Fode Ballo-Toure, Harapan AC Milan dan Maldini, Deputi Theo Hernandez dan Menolak Chelsea
Fode Ballo-Toure masalah menyenangkan AC Milan, menolak Chelsea dan bantuan Bielsa
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Ligue 1 2017, meninggalkan cerita kelam di akhir musim.
Lille saat itu menghadapi Amiens, pemain muda yang baru menjalani gol debutnya bersama Lille.
Secara reflek ia kemudian melompat ke tribun penonton, dan merayakan golnya.
Yang terjadi kemudian, pagar penonton rubuh, empat orang luka berat dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Tetapi tidak ada satupun yang menyalahkan Fode Ballo-Toure yang merayakan gol tersebut.
Baca juga: Senjata Tersembunyi Difensore AC Milan - Jago Bertahan, Pelayan dan Garang Menyerang
Baca juga: Alasan Mengapa AC Milan Bakal Babak Belur di Liga Italia, Faktor Scudetto dan Pusat Perhatian
Meskipun Ballo-Toure merasa menyesal, namun sekali lagi, tidak ada yang menyalahkan insiden yang mungkin bisa merenggut nyawa.
Ballo-Toure musim ini didatangkan AC Milan dari Monaco, karirnya penuh liku meskipun dipenuhi talenta luar biasa sejak muda.
Ia merupakan jebolan akademi Paris Saint-Germain, bahkan Ballo-Toure adalah sosok berprestasi bersama tim muda PSG.
Pemain asal Senegal ini mengantarkan PSG ke Final UEFA Youth League, sebelum tumbang dari Chelsea pada musim 2015-2016.
Meskipun kalah dari Chelsea, performanya memancing banyak atensi dari para agen, dan Chelsea sempat tertarik mendatangkannya.
Gayung bersambut, Ballo-Toure juga ingin hengkang dari PSG setelah dana belanja besar-besaran, membuat Ballo-Toure yakin ia akan kesulitan mendapatkan tempat.
Namun, ketika itu, Ballo-Toure memilih Lille yang saat itu dilatih Marcelo Bielsa, dan bergabung pada akhir musim 2016-2017.
Masalah kemudian muncul, ketika Lille secara sengaja membiarkan Ballo-Toure berstatus bebas transfer, namun sudah bernegosiasi sejak semusim sebelumnya.
Ini melanggar aturan, karena Ballo-Toure menandatangani perjanjian kontrak sebelum kontraknya berakhir dengan PSG.
Baca juga: Misi AC Milan Ikuti Jejak Juventus Lucuti Kekuatan Sassuolo Dekati Kenyataan
Lille didenda sebesar 15 ribu Euro untuk masalah transfer Ballo-Toure.
Masalah lain muncul, Ballo-Toure punya kesulitan dalam bertahan, posisinya memang sebagai fullback, tetapi, ia lebih sering terlibat dalam peran menyerang dibanding bertahan.
Tidak heran, pasalnya di tim junior, ia merupakan seorang winger, dan memiliki kemampuan mumpuni dalam berlari dan duel fisik.
Mulai dari Lille, ia belajar menjadi fulback kiri, beruntung, mahaguru sepakbola Marcelo Bielsa menuntunnya.
Bielsa bukan hanya mengajari Ballo-Toure sebagai pemain, namun juga menjadi sosok ayah bagi sang pemain.
Ballo-Toure mulai belajar mengatur emosinya, dan mengajarkan cara menyeimbangkan permainan menyerang dan bertahan.
Dua musim bersama Lille, Ballo-Toure ditarik Leonardo Jardim untuk memperkuat Monaco pada bursa transfer musim dingin 2019.
Di Monaco, ia sukses menampilkan keseimbangan menyerang dan bertahan sama baiknya, meskipun beberapa pekerjaan rumah.
Salah satunya adalah transisinya dari menyerang ke bertahan yang masih menjadi masalah baginya.
Yang menarik, Ballo-Toure lebih sering melakukan cutback di tengah lapangan, berbeda dengan Theo Hernandez yang baru melakukan cut back menuju kotak penalti.
Kemampuan lain Ballo-Toure adalah caranya melepas umpan tarik, akurasinya salah satu yang terbaik di Ligue 1.
Dan pada 2020, Chelsea kembali mengendus talentanya.
Namun, saat itu bukan hanya Chelsea, ada Manchester City, Aston Villa dan West Ham yang berminat mendatangkan sang pemain.
Sedangkan sekali lagi, Geoffrey Moncada mendapati bakatnya, dan langsung memberikan laporan kepada Maldini.
Paolo Maldini memulai dengan cepat negosiasi mendatangkan Ballo-Toure, dan memang tidak perlu waktu lama bagi Maldini menyegel sang pemain.
“Saya sangat senang berada di sini. Awalnya ada kontak antara Maldini dan agen saya, saya tidak percaya.
"Kemudian negosiasi dengan Monaco dimulai, tetapi saya baru mulai mempercayainya ketika saya tiba di Milan.” ujar Ballo-Toure.
Kini pemain berusia 24 tahun ini bisa menjadi deputi yang sempurna untuk Theo Hernandez.
Persaingan sehat di sisi kiri pertahanan AC Milan, tentu dibutuhkan mengingat padatnya jadwal yang dihadapi Rossonerri musim ini.
(Tribunews.com/Gigih)