Ketua Asprov PSSI Jateng: Dari Segi Infrastruktur, Jateng Memiliki Stadion Untuk Kompetisi Nasional
Edi Sayudi, ST sosialisasikan Inpres No. 3 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional yang diselenggarakan Kemenpora
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, H. Edi Sayudi, ST sosialisasikan Inpres No. 3 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jumat hingga Minggu tanggal (11-13 Juni 2021) di Yogyakarta.
Adapun narasumber lainnya yang mengisi kegiatan tersebut diantaranya, Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, Raffi Ahmad, Ahmad Sauqi, Iwan Budiyanto, Raden Isnanta.
Dalam kesempatan tersebut, Edi Sayudi memaparkan kondisi pembinaan sepakbola di Jawa Tengah. Ada beberapa program strategis Asprov PSSI Jawa Tengah yang sudah dipersiapkan.
Pertama, Football Development (pengembangan Sepakbola), menurutnya ini merupakan dasar dari proses pembangunan prestasi sepakbola.
Ada beberapa hal perlu disikapi dengan serius untuk mengembangkan prestasi sepakbola di Jawa Tengah.
"Dari segi infrastruktur, Jateng memiliki stadion untuk kompetisi nasional dari 35 kota/kabupaten 40 persen layak dan 60 persen tidak layak. Pengembangan usia dini dan muda serta pengembangan pelatih," ujar H. Edi Sayudi saat di hubungi melalui sambungan whatshap, Sabtu (12/6/2021).
Kedua, Member Development (Pengembangan Anggota) wajib dilakukan sebagai penguatan anggota untuk mengembangkan potensi. Ia menjelaskan, di Jawa Tengah ada ratusan klub, asosiasi sepakbola. Untuk itu perlu penguatan dari semua anggota agar prestasi bisa tercapai.
"Kurang lebih ada 750 perkumpulan sepakbola, Askab/Askot. Ini potensi besar Jateng untuk pengembangan prestasi," tuturnya.
Ketiga soal Kompetisi. Di Jawa Tengah, lanjut Edi, masih banyak kekurangan selain infrastruktur penunjang juga pengelolaan klub yang belum maksimal tak terkecuali soal pendanaan dan sponsorship.
"Ini tugas kita bersama untuk menyikapi berbagai penghambat pengembangan prestasi sepakbola di Jawa Tengah," jelasnya.
Terakhir, Jateng mempunyai Tim Sepakbola menjadi rutinitas empat tahunan. Hasil dari pemain potensial kompetisi akan menjadi bagian dari Tim Sepakbola PON Jateng.