Manchester United, Cristiano Ronaldo Datang Bukan Solusi dan Jaminan Gelar Liga Inggris
Roy Keane menilai Manchester United masih punya kelemahan meski dengan kehadiran Cristiano Ronaldo, di sektor pertahanan dan lini tengah.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Kembalinya Cristiano Ronaldo ke 'rumah' yang membuatnya melejit bukanlah jaminan bagi Manchester United meraih gelar Liga Inggris musim ini.
Pendapat itu disampaikan oleh legenda Manchester United, Roy Keane.
Roy Keane menyambut baik megabintang Cristiano Ronaldo ke Old Trafford di musim panas yang mengejutkan ini.
Penyerang Juventus itu menginginkan pergi dari Turin pada musim panas ini, dan tim yang paling dikaitkan dengannya adalah Manchester City.
Baca juga: Ketika Solskjaer dan Rooney Sehati soal Evolusi Permainan Cristiano Ronaldo di Manchester United
Namun, dalam 1x24 jam, perubahan itu terjadi, Manchester City menarik diri dan Manchester United dengan segala kekuatan yang mereka miliki serta hubungan baik membuat Cristiano Ronaldo untuk kembali ke Old Trafford.
Bagi Roy Keane, transfer tersebut adalah berita bagus untuk Manchester United dan Liga Inggris karena penyerang Portugal itu akan meningkatkan level permainan musim ini.
"Saya pikir beberapa hari terakhir ketika berita itu tersiar, itu adalah berita bagusuntuk Manchester United, untuk para penggemar dan untuk Liga Inggris," kata Roy Keane kepada Sky Sports.
"Tidak ada keraguan dalam pikiran saya karena dia masih pemain kelas dunia. Dia pemain yang pintar. Dia hanya kembali ke Manchester United untuk memenangkan banyak hal," akui Keane.
Kehadiran Cristiano Ronaldo di tengah ruang ganti tentu akan berdampak kepada pemain Manchester United, pola pikir serta etos kerjanya tidak diragukan lagi, dia bisa memberikan gairah baru dalam skuat Setan Merah.
Satu hal yang pasti adalah mentalitas pemenang. Itulah yang dibutuhkan Manchester United untuk merebut trofi Liga Inggris yang tak mereka rasakan sejak 2013 lalu.
Baca juga: Liga Inggris: Kebutuhan Arsenal yang Diabaikan Arteta, Kasus Tersingkirnya Saliba ke Prancis
"Dia akan membawa mentalitas pemenang ke ruang ganti," jelas Keane.
"Kita semua tahu dia pengila kebugaran. Permainannya terlah berubah selama beberapa tahun terakhir, tentu saja. Saya sudah mengatakan sebelumnya, saya pikir dia salah satu pemain paling cerdas yang pernah saya lihat dalam hidup saya," ungkap Keane.
Keane ingat betul saat penyerang yang dulu berusia 17 tahun bergabung dengan skuat Setan Merah dari Sporting Lisbon. "Dia ingin memenangkan banyak hal," beber Keane.
Meski begitu, Keane masih punya keraguan dengan skuat Ole Gunnar Solskjaer karena sektor yang butuh ditambal Manchester United bukanlah di sektor serangan.
"Keraguan saya adalah bahwa saya tidak berpikir dia akan menjadi perbedaan untuk memenangkan trofi besar.
"Manchester United memiliki masalah yang sama dengan atau tanpa Ronaldo dan itu adalah masalah lini tengah dan penjaga gawang," kata Keane.
Apa yang dikatakan Roy Keane menarik dinantikan, apakah benar Manchester United masih terkendala dari lini pertahanan dan lini tengah?
Apakah kehadiran Raphael Varane dari Real Madrid musim ini tak cukup untuk menutup lubang celang The Red Devils selama ini.
Raphael Varane layaknya Virgil van Dijk, bek modern yang komplet, tidak hanya memainkan peran sebagai mengawal pertahanan tetapi juga dalam melepas umpan panjang dari belakang untuk memulai serangan hingga memberikan instruksi untuk rekan-rekannya.
Hal itu tampak dalam debutnya bersama Manchester United ketika melawan Watford.
Dia disiplin bersama Harry Maguire di jantung pertahanan Setan Merah hingga memberikan assist pada gol yang dicetak Mason Greenwood dari sisi sayap kanan.
Kehadiran Raphael Varane juga bisa menjadi opsi bagi Solskjaer memainkan 3 bek sejajar bersama Maguire dan Lindelof karena masing-masing dari mereka punya karakter yang berbeda.
Hal ini sudah dilakukan Solskjaer ketika menjadi caretaker MU di awal kepelatihannya, memainkan 3 bek, Maguire, Lindelof dan Marcus Rojo dengan formasi 3-5-2.
Dengan ini juga akan mempengaruhi lini tengah Setan Merah yang punya Scott McTominay, Fred, hingga Nemanja Matic, dan Pogba.
Mereka punya karakter, peran, serta keunggulan dari pergerakannya.
Baca juga: Hasil Liga Inggris - Start Sempurna Spurs & Mimpi Buruk Arsenal, Sejarah Baru di Premier League
Nemanja Matic masih dibutuhkan Solskjaer karena akurasi umpannya, namun untuk mobilitas mantan pemain Chelsea itu tidak bisa begitu diandalkan.
Berbanding terbalik dengan Fred, mobilitas pemain Brasil ini mempuni, dalam serangan dan pertahanan, tetapi tidak dengan akurasi umpan.
Bagimana dengan Tominay dan Pogba, mereka punya determinasi dan kekuatan untuk membantu dan membangun serangan.
Tidak hanya itu, Tominay juga jeli menempatkan diri untuk menghasilkan gol, sementara Pogba punya kemampuan membaca posisi rekannya dengan baik.
Oleh karena itu, apakah prediksi Roy Keane soal kelemahan Manchester United benar terbukti untuk musim ini?
Berita terkait Liga Inggris
(Tribunnews.com/Sina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.