TRIBUNNEWS.COM - Kiper Persis Solo, Wahyu Tri Nugroho angkat bicara pasca Stadion Manahan ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah di fase grup Liga 2 2021.

Stadion Manahan resmi menjadi tuan rumah Grup C Liga 2 2021 yang diisi oleh Persis Solo, PSIM Yogyakarta, AHHA PS Pati, PSCS Cilacap, Persijap Jepara dan PSHW.

Menanggapi kembalinya Persis Solo bermain di Stadion Manahan, Wahyu Tri pun tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Menurutnya setiap bertanding di Stadion Manahan ada aura menyenangkan yang menyelimuti dirinya.

Baca juga: Pemain Persis Solo Mulai Pulih Cedera, Marinus Manewar & Sandi Sute Siap Tampil di Liga 2 2021

Baca juga: Persis Solo Tergabung di Grup C Liga 2 2021, Eko Purdjianto: Kita Optimis tapi Jangan Takabur

Wahyu Tri sendiri tentu sudah akrab dengan Stadion Manahan yang awal kariernya memperkuat Persis Solo.

Sejenak menarik waktu mundur ke belakang, kiper yang akrab disapa WTN memiliki banyak kenangan manis selama di Stadion Manahan.

Mulai dari menjadi anak gawang ketika Coach Eko Purdjianto masih bertanding sebagai pemain Pelita Solo.

Dan memori musim 2006/2007 saat membela PERSIS sebagai klub profesional pertamanya.

Cuplikan memori tersebut yang kini memacunya untuk mengulangi kesuksesan saat berseragam Laskar Sambernyawa.

“Perasaan senang karena ini rumah kita, rumah Persis Solo selain Stadion Sriwedari. Selalu ada aura menyenangkan jika kembali ke sana (Stadion Manahan)," kata WTN dikutip dari laman klub.

“Ya, saya anak gawang ketika di Manahan waktu itu dipakai Pelita Solo, waktu itu pemainnya ada Coach Eko Purdjianto dan kawan-kawan.

"Sekarang saya kembali ke Manahan sebagai pemain dan berseragam Persis lagi.

"Jadi harapan saya bisa bermain bersama tim, memenangkan setiap pertandingan dan kami membawa Persis ke Liga 1.” harap eks Bhayangkara FC tersebut.

Lebih lanjut, kiper kawakan berusia 35 tahun itu juga memberikan pandangannya terhadap tidak adanya penonton yang akan datang ke Stadion Manahan.

Stadion berkapasitas 20.000 penonton ini tidak dapat diisi akibat masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

Seluruh pihak harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku agar kompetisi dapat berjalan tanpa hambatan berarti.

“Tentunya sebagai pemain pasti ada yang kurang dengan tidak adanya suporter.

"Tapi kondisi sekarang berbeda dan pesan saya ke suporter harus ikuti aturan PSSI dan pemerintah, harus saling menjaga, dan mari kita kawal dari rumah agar kompetisi ini lancar,” tutup kiper kelahiran Sukoharjo tersebut.

Terlepas dari itu semua, momen kembali bermain di Stadion Manahan dapat sangat berarti bagi Persis Solo.

Hal ini karena terakhir kali skuad Laskar Sambernyawa berlaga di Manahan sejak 2018 lalu,

Kala itu Persis menjamu Perserang dan menang dengan skor akhir 2-1 dalam helatan Liga 2 2018 sebelum hijrah ke Stadion Wilis Madiun sebagai markas sementara.

(Tribunnews.com/Ipunk)