TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Masa depan Kylian Mbappe terus mendominasi berita utama di beberapa media Eropa saat ini.

Pemain timnas Prancis yang menjadi bintang Paris Saint-Germain itu merupakan incaran Real Madrid.

Ada spekulasi yang beredar akhir-akhir ini. Mbappe dan Ronaldo memiliki pengaruh yang saling terkait.

Dengan spekulasi tentang masa depan Cristiano Ronaldo, kedua pemain bisa saling mempengaruhi.

Kylian Mbappe yang berpotensi bergabung dengan Real Madrid bisa membuka jalan bagi Cristiano Ronaldo berganti kostum dari Juventus ke Paris Saint-Germain.

Seperti laporan yang dilansir Gazzetta dello Sport.

Mbappe telah lama dikaitkan dengan raksasa LaLiga, Real Madrid dan langkah besar ini dapat berdampak pada karier Ronaldo di Juventus.

Ronaldo juga dikaitkan dengan kembali ke Real Madrid dan Manchester United.

Jika Ronaldo bergabung dengan PSG, itu bisa membuat Mauro Icardi meninggalkan Paris dan segera merapat ke Juventus.

Gazzetta dello Sport melaporkan bahwa Kylian Mbappe ke Real Madrid akan memicu kepindahan Cristiano Ronaldo ke Paris Saint-Germain sementara Mauro Icardi akan menuju ke Juventus.

Laporan itu mengatakan Mbappe adalah prioritas untuk manajer baru Real Carlo Ancelotti.

Kontrak pemain berusia 22 tahun itu akan habis musim panas mendatang dan bisa saja pergi meski klub Paris itu dikabarkan menawarkan kontrak baru. Namun, biaya besar masih diperlukan untuk mengamankan kesepakatan.

Jika kepindahannya berhasil, PSG dikatakan siap untuk mendatangkan Ronaldo sebagai penggantinya.

Pemain berusia 36 tahun itu diyakini ingin pindah dari Turin setelah musim yang sulit, dan manajer yang kembali Massimiliano Allegri tidak mengabaikan kemungkinan dia pergi dengan hanya satu tahun tersisa di kontraknya saat ini.

Keluarnya kapten Portugal itu bisa memicu transfer lain, melihat Icardi beralih ke Juventus.

Pemain berusia 28 tahun itu dikaitkan dengan kepindahan ke Bianconeri ketika dia berada di Serie A bersama Internazionale.

Icardi terlibat dalam 11 gol dari 20 penampilan Ligue 1 musim ini, berjuang dengan cedera sporadis dan dikritik menyusul tersingkirnya timnya dari Liga Champions.