Dua Pilar Sandaran AC Milan Berkiprah di Liga Champions, Antara Kutukan dan DNA Pemenang
Olivier Giroud dan Zlatan Ibrahimovic diharapkan bisa menjadi sandaran bagi permainan AC Milan kala berkiprah di Liga Champions.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Penantian AC Milan selama tujuh tahun untuk manggung di Liga Champions akhirnya terjawab dengan manis.
Musim lalu AC Milan sukses finis di urutan kedua klasemen akhir Liga Italia.
Keberhasilan tersebut sekaligus mengamankan satu slot tiket bagi AC Milan untuk manggung di Liga Champions musim 2021/2022.
Tentu menjadi pertanyaan, siapa pilar yang bakal menjadi tumpuan bagi AC Milan ketika berkiprah di Liga Champions.
Mengingat, klub besutan Stefano Pioli ini dapat dikatakan 'tim muda' yang mencoba untuk kembali menemukan identitas besar Rossoneri.
Baca juga: Arrigo Sacchi: Jangan Mimpi Terlalu Tinggi, AC Milan Belum Cukup Modal Saingi Juventus
Baca juga: Dahulu Teman Kini jadi Rival, Bek AC Milan Ini Kirim Pesan Peringatan kepada Bomber Anyar AS Roma
Sebagaimana yang diketahui, perlahan namun pasti proyek yang dikembangkan AC Milan mulai menghasilkan buah.
Tak hanya dari segi permainan yang menanjak, namun target demi target mulai berhasil terealisasi. Termasuk kembali bermain di Liga Champions.
Tentu bakal berat bagi Rossoneri di musim ini berhasrat menyapu bersih semua kompetisi yang mereka ikuti dengan raihan gelar juara.
Namun target paling realistis yang dapat dihasilkan oleh AC Milan adalah raihan Scudetto Liga Italia.
Musim lalu Rossoneri nyaris mendapatkan titel juara Liga Italia jika tak terhalang badai konsistensi.
Namun Il Diavolo Rosso nampaknya juga tak ingin kehilangan momentum euforia kembali mentas di kompetisi elite benua biru.
Dilansir dari laman Sempre Milan, Rossoneri tak menargetkan capaian di Liga Champions musim ini.
Berjuang semaksimal mungkin dengan prinsip nothing to lose di setiap laga menjadi acuan utama AC Milan.
Namun skuat muda Il Diavolo Rosso membutuhkan sandaran bagi permainan mereka, mengingat kurangnya jam terbang pemainnya di level Liga Champions.
Pertama, nama yang bakal dijadikan andalan adalah Zlatan Ibrahimovic.
Bomber Timnas Swedia itu tak perlu disangsikan kembali bagaimana jam terbang ataupun pengalaman yang ia miliki ketika bermain di Liga Champions.
Ia pernah melakukannya bersama Barcelona, AC Milan, PSG dan Inter Milan maupun Ajax.
Pengalaman yang dimiliki Zlatan Ibrahimovic diharapkan dapat ditularkan kepada pemain seperti Theo Hernandez, Brahim Diaz hingga Rafael Leao.
Namun yang perlu digarisbawahi adalah, Zlatan Ibrahimovic bak memiliki 'kutukan' soal Liga Champions.
Memang benar Ibra memiliki mentalitas juara di liga domestik. Namun sejauh ini, penyerang 39 tahun itu belum pernah memegang trofi si kuping besar.
Nama kedua adalah Olivier Giroud. Boleh dikatakan, jika dibandingkan dengan Ibra, penyerang Timnas Prancis ini masih kalah pengalaman di Liga Champions.
Bahkan tim-tim yang Olivier Giroud pernah perkuat tak semuanya mentereng seperti Zlatan Ibrahimovic.
Namun faktanya, Giroud pernah membantu Chelsea meraih gelar Liga Champions.
Dengan demikian, penyerang 34 tahun tersebut memiliki DNA pemenang yang bisa diterapkan kepada permainan Rossoneri.
Penyerang Timnas Prancis itu pun diharapkan menjadi pilar andalan bagi permainan Il Diavolo Rosso.
Tak hanya di Liga Champions, namun juga dalam perburuan Scudetto Serie A.
(Tribunnews.com/Giri)