Profil Federico Chiesa: Pemain yang Membuat Mancini Bernostalgia dengan Seseorang di Sampdoria 1995
SALAH satu pemain muda yang menonjol di Euro 2020 ini adalah Federico Chiesa. Aksinya di final lalu memukau.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, ROMA- SALAH satu pemain muda yang menonjol di Euro 2020 ini adalah Federico Chiesa.
Aksinya di final lalu saat Italia mengalahkan Inggris lewat adu penalti 3-2 membuat banyak klub elite terpincut memakai jasa pemain Fiorentina yang kini sedang dipinjam Juventus ini.
Winger kanan berusia 23 tahun ini awalnya bukanlah pemain inti di skuat Gli Azzuri. Pelatih Roberto Mancini lebih sering memasang Domenico Berrardi maupun Lorenzo Insigne dibanding Chiesa.
Dia bahkan cuma bermain sembilan menit dalam laga pembuka Grup A Euro 2020 melawan timnas Turki. Namun, hal berbeda ketika Gli Azzuri memasuki fase gugur Euro 2020.
Mancini dua kali memasang Chiesa sebagai starter yakni kala bertemu dengan Austria, dan Spanyol. Uniknya, Chiesa yang biasanya berada di sayap kanan dalam formasi 4-3-3, dipasang menjadi sayap kiri ketika turun sebagai starter.
Hasilnya, Chiesa mengukir gol perdananya di Euro 2020 dengan menjebol gawang timnas Austria dalam laga perempat final untuk membantu Gli Azzuri menang 2-1.
Selanjutnya gol Chiesa bersarang ke gawang Spanyol dalam laga imbang 1-1 pada waktu normal pada babak semifinal Euro 2020.
Di babak final, putra mantan penyerang Italia, Enrico Chiesa ini juga tampil cemerlang, dengan beberapa kali melepaskan tendangan ke gawang. Sayangnya, dia harus ditarik karena cedera.
Menurut laporan dari OptaPaolo, winger Juventus ini jadi pemain paling banyak menggiring bola diakhiri menendang ke gawang (sembilan kali), atau diakhiri dengan menciptakan peluang (tiga kali). Tak ada pemain lain di Euro 2020 yang menandinginya.
Melesatnya bintang Chiesa sudah diprediksi Mancini. Sang pelatih sangat mengenal ayah Chiesa, Enrico lantaran pernah satu seragam ketika keduanya berada di Sampdoria.
"Sesekali saya berhenti dan melihat (Federico), saya merasa bisa melakukan perjalanan waktu," kata Roberto Mancini dikutip The Guardian.
"Dia (Federico Chiesa) sangat identik dengan Enrico, tipuan yang sama, akselerasinya, juga tendangan yang serupa," ungkap allenatore Gli Azzuri.
Mantan pelatih Lazio dan Manchester City itu pernah meramalkan sekaligus menggambarkan Chiesa bisa meledak kapan saja. "Bakat klasik yang bisa meledak kapan saja," ucapnya jauh sebelum Chiesa bermain di Euro 2020.
Kini, setidaknya sudah ada dua klub elite yang mengincar Chiesa. Yang pertama adalah Liverpool, yang mencari pemain untuk menopang, dan melapis lini depan.