TRIBUNNEWS.COM - Villarreal harus menelan pil pahit setelah dikalahkan Chelsea di partai final Piala Super Eropa, Kamis (12/8/2021) dinihari tadi.

Tim asuhan Unai Emery sebenarnya mampu menahan Chelsea dengan skor 1-1 hingga babak perpanjangan waktu.

Hanya saja memang keberuntungan lebih memihak kepada Chelsea yang berhak keluar sebagai pemenang setelah memenangi adu penalti dengan skor 6-5.

Villarreal pun harus gagal mewujudkan ambisi besarnya untuk mengangkat trofi Piala Super Eropa 2021.

Kegagalan Villarreal memenangkan gelar juara Piala Super Eropa ternyata memperpanjang catatan Emery yang selalu gagal di ajang tersebut.

Baca juga: Chelsea Juara Piala Super Eropa, Thomas Tuchel Perkuat Kedigdayaan Pelatih Asal Jerman

Baca juga: Villarreal Gagal Rebut Piala Super Eropa, Gerard Moreno Sebut Chelsea Tim Terbaik

Emery tercatat sudah merasakan tiga kekalahan beruntun dalam laga final Piala Super Eropa.

Kekalahan beruntun yang dicatatkan Emery itu terjadi tepatnya pada tahun 2014, 2015, dan 2021.

Emery seakan selalu menderita setiap kala mendampingi timnya tampil di partai puncak Piala Super Eropa.

Sebelum kegagalan bersama Villarreal, Emery telah menuai hal yang sama tepatnya bersama Sevilla pada tahun 2014 dan 2015.

Baca juga: Hasil Piala Super Eropa, Chelsea Buyarkan Mimpi Villarreal, Tuchel Singgung Kepahlawanan Kepa

Kegagagalan Villarreal memenangkan trofi Piala Super Eropa juga secara tidak langsung menambah derita sepak bola Spanyol.

Emery gagal menyelamatkan wajah sepak bola Spanyol yang kembali harus kembali tampil sebagai pecundang di Piala Super Eropa.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tim Spanyol gagal memenangi satupun Piala Super Eropa dalam tiga tahun beruntun.

Catatan itu mengindikasikan adanya  penurunan kualitas dan daya saing tim Spanyol di kompetisi elit Benua Biru.

Meskipun demikian, Emery merasa pemainnya sudah berjuang yang terbaik untuk bisa memenangkan trofi Piala Super Eropa.