Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Ibarat Kacang Lupa Kulitnya, Calhanoglu Tak Tahu Terima Kasih Kepada AC Milan dan Pioli

Keputusan Hakan Calhanoglu meninggalkan AC Milan dan bergabung ke Inter Milan dapat diibaratkan kacang lupa kulitnya.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Ibarat Kacang Lupa Kulitnya, Calhanoglu Tak Tahu Terima Kasih Kepada AC Milan dan Pioli
OZAN ??KOSE / POOL / AFP
Gelandang Turki Hakan Calhanoglu melakukan pemanasan sebelum pertandingan sepak bola Grup A UEFA EURO 2020 antara Swiss dan Turki di Stadion Olimpiade di Baku pada 20 Juni 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepindahan Hakan Calhanoglu dari AC Milan ke Inter Milan pada bursa transfer musim panas kali ini banyak megundang reaksi beragam.

Tak sedikit suara sumbang terus mengalir kepada Hakan Calhanoglu terkait keputusannya yang tergolong kontroversi.

Memang bukan menjadi hal yang baru bagi sebuah pemain berpindah dari satu tim ke tim lain, terlebih itu rival klub lamanya.

Namun Liga Italia Serie A memiliki kekhasan khusus dalam hal loyalitas dan pandangan pendukung mereka terhadap arti sebuah kesetiaan.

Baca juga: Nasib Apes AC Milan Dobel, Pengkhianatan Calhanoglu Normal Tapi Donnarumma Masih Punya Nurani

Baca juga: Demi Panaskan Rivalitas, Legenda Inter Mimpikan Calhanoglu Cetak Gol di Derby Milan

Inter Milan baru saja mendatangkan Hakan Calhanoglu dari rival abadinya, AC Milan, Selasa (22/6/2021)
Inter Milan baru saja mendatangkan Hakan Calhanoglu dari rival abadinya, AC Milan, Selasa (22/6/2021) (instagram/inter)

Pendukung tim-tim Italia mengedepankan respek tinggi terhadap pemain yang mau menunjukkan loyalitas dan kesetiaan di atas apapun.

Meski sebuah tim itu mengalami degradasi ataupun keterpurukan, seorang pemain diharapkan tidak hengkang. Lebih-lebih ke sesama klub Serie A.

Bahkan apesnya yang menimpa Hakan Calhanoglu adalah keputusan yang ia buat dengan memilih Inter Milan.

Berita Rekomendasi

Di mana peraih Scudetto 2020/2021 itu adalah klub tetangga dari AC Milan sendiri.

Rivalitas yang dimiliki dua pendukung klub sekota tersebut jelas mendarah daging sejak lama.

Kepindahan Hakan Calhanoglu ke bumi Giuseppe Meazza jelas menjadi sorotan tajam, termasuk kalangan Milanisti.

Apa yang dilakukan oleh gelandang asal Turki ini bak kacang lupa kulitnya.

Reaksi gelandang Turki AC Milan Hakan Calhanoglu saat pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio vs Ac Milan di Stadion Olimpiade di Roma pada 26 April 2021.
Filippo MONTEFORTE / AFP
Reaksi gelandang Turki AC Milan Hakan Calhanoglu saat pertandingan sepak bola Serie A Italia Lazio vs Ac Milan di Stadion Olimpiade di Roma pada 26 April 2021. Filippo MONTEFORTE / AFP (Filippo MONTEFORTE / AFP)

Nama Hakan Calhanoglu sendiri tak lantas moncer dan memiliki pamor yang bagus bersama AC Milan.

Pertama kali mendaratkan kakinya di Italia, nama Hakan Calhanoglu cuma dipandang sebelah mata.

Kualitasnya tak benar-benar terbukati nyata meski memiliki label sebagai raja tendangan bebas di Bundesliga.

Baru kemudian dalam dua musim terakhir bersama Stefano Pioli, mantan pemain Leverkusen ini bertransformasi menjadi bagian Centrocampista yang ulung.

Ia masuk dalam kategori terbaik untuk urusan trequartista yang berkiprah di Serie A.

Stefano Pioli lah yang berjasa mengembalikan performa terbaik seorang Hakan.

Sebelum ditangani oleh Stefano Pioli, sejumlah perubahan poisis bermain dirasakan oleh Hakan Calhanoglu.

Gelandanga sal Turki tersebut pernah menjadi seorang gelandang tengah ataupun gelandang bertahan sebelum AC Milan dibesut oleh Pioli.

Baru ditangan eks juru taktik Inter Milan inilah performa AC Milan dan Hakan Calhanoglu menanjak.

Hal yang seruap juga diungkapkan oleh jurnalis kenamaan di Italia, Matteo Marani.

Pelatih AC Milan Italia Stefano Pioli (tengah) merayakan dengan penyerang Portugal AC Milan Rafael Leao (3rdR), penyerang Italia AC Milan Daniel Maldini (2ndR) dan bek Perancis AC Milan Theo Hernandez (kanan) di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Lazio Roma pada 23 Desember 2020 di stadion San Siro di Milan.
Marco BERTORELLO / AFP
Pelatih AC Milan Italia Stefano Pioli (tengah) merayakan dengan penyerang Portugal AC Milan Rafael Leao (3rdR), penyerang Italia AC Milan Daniel Maldini (2ndR) dan bek Perancis AC Milan Theo Hernandez (kanan) di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Lazio Roma pada 23 Desember 2020 di stadion San Siro di Milan. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Ia menyebut perfomanya Hakan Calhanoglu yang menanjak tak lepas dari tangan dingin Stefano Pioli.

"Calhanoglu adalah pesepakbola dengan banyak pasang surut. Sudah di paruh kedua musim ini dia telah menunjukkan penurunan yang nyata dalam penampilannya," terangnya, seperti yang dikutip dari laman Milannews.

"Dalam hal ini, penghargaan besar diberikan kepada Stefano Pioli yang mampu membuatnya tampil di level tinggi. untuk jangka waktu tertentu," tambahnya menjelaskan.

Terlepas dari perpindahan pemain dari suatu klub ke tim lain adalah hal yang wajar.

Namun apa yang dilakukan Hakan Calhanoglu bak kacang yang merupakan kulitnya.

Ia justru meninggalkan klub dan pelatih yang mengangkat namanya dari situasi kelam di Serie A.

(Tribunnews.com/Giri)

Ikuti berita terkait AC Milan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Atalanta
17
13
1
3
42
19
23
40
2
Napoli
17
12
2
3
26
12
14
38
3
Inter Milan
16
11
4
1
42
15
27
37
4
Lazio
17
11
1
5
32
24
8
34
5
Fiorentina
16
9
4
3
29
13
16
31
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas