Ibarat Nasi Sudah Jadi Bubur, Maurizio Sarri Menyesal Tinggalkan Chelsea Demi Juventus
Ibarat nasi sudah menjadi bubur yang artinya menggambarkan kondisi dimana suatu hal telah terlanjur terjadi dan timbul suatu penyesalan.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri

TRIBUNNEWS.COM - Ibarat nasi sudah menjadi bubur yang artinya menggambarkan kondisi dimana suatu hal telah terlanjur terjadi dan timbul suatu penyesalan pada akhir ceritanya.
Makna peribahasa itulah yang barangkali dirasakan oleh Maurizio Sarri ketika mengingat lebih meninggalkan Chelsea pada tahun 2018 silam.
Penyesalan Sarri terasa wajar mengingat ia berhasil mempersembahkan gelar juar bergengsi dalam ajang Liga Eropa pada musim perdananya.
Sarri sukses membawa Chelsea memenangkan laga melawan Arsenal di partai puncak Liga Eropa musim tersebut.
Hanya setelah membawa Chelsea merengkuh gelar juara Liga Eropa, Sarri justru memilih pergi kembali ke Italia.
Baca juga: Liga Italia: Makna Keliru Misi Wajib Juventus Menangkan Gelar Juara Liga Champions
Baca juga: Chelsea Sumbang Pemain di Empat Semifinalis EURO 2020, Bakal Satukan Piala Eropa dan Liga Champions

Tawaran Juventus akhirnya diterima oleh Sarri, hal itu membuat dirinya harus meninggalkan Chelsea setelah memenangkan gelar juara Liga Eropa.
Keputusan untuk meninggalkan Chelsea pada tahun itulah yang kini disesali oleh Sarri.
Hal itu diungkapkan Sarri yang akhirnya berani buka suara setelah setahun dipecat Juventus dan kini ditunjuk melatih Lazio.
"Marina Granovskaia (direktur Chelsea) ingin mempertahankan saya," akui Sarri dilansir Tutto Mercato.
"Hari ini, saya harus mengatakan, ingin kembali ke Italia bagaimanapun caranya adalah sebuah kesalahan,".
"Saya membuat kesalahan, saya seharusnya tidak perlu meninggalkan Chelsea,".
"Tapi saya ingin kembali ke Italia, bagi saya, saya harus mengatakan itu kesalahan fatal," tukasnya menambahkan.\

Baca juga: Susul Fikayo Tomori ke AC Milan, Penyerang Timnas Prancis Ini Minta Chelsea Tak Ingkar Janji
Sarri pun harus menerima kenyataan dirinya dipecat oleh Juventus pada tanggal 1 Juli 2019.
Juru taktik asal Italia itu dipecat lantaran gagal meraih prestasi dalam gelaran Liga Champions bersama Juventus.
Padahal, Sarri mampu membawa timnya meraih gelar juara scudetto pada musim tersebut.
Sarri pun menyesal karena seharusnya ia bisa lebih lama lagi meraih kesuksesan besar bersama Chelsea pada beberapa tahun silam.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)