Belum Move On Lepas Kepergian Simone Inzaghi, Bos Lazio Kembali Layangkan Hujatan Pedas
Claudio Lotito selaku presiden Lazio tampaknya masih belum move on menyikapi kenyataan bahwa Simone Inzaghi telah meninggalkan posisi sebagai pelatih.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Claudio Lotito selaku presiden Lazio tampaknya masih belum move on menyikapi kenyataan bahwa Simone Inzaghi telah meninggalkan posisinya sebagai pelatih utama tim Biancocelesti.
Kepergian Inzaghi yang memutuskan beralih jabatan dari pelatih Lazio menuju Inter Milan masih terasa menyakitkan bagi Lotito.
Sakit hati yang dirasakan Lotito terasa wajar jika melihat cerita indah yang sempat ia lakukan dengan Simone Inzaghi sebelum hari perpisahan keduanya tiba.
Diketahui Lotito dan Inzaghi sempat mengagendakan makan malam indah secara bersama sebelum momen kepergian sang pelatih.
Baca juga: EURO 2020 Untungkan AC Milan, Persiapan Rossoneri Lebih Matang Ketimbang Inter Milan dan Juventus
Baca juga: Bomber AC Milan Bikin Ulah Lewat Sindiran untuk Lukaku, Ibra: Raja Ada Banyak, Tapi Tuhan Cukup Satu
Baca juga: Lima Pemain Muda Berpotensi Bikin Silau Euro 2020 - Mulai dari Amunisi Buangan AC Milan hingga Saka
Bahkan, Lotito pernah menceritakan bahwa Inzaghi sudah selangkah lagi menyetujui perpanjangan kontrak bersama Lazio untuk setidaknya sampai tahun 2024.
Keputusan Inzaghi untuk memperpanjang kontrak itu tak terlepas dari hasil pertemuan dan makan malam yang cukup panjang bersama pihak Lazio, termasuk sang presiden.
Hanya saja selang beberapa waktu setelah momen makan malam, Inzaghi tiba-tiba berubah pikiran untuk meninggalkan Lazio, keesokan harinya.
Dokumen perpanjangan kontrak yang sudah ditanda tangani pihak klub pun terasa menjadi mubazir setelah keputusan tak terduga diambil Inzaghi.
Hal itulah yang membuat Lotito sangat kecewa karena makan malam yang indah justru berujung pilu pada akhir ceritanya.
Terbaru, Lotito melayangkan hujatan terbaru ketika mengingat kepergian Inzaghi yang dianggapnya tak sopan.
"Saya menganggap jabat tangan sebagai kontrak, tetapi yang lain, seperti peribahasa berbunyi apa yang terkatakan akan segera lenyap, apa yang tertulis akan menjadi abadi," sindir Lotito menyikapi kepergian Inzaghi, dikutip dari Football Italia.
Nada sindiran tersebut seakan menjadi lanjutan dari kalimat pedih yang pernah disampaikan Lotito saat pertama kali menghujat kepergian Inzaghi ke Inter Milan.
"Saya kecewa secara pribadi, dia berubah pikiran dari tadi malam hingga pagi ini," kata Lotito.
"Padahal kontraknya sudah siap, saya sudah menandatanganinya,".
"Dia seharusnya bertemu dengan sekretaris Calveri untuk menandatanganinya juga, tapi dia ternyata dia tidak pernah muncul," tambahnya.
Baca juga: Situasi Tak Ideal Gianluigi Donnarumma, Lepas Posisi Utama di AC Milan Jadi Kiper Serep di PSG
Baca juga: Scudetto Bikin Nagih, Romelu Lukaku Kecanduan Juara. Bertahan di Inter karena Ingin Juara Lagi
Lotito menjelaskan ia tiba-tiba mendapatkan telepon yang menjelaskan bahwa Inzaghi ingin pergi dari Lazio.
Inzaghi mengakui dirinya sudah tidak punya motivasi lagi untuk melatih Lazio dan ingin memutuskan pergi dari klub tersebut.
"Dia menelpon, memberi tahu saya bahwa dia tidur lalu memutuskan pergi," akui Lotito.
"Kami sempat menghabiskan tujuh jam bersama kemarin, kami mencapai kesepakatan dan tidak goyah karenanya,".
"Lalu dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak memiliki motivasi lagi, ketika seseorang mengatakan hal itu, lantas apa anda berpikir untuk mempertahankannya?," tanya sang Presiden Lazio tersebut.
Momen pahit yang dirasakan Lotito atas perubahan keputusan Inzaghi terlihat nyata dalam pernyataan resmi klub dan wawancara, dimana ia tidak pernah menyebut nama sang mantan pelatihnya.
Selama berada di Lazio, Inzaghi tercatat lebih dari 21 tahun mengabdi baik sebagai pemain dan pelatih.
Raihan gelar Coppa Italia dan Super Coppa Italia menjadi persembahan Inzaghi selama membesut Lazio.
Setelah memutuskan pergi dari Lazio, Inzaghi memutuskan menerima pinangan Inter Milan untuk menggantikan Antonio Conte.
Lazio sendiri dikabarkan akan segera meresmikan kedatangan Maurizio Sarri yang berpeluang besar mengisi pos jabatan pelatih utama tim mereka.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)