TRIBUNNEWS.COM - Klub milik Atta Halilintar, AHHA PS Pati FC, kembali mendatangkan pemain anyar berkaliber timnas.

Kali ini, AHHA PS Pati FC resmi merekrut pemain 'bengal' eks Timnas Indonesia U19, M.Yudha Febrian.

Kabar bergabungnya Yudha Febrian ke AHHA PS Pati FC dapat dijumpai di akun Instagram klub.

Baca juga: PSSI Belum Tahu Status AHHA PS Pati FC Milik Atta Halilintar

Dalam postingannya, tim berjuluk Jawa Army itu memperkenalkan Yudha Febrian dengan cara yang hampir mirim tatkala mengumumkan kepindahan Nurhidayat.

Yang menarik, postingan tersebut dibubuhi caption yang seakan menggugah hati para pecinta sepak bola nasional.

"Talenta muda yang sangat berbakat."

"Yang muda memang harusnya kita rangkul.

Baca juga: Nurhidayat Dapat Banjir Dukungan Dari Rekannya Usai Gabung Dengan AHHA PS Pati

"Bukan kita pukul!"

"Welcome, Yudha Febrian," bunyi caption di unggahan tersebut.

Sosok Yudha Febrian sendiri beberapa kali terlibat dalam hal yang mengundang perdebatan.

Beberapa waktu lalu, eks pemain Timnas Indonesia U19 sempat melakukan perbuatan kurang terpuji kepada temannya.

Kasus yang membelitnya itu juga viral di jagad media sosial Indonesia.

Perbuatan yang dilakukan Yudha Febrian itu sampai membuat Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, angkat bicara.

Ketum PSSI yang akrab disapa Iwan Bule itu

mengingatkan agar para pemain tak mengulangi atau melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan eks pemain Timnas U19 itu.

"Hari ini ramai masalah Yudha, dia ke timnas tetapi bermasalah. Jangan ikuti itu lagi," ungkap Iwan Bule dikutip dari BolaSport.

Baca juga: Kegagalan Penalti Evan Dimas Jadi Penyebab Timnas Indonesia Kena Bantai Uni Emirat Arab

"Kalau kamu punya masalah, selesai karier kamu."

"Dia bukan pemain timnas lagi," sambungnya.

Selain itu, mantan pemain Barito Putera ini pernah tersangkut masalah indisipliner saat membela Timnas Indonesia U19 beberapa waktu lalu.

Ia kedapatan melanggar peraturan ketat ala Shin Tae-yong yang juga menangani Timnas U19.

Yudha saat itu berkeliaran di tempat hiburan hingga larut malam.

Alhasil, ia pun tak bisa mengikuti jadwal sesi latihan Timnas tepat waktu.

Pelatih Shin Tae-yong tanpa pikir panjang langsung mencoretnya dari daftar pemain timnas asuhannya.

Klub sepak bola yang menaunginya saat itu, Barito Putera pun juga memberi tindakan tegas.

Laskar Antasari memutuskan untuk mengirim sang pemain ke sebuah pondok pesantren untuk menebus kesalahannya.

Berita terkait Liga 2 lainnya

(Tribunnews.com/Guruh) (BolaSport.com/Wila Wildayanti)