Soal Prokes Ketat Liga 1 2021, Kapten Bhayangkara FC: Kami Rela Dicolok Hidung Terus
Hanya, Indra meminta jika ke depan ada metode yang lebih nyaman seperti halnya tes saliva, agar hal itu bisa diterapkan di kompetisi Liga 1.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Protokol kesehatan (Prokes) jadi kewajiban dalam setiap acara atau event, termasuk kompetisi sepakbola Liga 1 2021.
Satu di antara tindakan yang masuk dalam prosedur prokes adalah tes swab antigen.
Hal itu dilakukan guna melihat ada atau tidaknya orang yang terpapar Covid-19.
Sehingga, bila ada yang terpapar bisa langsung ditindak dan tidak menularkan ke orang lain.
Pada kompetisi Liga 1 2021/2022 sendiri, sebelum pertandingan yang diadakan baik sore atau malam harinya, para pemain beserta ofisial harus menjalani tes covid-19 dengan metode swab antigen pada pagi harinya.
Baca juga: Waktu Persiapan Liga 1 2021 Singkat, Indra Kahfi Sebut Bhayangkara FC Genjot Latihan Fisik Pemain
Kapten Bhayangkara FC, Indra Kahfi mengatakan, prosedur swab antigen memang dirasa sangat tidak nyaman.
Tapi karena kewajiban agar kompetisi tetap bergulir dan aman, dirinya mengaku rela terus-menerus dicolok hidungnya.
“Ya pasti nanti juga dicolok terus, tidak apa-apa. Waktu Piala Menpora kan kita sudah rasian sebelum tanding kita dicolok. Jadi ya mau tidak mau kita harus rela dicolok terus,” kata Indra Kahfi saat ditemui di Musim Kopi 27, Jakarta, Sabtu (14/8/2021) malam.
Baca juga: Urus Dokumen Ini, Egy Maulana Vikri Segera Gabung Klub Anyar di Luar Negeri
Hanya, Indra meminta jika ke depan ada metode yang lebih nyaman seperti halnya tes saliva, agar hal itu bisa diterapkan di kompetisi Liga 1.
Adapun tes saliva dilakukan hanya lewat sampel air liur.
Pengambilan sampel inidisebut jauh lebih nyaman dari swab pada hidung yang umumnya dirasa sakit dan tidak nyaman.
Baca juga: Liga 2 - Sponsor Ramai Berdatangan, Raffi Ahmad Bongkar Alasan Talangi Keuangan RANS Cilegon FC
Tes saliva menjadi hal yang wajib dilakukan pada pesta olahraga Olimpiade 2020 Tokyo.
“Ya, kalau ada yang lebih bagus dari yang dicolok (antigen) ya boleh seperti tes saliva. Lebih enak, tidak sakit dan akurat. Itu malah bagus kan kompetisi kita juga panjang,” kata Indra.