Plus Minus Kepergian Hauge dari AC Milan, Tugas Pioli dan Maldini Punya Secercah Harapan
Keuntungan dan kekuarangan yang dimiliki AC Milan jika melepas Jens Petter Hauge pada bursa transfer musim panas kali ini.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Nama Jens Petter Hauge saat ini menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan pendukung AC Milan, Milanisti.
Pemuda asal Norwegia tersebut berpotensi dijual AC Milan pada bursa transfer musim panas ini.
Rumor mengenai hengkangnya Jens Petter Hauge dari AC Milan semakin menguat setelah sang pemain tak masuk dalam skuat saat melawan Nice, Minggu (1/8/2021) dini hari WIB.
Baca juga: Alasan AC Milan Prioritaskan Scudetto Ketimbang Liga Champions, Adu Gengsi dengan Inter dan Juventus
Baca juga: Liga Italia: Gabung AC Milan, Maignan Berambisi Lepas dari Bayangan Donnarumma
Sebagaimana yang diketahui Jens Petter Hauge diresmikan sebagai pemain AC Milan dari Bodo/Glimt seharga 5 juta euro (sekitar Rp85 miliar) pada Oktober 2020.
Hauge kali pertama menarik perhatian Rossoneri saat mencetak gol ke gawang AC Milan untuk Bodo/Glimt di babak penyisihan Liga Eropa musim panas lalu.
Di bawah Stefano Pioli, sang pemain membuat 24 penampilan kompetitif untuk klub, mencetak lima gol dan memberikan satu assist.
Namun torehan tersebut belum bisa menggaransi menit bermain dan posisi starting line-up yang reguler bagi Hauge.
Terlebih lagi AC Milan juga berkeinginan untuk mendapatkan pemasukan setelah belanja jor-joran pada pasar transfer musim panas ini.
Dilansir dari laman Sempre Milan, mantan klub Ante Rebic, Eintracht Frankfurt merupakan tim yang berkeinginan untuk menggunakan jasa rekan senegara Erling Haaland tersebut.
Sejauh ini, klub Bundesliga Jerman itu belum melayangkan tawaran sebatas komunikasi saja terkait peluang mengamankan jasa sang winger.
Namun ada plus minus yang bakal diperoleh AC Milan jika menguangkan Jens Petter Hauge.
1. Tugas Pioli Menemukan Deputi
Dengan dijualnya Jens Petter Hauge, praktis posisi flank sayap kiri permainan Rossoneri meninggalkan nama Ante Rebic saja.
Hauge sejauh ini memang menjadi saingan dari Ante Rebic, terlepas dari nama Brahim Diaz.
Seiring Diaz yang sudah dikembalikan ke posisi naturalnya sebagai gelandang serang, maka posisi sayap kiri diperebutkan oleh Hauge dan Rebic.
Namun kepergian Hauge membuat Rebic tak memiliki saingan kompetitif. Hasilnya, Stefano Pioli wajib menemukan formula tersebut.
Akankah juru taktik asal Italia ini mendatangkan pemain baru atau menggunakan stok pemain yang ada.
Rafael Leao bisa bermain di posisi tersebut, namun penyerang asal Portugal itu memiliki posisi asli sebagai striker murni.
Perannya di musim lalu jarang terlihat jika mengemban tugas sebagai winger.
2. Harapan Baru bagi Daniel Maldini
Jik Pioli memutuskan untuk menggunakan pemain yang ada, maka nama Daniel Maldini bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Jens Petter Hauge.
Daniel Maldini musim lalu sejatinya sudah menembus skuat utama tim Rossoneri.
Namun putra legenda AC Milan, Daniel Maldini tersebut minim diberikan menit bermain oleh Pioli.
Kemampuannya untuk menyisir sektor sayap kiri permainan tak perlu diragukan kembali. Masih muda plus memiliki kecepatan menjadi atribut yang dijanjikan oleh Maldini,
Akan tetapi, layaknya Hauge musim lalu, Daniel Maldini harus bersaing dengan Ante Rebic.
Di mana pemain Timnas Kroasia itu terbilang tak tersentuh rotasi jika tidak dalam kondisi urgent.
Namun setidaknya Maldini memiliki secercah harapan untuk bisa mendapatkan menit waktu yang lebih banyak.
(Tribunnews.com/Giri)