Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Prediksi La Liga Musim 2021/22: Tanpa Messi, Pesona La Liga Memudar dan Kini Memasuki Era Kegelapan

Cristiano Ronaldo pergi dari Real Madrid, pesona La Liga mulai agak memudar. Ketika Lionel Messi sekarang hengkang dari Barcelona, pesona memudar

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Prediksi La Liga Musim 2021/22: Tanpa Messi, Pesona La Liga Memudar dan Kini Memasuki Era Kegelapan
AFP/PAU BARRENA
(MESSI MENANGIS) Pemain depan Barcelona Argentina Lionel Messi menyeka hidungnya saat ia tiba dengan air mata untuk mengadakan konferensi pers di stadion Camp Nou di Barcelona. Minggu (8/8/2021). Messi Pemenang Ballon d'Or enam kali mengumumkan kepergiannya dari club Barcelona yang selama 20 Tahun dibelanya. (Pau BARRENA/AFP) 

- Tanpa Messi, La Liga kehilangan pamornya
- Atletico jadi favorit di kalangan pengamat
- Di bursa taruhan, Real Madrid yang memimpin

TRIBUNNEWS.COM, MADRID- Ketika Cristiano Ronaldo pergi dari Real Madrid, pesona La Liga mulai agak memudar. Ketika Lionel Messi sekarang hengkang dari Barcelona, pesona La Liga benar-benar memudar. La Liga Spanyol masuk era kegelapan, demikian ditulis di situs Bavarian footballworks.

Perginya para pemain bintang yang menonjol, dan berkarisma memang membuat greget La Liga jadi berkurang. El Classico pun akan terasa hambar, setelah bek andalan Madrid, Sergio Ramos juga hijrah ke Paris Saint Germain. Terlebih, sebagian besar klub di Liga Spanyol saat ini terlilit utang, dan sedang dilanda masalah keuangan.

Dalam jangka panjang, hal ini akan berpengaruh kepada kualitas tim Spanyol di kancah Eropa. Dalam satu dekade terakhir, perwakilan dari Spanyol telah mendominasi baik di Liga Europa, maupun Liga Champions, diikuti dari Liga Primer Inggris di urutan kedua, dan Bayern Muenchen dari Bundesliga di urutan ketiga.

Dengan penurunan kualitas La Liga, saat ini giliran Liga Primer Inggris yang memulai hegemoninya di Eropa, ditandai dengan berkuasanya wakil mereka melalui Liverpool, dan Chelsea sebagai juara Liga Champions dua musim berturut-turut.

Atletico Madrid, sang juara bertahan La Liga, boleh sangat percaya diri bisa mempertahankan gelar juaranya musim ini. Ketika tim lain kehilangan para pemain bintangnya, Atleti tetap mempertahankan "the winning team", dan bahkan menginjeksi lagi pemain anyar, yang diharapkan bisa makin memperkuat tim.

Penyerang Uruguay Atletico Madrid Luis Suarez merayakan golnya selama pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Klub Atletico Madrid dan CA Osasuna di stadion Wanda Metropolitano di Madrid pada 16 Mei 2021.
GABRIEL BOUYS / AFP
Penyerang Uruguay Atletico Madrid Luis Suarez merayakan golnya selama pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Klub Atletico Madrid dan CA Osasuna di stadion Wanda Metropolitano di Madrid pada 16 Mei 2021. GABRIEL BOUYS / AFP (GABRIEL BOUYS / AFP)

Gelandang Saul Niguez tadinya sempat ramai dispekulasikan bakal hengkang, dengan destinastinya adalah Liverpool, Manchester United, atau Barcelona --yang kabarnya bakal ditukar dengan Antoine Griezman. Tapi faktanya dia tetap bertahan sejauh ini.

Berita Rekomendasi

Pelatih Atletico, Diego Simeone juga sukses memboyong gelandang Udinese, Rodrigo de Paul, yang tampil menonjol di Copa America 2021. Dia jadi salah satu motor yang membawa kemenangan Argentina.

Kerap mendeskripsikan diri sebagai "pelek mobil", de Paul siap hilir mudik menjaga keseimbangan tim, seperti yang diperlihatkan saat membela tim Tango di Copa America.

Atleti juga mengalahkan Inter Milan untuk mendapatkan pemain berbakat dari Fluminense, Marcos Paolo. Baru berusia 20 tahun, dia digadang-gadang masuk daftar pemain calon bintang dari Brasil.

Atleti masih akan tetap mengandalkan pemain yang ironisnya adalah mantan jebolan dari Barcelona, dan Madrid. Luis Suarez, mantan penyerang Barca, telah mencetak 21 gol untuk membawa Atleti juara. Sedang Marcos Llorente, yang jebolan Madrid terlibat dalam 23 gol musim lalu. Duet keduanya memberikan kontribusi gol sebanyak 70% untuk Atleti.

Di kubu Barcelona, kehilangan sang "dewa", Lionel Messi pastinya akan memberikan impak sangat besar. Musim lalu, seperti dikutip dari Infogol, dia terlibat dalam 45% dari total peluang gol (xG) Barcelona.

Penyerang Barcelona Argentina Lionel Messi menangis saat konferensi pers di stadion Camp Nou di Barcelona pada 8 Agustus 2021. Pemenang Ballon d'Or enam kali Messi diperkirakan akan menandatangani kontrak lima tahun baru dengan Barcelona pada 5 Agustus, tetapi sebagai gantinya, setelah 788 pertandingan, klub mengumumkan dia pergi pada usia 34 tahun.
Penyerang Barcelona Argentina Lionel Messi menangis saat konferensi pers di stadion Camp Nou di Barcelona pada 8 Agustus 2021. Pemenang Ballon d'Or enam kali Messi diperkirakan akan menandatangani kontrak lima tahun baru dengan Barcelona pada 5 Agustus, tetapi sebagai gantinya, setelah 788 pertandingan, klub mengumumkan dia pergi pada usia 34 tahun. (Pau BARRENA / AFP)

Nah, xG Barca ini sebenarnya tertinggi musim lalu (+40) di liga. Dan jumlah serangan Barca juga lebih unggul dari kedua Madrid (83,8xGF). Keberadaan Messi menjadi alasan besar di balik angka tersebut. Sayangnya, pertahanan Barca sangat bobrok hingga mereka tertinggal di posisi tiga di akhir klasemen.

Pelatih Ronald Koeman mendatangkan Sergio Aguero dari Manchester City, Memphis Depay dari Lyon, Eric Garcia dari Man City, dan Emerson Royal dari Betis untuk petualangan musim ini. Mampukah empat penggawa anyar ini menggantikan hilangnya Messi?

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas