Ibarat Kacang Lupa Kulitnya, Calhanoglu Tak Tahu Terima Kasih Kepada AC Milan dan Pioli
Keputusan Hakan Calhanoglu meninggalkan AC Milan dan bergabung ke Inter Milan dapat diibaratkan kacang lupa kulitnya.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Kepindahan Hakan Calhanoglu dari AC Milan ke Inter Milan pada bursa transfer musim panas kali ini banyak megundang reaksi beragam.
Tak sedikit suara sumbang terus mengalir kepada Hakan Calhanoglu terkait keputusannya yang tergolong kontroversi.
Memang bukan menjadi hal yang baru bagi sebuah pemain berpindah dari satu tim ke tim lain, terlebih itu rival klub lamanya.
Namun Liga Italia Serie A memiliki kekhasan khusus dalam hal loyalitas dan pandangan pendukung mereka terhadap arti sebuah kesetiaan.
Baca juga: Nasib Apes AC Milan Dobel, Pengkhianatan Calhanoglu Normal Tapi Donnarumma Masih Punya Nurani
Baca juga: Demi Panaskan Rivalitas, Legenda Inter Mimpikan Calhanoglu Cetak Gol di Derby Milan
Pendukung tim-tim Italia mengedepankan respek tinggi terhadap pemain yang mau menunjukkan loyalitas dan kesetiaan di atas apapun.
Meski sebuah tim itu mengalami degradasi ataupun keterpurukan, seorang pemain diharapkan tidak hengkang. Lebih-lebih ke sesama klub Serie A.
Bahkan apesnya yang menimpa Hakan Calhanoglu adalah keputusan yang ia buat dengan memilih Inter Milan.
Di mana peraih Scudetto 2020/2021 itu adalah klub tetangga dari AC Milan sendiri.
Rivalitas yang dimiliki dua pendukung klub sekota tersebut jelas mendarah daging sejak lama.
Kepindahan Hakan Calhanoglu ke bumi Giuseppe Meazza jelas menjadi sorotan tajam, termasuk kalangan Milanisti.
Apa yang dilakukan oleh gelandang asal Turki ini bak kacang lupa kulitnya.
Nama Hakan Calhanoglu sendiri tak lantas moncer dan memiliki pamor yang bagus bersama AC Milan.
Pertama kali mendaratkan kakinya di Italia, nama Hakan Calhanoglu cuma dipandang sebelah mata.
Kualitasnya tak benar-benar terbukati nyata meski memiliki label sebagai raja tendangan bebas di Bundesliga.
Baru kemudian dalam dua musim terakhir bersama Stefano Pioli, mantan pemain Leverkusen ini bertransformasi menjadi bagian Centrocampista yang ulung.
Ia masuk dalam kategori terbaik untuk urusan trequartista yang berkiprah di Serie A.
Stefano Pioli lah yang berjasa mengembalikan performa terbaik seorang Hakan.
Sebelum ditangani oleh Stefano Pioli, sejumlah perubahan poisis bermain dirasakan oleh Hakan Calhanoglu.
Gelandanga sal Turki tersebut pernah menjadi seorang gelandang tengah ataupun gelandang bertahan sebelum AC Milan dibesut oleh Pioli.
Baru ditangan eks juru taktik Inter Milan inilah performa AC Milan dan Hakan Calhanoglu menanjak.
Hal yang seruap juga diungkapkan oleh jurnalis kenamaan di Italia, Matteo Marani.
Ia menyebut perfomanya Hakan Calhanoglu yang menanjak tak lepas dari tangan dingin Stefano Pioli.
"Calhanoglu adalah pesepakbola dengan banyak pasang surut. Sudah di paruh kedua musim ini dia telah menunjukkan penurunan yang nyata dalam penampilannya," terangnya, seperti yang dikutip dari laman Milannews.
"Dalam hal ini, penghargaan besar diberikan kepada Stefano Pioli yang mampu membuatnya tampil di level tinggi. untuk jangka waktu tertentu," tambahnya menjelaskan.
Terlepas dari perpindahan pemain dari suatu klub ke tim lain adalah hal yang wajar.
Namun apa yang dilakukan Hakan Calhanoglu bak kacang yang merupakan kulitnya.
Ia justru meninggalkan klub dan pelatih yang mengangkat namanya dari situasi kelam di Serie A.
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita terkait AC Milan