Menurutnya mereka berdua mempunyai perbedaan cara bermain. Schick memiliki spesialisasi kekuatan dengan kaki kiri.

"Baroš memainkan striker utama jadi saya lebih suka Patrik untuk Jan Koller, tetapi mereka adalah pemain yang berbeda.

"Baroš bermain di sekitar Koller, yang mengatur beberapa gol untuknya.

"Patrik menciptakannya sendiri dan memiliki kaki kiri yang kuat." ujar Galasek.

Baca juga: Hasil Euro 2021, Italia Menang Tipis dan Lolos ke Semifinal, Mancini: Seharusnya Bisa Banyak Gol

Sementara itu Kaspaer Hjulmand selaku nahkoda Denmark menerangkan timnya bakal siap meladeni perlawanan dari Ceko.

Para pemain Denmark telah ditanamkan dalam jiwanya bermain tanpa rasa takut untuk menghadapi setiap laga di depannya.

Hal itu terinsipirasi dari dari Johan Cruyff yang kerap menanamkan filosofi bermain bola tanpa rasa takut.

“Saya tidak bisa mengatakan dibandingkan dengan tim lain jika kami bermain dengan lebih banyak kebebasan, tetapi saya dapat mengatakan bahwa hal penting dalam permainan kami adalah bermain tanpa rasa takut,” kata Hjulmand dikutip dari laman Sportsmole.

"Salah satu inspirasi terbesar saya Johan Cruyff mengatakan Anda tidak bisa bermain sepak bola dengan rasa takut.

“Bukan berarti Anda tidak boleh berpikir dua arah, bukan berarti hanya maju tanpa memikirkan ke belakang, tetapi itu berarti Anda tidak bisa bermain sebaik mungkin jika Anda takut." jelasnya.

Secara reko pertemuan sendiri, Ceko memiliki hasil mentereng seperti kemenangan yang mereka raih pada Euro 2004.

Saat itu kedanya bertemu di perempat final.

Ceko yang saat itu bertabur bintang seperti Pavel Nedved hingga Milan Baros berhasil mempercundangi Denmark.

Berkat dua gol Milan Baros dan 1 gol Jan Kohller, Ceko menang 3-0 dari Denmark.