Debut Manis Romelu Lukaku, Sentuhan Rapi, Solusi Miskin Gol Chelsea Musim Lalu dan Sanjungan Tuchel
Awal yang manis bagi Romelu Lukaku sekembalinya ke Chelsea, cetak gol debut, sentuhan yang rapi, permainan yang impresif, dan dipuji Tuchel.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin

TRIBUNNEWS.COM - Debut Romelu Lukaku dengan Chelsea saat melawan Arsenal pada pekan kedua Liga Inggris begitu impresif, Senin (23/8/2021) ini hari.
Pemain timnas Belgia itu turun sejak menit awal pertandingan di Emirates Stadium, hasilnya, dia mencetak gol pembuka kemenangan The Blues setelah memaksimalkan umpan Reece James.
Catatan ini akan menandai kebangkitan Lukaku sejak 10 tahun terakhir dia mengenakan jersey The Blues. Dia kembali dengan lantang yang berbeda sosok yang kuat, dinamis, dan lebih taktis dalam urusan mencetak gol.
Baca juga: Fakta Menarik Arsenal vs Chelsea di Liga Inggris, Rekor Apik Lukaku, The Gunners Dibayangi Degradasi
Tidak ada pilihan bagi Thomas Tuchel, pelatih Chelsea untuk tidak memainkannya, selain dinantikan publik, impactnya untuk tim begitu besar.
Terbukti ketika dia langsung mencetak gol di laga debut.

Melawan Arsenal, Lukaku membuktikan, reputasinya di Liga Italia bersama Inter Milan tidak hanya isapan belaka, dia mencetak 64 gol dalam 95 pertandingan kompetitif sekaligus mengantarkan Nerazzurri meraih Scudetto musim lalu.
Gelar Serie A pertama sejak diraih Jose Mourinho pada 2010 lalu.
Lukaku memulai permainan dengan sempurna, dia hanya membutuhkan waktu 14 menit untuk menyelesaikan sentuhan ketigaya dalam permainan dan membuahkan gol.
Dia juga hampir mencetak brace dalam laga itu, seandainya bola sundulannya gagal ditepis Bernd Leno.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Inggris 2021, Liverpool dan Chelsea Berebut Puncak, MU Digeser Tottenham
Secara keseluruhan, Lukaku menyelesaikan 19 dari 20 operan melawan The Gunners dan melakoni 15 duel, catatan itu lebih banyak dari pemain lainnya, menurut BBC.
"Awal yang bagus untuk Lukaku," kata Tuchel kepada BBC Radio 5 Live.
"Pada awalnya dia sedikit kesulitan untuk menyentuh bola. Kemudian dia terintegrasi dengan sangat baik.
"Dia membuktikan nilainya untuk tim. Dia terhubung dengan sangat baik untuk Mason Mount dan Kai Havertz di depan dan memberikan sesuatu pada permainan yang belum kami miliki," jelas mantan pelatih PSG itu.

Sentuhan yang Rapi