Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Snow White & Sampdoria Connection yang Mengantar Italia ke Final Euro 2021, Mancini Berujung Manis?

Pelatih Roberto Mancini sebagai Dopey dan Gianluca Viall 'Sleppy', mampukah Sampdoria Connection ini membawa Italia juara Euro 2021?

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Snow White & Sampdoria Connection yang Mengantar Italia ke Final Euro 2021, Mancini Berujung Manis?
Matt Dunham / POOL / AFP
Pelatih Italia Roberto Mancini (tengah) dan anggota staf merayakan setelah memenangkan pertandingan sepak bola semifinal UEFA EURO 2020 antara Italia dan Spanyol di Stadion Wembley di London pada 6 Juli 2021. 

Vialli mengungkapkan, bagaimana kedekatan hubungan mereka sudah seperti saudara.

Saling bercanda bersama, bernyanyi bersama, bahkan saling menertawakan satu dengan yang lainnya.

Bahkan dalam satu momen saat semifinal lawan Italia yang merupakan momen menentukan, semuanya justru tenang dan tidak mempermasalahkan sedikit pun.

"Mancini adalah pelatih yang hebat dan kami seperti saudara," tambah Vialli.

"Dia telah menciptakan suasana yang fantastis di ruang ganti.

"Ada disiplin, tetapi juga ada ketenangan yang luar biasa.

"Dia telah menanamkan kepercayaan para para pemainnya," jelas Vialli.

Baca juga: Final EURO 2020 Inggris Vs Italia, Fakta Ini Bikin Tiga Singa Pantas Gentar Lawan Azzurri

Pelatih Italia Roberto Mancini (tengah) dan anggota staf merayakan setelah memenangkan pertandingan sepak bola semifinal UEFA EURO 2020 antara Italia dan Spanyol di Stadion Wembley di London pada 6 Juli 2021.
Pelatih Italia Roberto Mancini (tengah) dan anggota staf merayakan setelah memenangkan pertandingan sepak bola semifinal UEFA EURO 2020 antara Italia dan Spanyol di Stadion Wembley di London pada 6 Juli 2021. (Matt Dunham / POOL / AFP)
Berita Rekomendasi

Satu momen yang paling berkesan di Euro 2021 adalah pelukan Roberto Mancini dengan staff pelatihnya termasuk Vialli saat merayakan gol Chiesa ke gawang Austria.

Supersub, Federico Chiesa mengubah skor untuk memberikan kemenangan Italia melaju ke babak perempat final.

"Itu adalah pertandingan yang sulit," ungkap Mancini.

"Itu adalah pertandingan sistem gugur pertama dan kami mengalami masa sulit melawan Austria, jadi itu adalah pelukan yang membebaskan.

"Rasanya seperti kembali ke 30 tahun yang lalu," kenang Mancini.

Benar saja, Mancini terkenang dengan kesuksesan Sampdoria meraih title juara Liga Italia 1990, dia mengungkapkan bagaimana suasana tersebut menjadi pondasi dalam melakukan pekerjaannya.

"Suasananya bagus dan segalanya berjalan lebih baik ketika lingkungan kerja begitu baik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas