Fans Kecam Southgate atas Keputusannya Memilih Bukayo Saka Menjadi Penendang Penalti Menentukan
Pendukung Inggris mengecam keputusan Gareth Southgate memberikan tendangan penalti yang menantukan, kepada pemain yang kurang berpengalaman
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Suporter Inggris mengecam keputusan Gareth Southgate memberikan tendangan penalti yang menantukan, kepada pemain yang kurang berpengalaman.
Saat skor 3-2. Setelah tendangan Jorginho gagal. Inggris sebenarnya punya kesempatan menyamakan skor saat tendangan terakhir.
Namun pada saat tendangan terakhir itu Bukayo Saka yang maju sebagai penendang gagal dalam eksekusi penaltinya.
Bola tendangannya berhasil diblok kiper Italia, Gianluigi Donnarumma. Kegagalan Bukayo Saka ini disambut sukacita Italia karena artinya, mereka menang adu penalti.
Adu penalti yang dramatis. Italia akhirnya menjadi juara Eropa setelah menang adu penalti atas Inggris dengan skor 3-2.
Fans kecewa atas kekalahan Inggris. Mereka tidak senang dengan keputusan Gareth Southgate untuk membiarkan Bukayo Saka mengambil penalti yang menentukan vs Italia.
Inggris dan Italia bermain imbang 1-1 dalam 120 menit laga di Wembley dan final Euro 2020 dilanjutkan dengan adu penalti, di mana Italia menang 3-2.
Tekanan terasa bagi tim Italia setelah Andrea Belotti dan Jorginho tendangannya diamankan oleh Jordan Pickford tetapi kiper Azzurri Gianluigi Donnarumma yang terbukti menjadi pahlawan ketika ia menggagalkan upaya pemain sayap Arsenal Saka.
Marcus Rashford dan Jadon Sancho, yang keduanya masuk pada masa perpanjangan waktu untuk persiapan adu penalti, gagal saat menjalankan tugasnya untuk menendang penalti.
Dan kemudian penalti terakhir diberikan kepada Saka. Donnarumma menebak dengan benar dan menangkis tendangan penaltinya untuk memberi Italia kemenangan.
Saka tampak berlinang air mata dan harus dihibur oleh rekan setim dan staf.
Dan meskipun Southgate telah dipuji karena menciptakan tim yang bisa dibanggakan oleh para penggemar dan membimbing negara itu ke final pertama dalam 55 tahun, dia dikritik karena membiarkan Saka melangkah dalam skenario adu penalti dengan tekanan tinggi.
Berikut beberapa reaksi keras di media sosial:
Akun twitter CF Comps @CF_Comps9 menulis, "Southgate benar-benar membiarkan Saka yang berusia 19 tahun mengambil penalti terbesar yang pernah ada di Inggris. Seharusnya seseorang yang lebih berpengalaman dengan Saka mengambil 1 atau 2? Saka telah mengambil 2 penalti sebelumnya, pertandingan persahabatan vs. Madrid & satu untuk Inggris u17" tulisnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.