Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Liga Champions: Kenang Momen Kegagalan 16 Besar, Luis Suarez Bicara Kejutan Chelsea

Meski berhasil membantu Atletico Madrid menjuarai Liga Spanyol, Luis Suarez ternyata masih terkenang kegagalan timnya di Liga Champions musim ini.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Liga Champions: Kenang Momen Kegagalan 16 Besar, Luis Suarez Bicara Kejutan Chelsea
Tangkapan layar laman Chelsea
Duel striker Atletico Madrid, Luiz Suarez vs bek Chelsea, Antonio Rudiger dalam lanjutan leg kedua 16 besar Liga Champions. 

TRIBUNNEWS.COM - Meskipun berhasil membantu Atletico Madrid menjuarai Liga Spanyol, Luis Suarez ternyata masih terkenang dengan kegagalan timnya di Liga Champions musim ini.

Seperti yang diketahui bahwa Suarez gagal membawa Atletico Madrid melesat lebih jauh lagi dalam gelaran Liga Champions musim 2020/2021.

Langkah Atletico Madrid harus terhenti tepatnya pada babak 16 besar di tangan klub asal Inggris, Chelsea.

Tim berjuluk Los Rojiblancos yang ditangani Diego Simeone itu tak berdaya ketika disingkirkan Chelsea.

Baca juga: Profil Antonio Rudiger, Bek Chelsea yang Terlibat Insiden dengan Kevin De Bruyne di Final UCL

Striker Chelsea asal Jerman Timo Werner (2R) bersaing dengan bek Atletico Madrid asal Spanyol Manuel Sanchez (kanan) pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Chelsea dan Atletico Madrid di Stamford Bridge di London pada 17 Maret 2021.
Striker Chelsea asal Jerman Timo Werner (2R) bersaing dengan bek Atletico Madrid asal Spanyol Manuel Sanchez (kanan) pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Chelsea dan Atletico Madrid di Stamford Bridge di London pada 17 Maret 2021. (BEN STANSALL / AFP)

Baca juga: Ini Makna Selebrasi Unik Thomas Tuchel dan Pemain Chelsea selepas Juara Liga Champions

Baca juga: Setelah Merebut Trofi Liga Champion, 10 Pemain Chelsea Ini Segera Fokus Menghadapi Euro 2020

Atletico Madrid kalah dengan agregat skor tiga gol tanpa balas melawan Chelsea yang akhirnya berhasil menjadi jawara Liga Champions musim tersebut.

Suarez pun tak sungkan berbagi perasaannya terhadap kegagalan timnya melangkah lolos dari babak 16 besar.

Penyerang Timnas Uruguay itu mengakui ia dan rekan setimnya kerap kali harus menderita setiap menjalani pertandingan.

Berita Rekomendasi

"Saya akan terus berjuang bersama rekan satu tim saya di Atletico Madrid," ungkap Suarez dikutip dari Marca.

"Kami harus bisa melewati banyak cobaan dan kesengsaraan, setiap laga kami sangat stres, harus berusaha keras,".

Penyerang Uruguay Atletico Madrid Luis Suarez merayakan golnya selama pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Klub Atletico Madrid dan CA Osasuna di stadion Wanda Metropolitano di Madrid pada 16 Mei 2021.
GABRIEL BOUYS / AFP
Penyerang Uruguay Atletico Madrid Luis Suarez merayakan golnya selama pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Klub Atletico Madrid dan CA Osasuna di stadion Wanda Metropolitano di Madrid pada 16 Mei 2021. GABRIEL BOUYS / AFP (GABRIEL BOUYS / AFP)

"Dan ketika wasit meniup peluit, barulah saya melihat rekan setim saya berkata kami telah mencapai tujuan kami,".

"Musim baru akan datang dan kami akan terus merasa lapar dan ambisius, anda tak boleh berhenti bermimpin dan meraih gelar,".

"Di Liga Champions, kami masih ingin menang dan menulis sejarah baru untuk tim sendiri," tegas eks pemain Liverpool tersebut.

Baca juga: Final Piala Super Eropa 2021, Chelsea vs Villarreal, Panggung Duo Pelatih Korban Pemecatan PSG

Baca juga: Di Balik Keberhasilan Chelsea Menangkan Liga Champions, NGolo Kante Kembali Buktikan Sihirnya

Lebih lanjut, Suarez tak sungkan pula untuk mengakui performa kejutan yang diperlihatkan Chelsea.

