun 2012, Roberto Di Matteo yang cukup beruntung bisa mengantarkan Chelsea merengkuh gelar Liga Champions perdana.
Kini, Thomas Tuchel mampu mengulangi kejayaan yang sama setelah menggantikan Frank Lampard sebagai pelatih Chelsea, pada pertengahan musim juga.
Alhasil juru taktik asal Jerman itu secara brilian membantu Chelsea merengkuh gelar juara Liga Champions untuk kedua kalinya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)