TRIBUNNEWS.COM, ROMA- Sedikitnya ada lima bintang sepak bola yang bersaing untuk menjadi topskorer di ajang Euro 2020. Mereka memperebutkan penghargaan sepatu emas.

Setelah tertunda selama satu tahun, Euro 2020 yang dinanti-nantikan akhirnya akan dimulai dalam waktu kurang dari dua minggu lagi.

15 kali penyelenggaraan Euro sebelumnya telah memberikan beberapa momen luar biasa, diwarnai persaingan antara striker terbaik. Hal yang sama juga diharapkan dari Euro 2020.

Kejuaraan Eropa telah melahirkan beberapa pemain besar dalam sejarah. Dari Michel Platini hingga Zinedine Zidane, atau dari Gerd 'Der Bomber' Mueller hingga Cristiano Ronaldo. Kompetisi ini telah melahirkan daftar pemain yang menjadi ikon sepak bola dunia.

Dalam satu edisi Euro, Michel Platini mencetak sejarah yang membawa namanya sebagai pesepak bola terbaik dalam sejarah Euro. Platini adalah satu-satunya pemain yang mampu mencetak sembilan gol dalam lima pertandingan pada tahun 1984.

Membawa Prancis menjadi juara pada tahun itu setelah mengalahkan Spanyol di babak final.

Legenda Prancis itu menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah Euro meski hanya bermain lima pertandingan. Rekor dengan sembilan golnya bertahan hingga hari ini.

Meskipun Cristiano Ronaldo juga mencetak sembilan gol di ajang Euro tapi dia dia membutuhkan 16 pertandingan dalam beberapa edisi Euro untuk mencapainya.

Banyak striker yang selama bertahun-tahun telah mencoba memecahkan rekor Platini. Tetapi tidak ada satupun yang berhasil mendekati rekor Platini yang lincah.

Namun, itu tidak akan menghentikan mereka untuk mencoba, dan Euro 2020 adalah kesempatan berikutnya bagi para pemain untuk membuat sejarah bersama dengan timnas negara mereka.

Euro 2020 memiliki daftar panjang pemain bintang yang siap bermain. Termasuk beberapa penyerang terbaik di dunia. Berikut adalah lima kandidat peraih Sepatu Emas di UEFA Euro 2020 seperti dikutip dari sportskeeda.

Yang pertama adalah Cristiano Ronaldo. Banyak yang menilai permainan Cristiano Ronaldo musim ini mulai menurun.

Mereka memperkirakan ini bisa menjadi salah satu kesempatan terakhirnya tampil di level atas.

Namun pada usianya yang telah mencapai 36, dia masih bisa mengakhiri musim dengan Capocannoniere dan total 36 gol di semua kompetisi.