Chelsea yang sempat mengalami pergantian pelatih pertengahan musim justru secara mengejutkan berhasil menjadi pemenang Liga Champions musim ini.

Duel striker Atletico Madrid, Luiz Suarez vs bek Chelsea, Antonio Rudiger dalam lanjutan leg kedua 16 besar Liga Champions.
Duel striker Atletico Madrid, Luiz Suarez vs bek Chelsea, Antonio Rudiger dalam lanjutan leg kedua 16 besar Liga Champions. (Tangkapan layar laman Chelsea)

Tim besutan Thomas Tuchel itu mampu menyingkirkan tim-tim besar Eropa termasuk Atletico Madrid.

Porto, Real Madrid, dan Manchester City menjadi tim lain yang harus merasakan performa mengejutkan dari Chelsea di Liga Champions musim ini.

Alhasil Suarez menganggap Chelsea sebagai tim yang mampu tampil mengejutkan meskipun sebenarnya tidak diunggulkan menjadi juara.

"Terkadang tim yang tidak dianggap serius tetapi mereka terus berusaha mencoba dan keajaiban pada akhirnya datang," puji Suarez.

"Lihatlah Chelsea, musim lalu semua orang ingin bertemu mereka pada babak 16 besar, karena mereka pikir lemah, ternyata," tutupnya.

Striker Chelsea asal Prancis Olivier Giroud (tengah) melakukan selebrasi setelah mencetak gol dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Club Atletico de Madrid dan Chelsea di stadion Arena Nationala di Bucharest pada 23 Februari 2021.
Daniel MIHAILESCU / AFP
Striker Chelsea asal Prancis Olivier Giroud (tengah) melakukan selebrasi setelah mencetak gol dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Club Atletico de Madrid dan Chelsea di stadion Arena Nationala di Bucharest pada 23 Februari 2021. Daniel MIHAILESCU / AFP (Daniel MIHAILESCU / AFP)

Seperti yang diketahui bersama bahwa Chelsea akhirnya berhasil menisbatkan diri sebagai juara utama Liga Champions musim 2020/2021.

Chelsea secara heroik mampu menjadi jawara utama Liga Champions musim ini setelah mengalahkan Manchester City di laga final, Minggu (30/5/2021) dinihari tadi.

Berlangsung di Estadio do Dragao, gol tunggal Kai Havertz sudah cukup membuat Chelsea mengamankan gelar juara Liga Champions kedua dalam sejarah.

Baca juga: Ungkapan Perasaan Hati Thomas Tuchel Usai Bawa Chelsea Menangi Liga Champions

Kemenangan Chelsea melawan Manchester City dalam laga final kali ini secara tidak langsung mengulangi kejayaan The Blues era Didier Drogba.

Chelsea tercatat pernah mampu menyegel gelar juara Liga Champions tepatnya pada musim 2011/2012.

Kala itu, kondisi Chelsea sangat mirip dengan apa yang telah dicapainya pada musim ini.

Gelandang Chelsea asal Prancis N'Golo Kante (tengah) mengangkat trofi usai memenangi laga final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea FC di stadion Dragao di Porto pada 29 Mei 2021.
Gelandang Chelsea asal Prancis N'Golo Kante (tengah) mengangkat trofi usai memenangi laga final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea FC di stadion Dragao di Porto pada 29 Mei 2021. (DAVID RAMOS / POOL / AFP)

Sempat dilanda pergantian pelatih pada pertengahan musim akhirnya Chelsea justru mampu menyegel gelar juara Liga Champions.

Jika pada tahun 2012, Roberto Di Matteo yang cukup beruntung bisa mengantarkan Chelsea merengkuh gelar Liga Champions perdana.

Kini, Thomas Tuchel mampu mengulangi kejayaan yang sama setelah menggantikan Frank Lampard sebagai pelatih Chelsea, pada pertengahan musim juga.

Alhasil juru taktik asal Jerman itu secara brilian membantu Chelsea merengkuh gelar juara Liga Champions untuk kedua kalinya.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas