Diego Simeone Tebar Ancaman Jelang Laga Lawan Milan: Atletico Akan Mencoba Menyakiti Rossoneri
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone siap menghadapi Milan di Liga Champions.Dia mengancam akan mencoba menyakiti Rossoneri.
Penulis: Muhammad Barir
“Kami perlu mempertahankan agresivitas yang selalu membuat kami sangat kompetitif. Kami memiliki skuat yang sangat seimbang dan kami harus mencari pemain yang paling bisa mewakili apa yang kami butuhkan untuk pertandingan besok.”
Atletico Madrid ditahan imbang 0-0 oleh Porto dalam pertandingan pembukaan Liga Champions mereka.
Mereka adalah tim terakhir yang dihadapi Milan di Liga Champions pada 2013-14.
Simeone sudah menjadi pelatih Colchoneros, sementara Clarence Seedorf saat itu yang menjadi pelatih Rossoneri.
Setelah tujuh tahun absen, AC Milan kini bersiap lagi menggelar laga Liga Champions (UCL) di San Siro.
Dan mereka langsung mendapatkan tamu spesial: Atletico Madrid dalam pekan kedua penyisihan grup B Liga Champions, Rabu (29/9) dini hari.
Kedua tim sama-sama mengejar kemenangan pertama di UCL musim ini.
Di laga pertamanya, Rossoneri ditekuk Liverpool 3-2 di Anfield. Sedang Atleti bermain imbang 0-0 saat menjamu FC Porto.
Kubu Milan sedang bermasalah di lini depan.
Dua penyerang veteran andalan, Zlatan Ibrahimovic, dan Olivier Giroud silih berganti bergelut dengan cedera, dan terinfeksi virus Covid-19.
Dalam situasi tersebut, Ante Rebic melangkah maju. Penyerang Kroasia berusia 27 tahun ini bergeser dari posisi favoritnya di sayap kiri untuk menjadi striker sentral.
Dan dia relatif berhasil di posisi anyarnya itu.
Seperti ditunjukkan dalam golnya ke gawang Liverpool di Anfield. Rebic yang jadi ujung tombak, membobol gawang tuan rumah memanfaatkan assists Rafael Leao.
Empat hari kemudian, masih dalam posisi sebagai ujung tombak, Rebic mencetak gol semata-wayang untuk menjaga rekor tak terkalahkan Rossoneri musim ini, ketika ditahan Juventus 1-1.
Dua gol Rebic itu menambah koleksinya menjadi 15 gol untuk Milan sejak bergabung musim lalu.
Dia sangat produktif terutama di paruh kedua musim dengan mengemas sebelas gol, dan berkontribusi besar membawa Milan finis di posisi dua di bawah Inter Milan.
Itu jadi posisi liga tertinggi Rossoneri sejak 2012.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.