PSIS Semarang vs Persija Jakarta: Mungkinkah PSIS Jadi Mimpi Buruk Persija?
Berbekal gelar juara Piala Menpora 2021, langkah Persija Jakarta mengarungi Liga 1 Indonesia nyatanya tak langsung mulus.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbekal gelar juara Piala Menpora 2021, langkah Persija Jakarta mengarungi Liga 1 Indonesia nyatanya tak langsung mulus.
Alih-alih langsung tampil digdaya, tim berjuluk Macan Kemayoran ini dipaksa imbang 1-1 oleh PSS Sleman di laga perdananya pekan lalu.
Sebagai tim penantang juara, Persija mau tak mau harus meraih tiga poin di laga keduanya. Hal ini guna menjaga peluang dengan para pesaingnya, seperti Persib Bandung, Bali United, Bhayangkara FC serta tim-tim kuat lainnya.
Namun, mengamankan poin tiga bukanlah hal mudah. Alasannya, anak asuh Angelo Alessio ini mesti melewati hadangan PSIS Semarang di Stadion Indomilk Arena, Minggu (12/9/2021).
PSIS Semarang yang ditinggal oleh pelatihnya, Dragan Djukanovic sebelum kompetisi mulai, ternyata tampil cukup baik ditangan Imran Nahumarury, pelatih baru yang juga pernah membela Persija Jakarta dan berposisi sebagai bek.
Bagi Imran, laga melawan Persija pun terasa spesial, karena baru kali ini dia akan melawan mantan klub yang pernah membesarkan namanya. Bukan sebagai pemain, melainkan pelatih dari PSIS Semarang.
Mental PSIS Semarang pun tengah naik-naiknya pasca kemenangan perdana atas Persela Lamongan (1-0) pekan lalu.
Perpaduan pemain muda dan senior di PSIS Semarang pun menjadi kekuatan utama. Para pemain PSIS Semarang bak punya nafas kuda yang mampu konsisten bermain 90 menit dengan intensitas tinggi.
Formasi 4-4-2 yang bisa berubah ke 4-3-3, atau 3-5-2 pun kerap menjadi andalan tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini dengan mengandalkan Bruno Silva sebagai tukang gedor yang dibantu oleh Hari Nur Yulianto, dan Jonathan.
Sementara di lini tengah ada nama-nama seperti Septian David Maulana, Fredyan Wahyu Sugiyantoro, Finky Pasamba, Fandi Eko Utomo. Pada lini belakang ada M Rio, Pratama Arhan hingga Wallace Costa yang mampu meredam daya serang lini depan Persija.
Pemain PSIS Semarang juga mampu melakukan pressing ketat ke tiap-tiap pemain. Bahkan PSIS Semarang mampu meladeni permainan cepat lawan-lawannya.
Inilah yang mesti diwaspadai oleh Persija Jakarta, khususnya Angelo Alessio, yang baru musim ini melatih di Indonesia.
Tentunya taktik pelatih asal Italia ini sangat ditunggu-tunggu tuahnya. Angelo mesti mampu memanfaatkan potensi penyerang sayapnya yang lincah dan cepat, seperti Riko Simanjuntak, serta Osvaldo Haay untuk menguplai bola kepada Marko Simic.
Sementara Rohit Chand, Tony Sucipto dan Ramdani Lestaluhu mesti mampu menjaga ritme permainan.
Begitu juga bek kanan dan bek kiri Persija, Marco Motta, dan Rezaldi Hehanusa harus bisa memutuskan dengan bijak kapan membantu penyerangan serta bertahan dengan cepat.
Bagi Yann Motta serta Otavio Dutra, sebagai bek tengah tentu komunikasi harus terus dilakukan. Bagaimana pun, PSIS Semarang akan memainkan bola cepat dengan umpan terobosan yang akan menguras fisik keduanya.
Sedikit saja peluang pun mesti bisa dikonversikan menjadi gol oleh Persija Jakarta.
Jika tidak, bukan tak mungkin PSIS Semarang kan jadi mimpi buruk Persija Jakarta serta menodai karier Angelo Alessio.