Bedah Formasi Inggris di Euro 2020 ala Gareth Southgate, 3-4-2-1 atau 4-2-3-1?
Ulasan formasi timnas Inggris di tangan Gareth Southgate jelang kick off Euro 2020 pada 12 Juni mendatang live Mola TV dan MNC grup.
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Dia juga berani mengambil resiko dengan membawa banyak pemain muda, terbukti Inggris adalah tim kedua dengan rata-rata pemain muda dalam Euro 2020.
Keberanian, semangat, dan juga potensi besar, adalah kunci dari apa yang diharapkan Southgate untuk mencapai fleksibelitas dalam hal taktis permainan.
Baca juga: Jadwal Euro 2020: 4 Tim Underdog yang Bisa Berikan Kejutan, Termasuk Tim Asuhan legenda AC Milan
Sepanjang kualifikasi, Nations League, dan laga persahabatan, Gareth Southgate mengunakan berbagai formasi, mulai dari 3-4-2-1 hingga 4-2-3-1.
Di lini depan, Inggris punya striker hebat milik Tottenham, Harry Kane.
Southgate bisa memainkan 3-4-2-1, menurunkan Raheem Sterling, jadon Sancho, Jack Grealish, Phil Foden, Mason Mount, Bukayo Saka, atau Marcus Rashford untuk mendukung Harry Kane menciptakan gol.
Jika menggunakan 4-2-3-1, tiga dari nama di atas siap diturunkan dalam starting line-up, bahkan jika Southgate menggunakan 4-3-3 tidak menutup kemungkinan empat dari mereka yang bakal main.
Artinya, untuk memulai lini depan yang masih dalam serangan, Southgate hanya butuh satu pemain lini tengah yang agresif dalam bertahan, bukan memainkan pivot ganda.
Baca juga: Jadwal dan Pembagian Grup Euro 2020, MNC Group Kembali Jadi Official Broadcaster
"Perlu ada keseimbangan antara memaksimalkan peluang dan memastikan organisasi pertahanan yang cukup kuat," tulis FourFourTwo.
Kekuatan Inggris tak hanya dari lini tengah mereka, termasuk dari sisi sayap dan kekuatan bek.
Kyle Walker bisa memainkan peran sebagai bek tengah sisi kanan, bek kanan, atau bek sayap kanan, seperti Reece James.
Sementara Kieran Trippier nyaman bermain di kanan ataupun kiri.
Sejumlah pemain ini memiliki kecerdasan taktis dan keserbagunaan yang hebat, seperti pemain lini tengah Inggris yang telah disebutkan di atas.
Prinsip kepemilikan bola yang progresif itu adalah dasarannya, bertujuan untuk memiliki banyak peluang di antara serangan, serta organisasi pertahanan yang terstruktur akan menjadikan Inggris lebih kuat.
Dua prinsip Inggris yang tampak saat ini adalah merebut kembali penguasaan bola dan kemampuan menekan yang tinggi dengan mengandalkan talenta muda yang memiliki speed dan kualitas.