PT Liga juga Tak Berharap Kompetisi Alami Penundaan kata Akhmad Hadian Lukita
Akhmad Hadian Lukita mengatakan pihaknya tak ingin kalau kompetisi sepakbola Liga 1 dan Liga 2 kembali mengalami penundaan.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita mengatakan pihaknya tak ingin kalau kompetisi Sepakbola Liga 1 dan Liga 2 kembali mengalami penundaan.
Sebelumnya, kompetisi Liga 1 yang semula bergulir 9 Juli harus ditunda hingga akhir Juli usai menerima surat dari BNPB dan Satgas Covid-19.
Meningkatnya kasus Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali membuat PSSI dan PT LIB mengikuti instruksi pemerintah guna menunda kompetisi, terlebih pemerintah juga tengah berupaya menurunkan kasus dengan menerapkan PPKM darurat 3- 20 Juli 2021 di Jawa-Bali.
Terbaru, kabar PPKM bakal diperpanjang hingga 20 Agustus mulai mencuat.
Kabar itu pun langsung disikapi PSSI dan PT LIB supaya kompetisi yang sudah mengalami penundaan tak lagi mengalami hal serupa.
“Kami sih inginnya tidak ada penundaan lagi karena ini kan waktunya sudah mau habis buat 2021, masa di September atau Oktober. Jadi kami nabrak sana-sini di 2022 nya,” kata Hadian saat dihubungi Tribunnews, Rabu (14/7/2021).
“Tapi yang jelas ini kan belum keluar resmi (Perpanjang PPKM-red) ya tapi sudah kami antisipasi lah kabar itu di internal LIB. Kami sama-sama dengan PSSI akan mengajukan rencana liga ke otoritas pemerintah, kan kami amati dengan adanya liga malah pandemi bisa turun. Kami jadi satu unsur yang bisa memperbaiki keadaan dengan adanya liga ini,” jelasnya.
Hadian berharap kompetisi Liga 1 bisa bergulir di awal Agustus yang setelah itu diikuti oleh kick off Liga 2.
Seperti diketahui, PSSI dan PT LIB telah menyiapkan skema kompetisi yang telah disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.
Di antaranya, kompetisi khusus Liga 1 berjalan dengan sistem series di Pulau Jawa saja, seluruh klub wajib menerapkan protokol kesehatan kepada para pemain, ofisial dan tenaga pendukung lainnya dan tak diperbolehkan hadirnya penonton dalam setiap pertandingan.