Persiapan Inggris Hadapi Adu Penalti, dari Kane hingga Pickford dan Bantuan Welsh Rugby Union
Cara Inggris mempersiapkan adu penalti di Euro 2021, dari eksekusi Harry Kane hingga riset Jordan Pickford
Penulis: Gigih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![Persiapan Inggris Hadapi Adu Penalti, dari Kane hingga Pickford dan Bantuan Welsh Rugby Union](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/penjaga-gawang-denmark-kasper-schmeichel-kanan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Ketika Bryan Robson menentukan eksekutor penalti untuk adu tos-tosan di Euro 1996, Ia tidak berpikir banyak.
Asisten pelatih Terry Venables saat itu hanya menanyai para pemain apakah mau atau tidak menjadi eksekutor.
Tidak terkecuali Gareth Southgate, yang mengiyakan untuk menjadi eksekutor, padahal ia hanya sekali menjadi eksekutor penalti di Crystal Palace.
Hasilnya, Andreas Kopke sukses menyelamatkan penalti lemah Gareth Southgate dan membuat Jerman melaju ke Final Euro 1996.
Inggris adalah gudangnya kesialan di babak adu penalti, dan kini, FA, akhirnya turun tangan menangani masalah mengakar ini.
![Para pemain Inggris merayakan gol kedua mereka selama pertandingan sepak bola perempat final UEFA EURO 2020 antara Ukraina dan Inggris di Stadion Olimpiade di Roma pada 3 Juli 2021.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pemain-inggris-melakukan-selebrasi-di-laga-menghadapi-ukraina.jpg)
Baca juga: Bjorn Kuipers, Wasit di Final Euro 2021, Musuh Italia dan Inggris yang Idolakan Barcelona
Baca juga: Sosok Kyle Walker, Senjata Ampuh Inggris Matikan Pergerakan Insigne di Final Euro 2021
Mantan Kepala Strategi dan Performa FA, Dave Reddin, mengungkapkan di The Athletic, bagaimana FA, menyelesaikan masalah penalti yang cukup krusial bagi Inggris.
Saat itu, Dave membawa Ryhs Long, mantan tim statistik Welsh Rugby Union.
Rhys bukanlah orang sembarangan, ia adalah pakar statistik nomor wahid di Britania Raya, dan ketika mulai bekerjasama dengan FA, Rhys menemukan masalahnya.
Dimulai dari cara berlari, urutan penendang hingga cara mengurangi tekanan kepada sang eksekutor.
Rhys berkesimpulan, penalti pertama adalah kunci, Inggris harus menang tos koin dan menjadi penendang pertama.
Lalu, cara berlari, kaki terkuat harus menjadi penghentak pertama gerakan lari sebelum melakukan eksekusi, tujuannya, untuk memberikan tenaga ketika penalti ditendang.
Yang ketiga adalah statistik mencatat, penendang keempat adalah yang paling sering gagal, cara menghindarinya adalah, 4 penendang awal, haruslah 4 eksekutor utama tim.
Lalu yang terakhir, pemain harus segera mengeksekusi penalti kurang dari satu detik setelah wasit meniup peluit.
Ben Lyttleton, penulis buku Twelve Yards : The Art and Psychology of the perfect penalty kick, menjelaskannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.