Porto vs Liverpool: Panggung bagi Roberto Firmino, Topang Salah dan Mane Cetak Gol
Firmino akan turun ke lapangan, memainkan peran normalnya. Tidak terlalu fantastis, tetapi efektif untuk menjadi jembatan serangan Liverpool.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Liverpool FC akan bertandang ke kandang FC Porto, Stadion Do Dragao dalam pekan kedua penyisihan grup B Liga Champions, Rabu (29/9/2021) dini hari.
Pada pertandingan pertama Grup B, Liverpool berhasil memetik kemenangan 3-2 atas AC Milan di Anfield.
Sedangkan Porto mampu menahan juara bertahan Liga Spanyol, Atletico Madrid dengan skor 0-0.
Liverpool dengan skuat mumpuni dan nama besarnya, sedikit lebih diunggulkan untuk menang dalam laga ini.
Baca juga: FC Porto vs Liverpool: Ini Sinyal Kuat Betapa Perkasanya Dragons di kandang, The Reds Andalkan Salah
Baca juga: Liga Champions, PSG vs Man City: Duel Dua Tim Agresif, Potensi Tercipta Banyak Gol
Namun, Porto bukanlah tim sembarangan, tim asuhan Conceicao itu mengantongi rekor tak terkalahkan dalam 18 pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Kekalahan kandang terakhir Porto terjadi saat mereka bertemu Chelsea di Liga Champions pada (14/4/2021).
Sejak saat itu, Dragoes tampil perkasa dengan mampu menahan imbang Manchester City dan mengalahkan raksasa Italia, Juventus.
Namun, Liverpool punya rekor bagus saat betemu Porto di Liga Champions.
Dalam empat pertemuan terakhir, tim asuhan Jurgen Klopp mampu menang tiga kali dengan satu hasil imbang.
Kabar baiknya lagi, pemain andalan mereka, Roberto Firmino dipastikan fit dan siap bermain melawan Porto.
Pemain berusia 29 tahun itu menjadi salah satu aktor kemenangan Liverpool saat The Reds mengalahkan Porto dua kali, lewat torehan 2 gol dan 1 assistnya.
Namun, nama Roberto Firmino sering kali terpinggirkan, ia kalah mentereng dengan Mohamed Salah dan Sadio Mane.
Hal itu memang wajar, mengingat torehan gol pemain asal Brazil itu memang tak sebanyak dua penyerang Liverpool lainnya.
Lantas, apa yang membuat seorang Firmino Spesial?
Baca juga: Milan Vs Atleti:Perhatikan Detail, Liverpool Menghukum Kami untuk Setiap Kesalahan Kecil Kata Pioli
Baca juga: Memahami False Nine, Posisi yang Biasa Dimainkan Messi dan Firmino
“Peran Roberto Firmino tidak termuat dalam statistik, Anda hanya harus menonton dan menikmatinya bermain,"
"Kadang saya pikir dia kurang mendapat apresiasi lantaran catatan statistiknya, tetapi dia melakukan hal yang lebih daripada itu,” kata koresponden olahraga ESPN asal Brasil, Natalie Gedra.
Apa yang dilontarkan oleh Gedra memang benar adanya, Firmino adalah pemain yang berada dalam bayang-bayang Mane dan Salah, ia tidak egois, dan kecerdasannya harus diliat langsung saat dia sedang bermain.
Firmino memainkan peran sebagai pemain yang berdiri di antara barisan gelandang dan barisan pertahanan lawan.
Peran ini memberikan dua keuntungan bagi skema yang diusung oleh Jurgen Klopp.
Yang pertama, adanya Firmino di posisi tersebut membuat jarak antar lini Liverpool tidak terlalu jauh, ia menjadi jembatan antara lini tengah dan depan The Reds.
Yang kedua, Firmino memberikan ruang bagi Salah dan Mane untuk merangsek masuk ke dalam kotak penalti lawan.
Itulah yang membuat Mane dan Salah lebih banyak mencetak gol dan assist ketimbang Firmino.
Bagi Firmino, mencetak gol dan assist hanya hasil akhir, melihat caranya bermain yang membuat Firmino begitu spesial.
Menjadi penyerang tengah hanya soal posisi dalam susunan pemain, tugas seorang penyerang sebagai goal getter tidak menjadi tanggung jawab dia.
Itu membuat Firmino berkembang menjadi pemain kreatif dan tidak egois.
Ia tak segan memberi umpan kepada Mane dan Salah ketika memiliki kesempatan lebih baik untuk mencetak gol, tugasnya memang demikian.
Itulah yang menjadi alasan seorang Firmino mampu menjadi penyerang tengah yang maksimal dalam taktik Klopp.
Kemampuan Firmino dalam merebut bola juga dijadikan senjata untuk Klopp memulai serangan dari pertahanan lawan.
Kebanyakan gol Liverpool memang hasil dari skema pressing tinggi ke pertahanan lawan.
Dan yang menjadi perebut bola pertama adalah seorang pemain depan yang diisi oleh Firmino.
Dengan mampu merebut bola dari pemain bertahan atau tengah lawan, pemain depan Liverpool dapat langsung masuk ke kotak penalti dengan kecepatannya, lalu mencetak gol.
Dilansir fbref, catatan pressures Firmino per pertandingan mencapai angka 18.88.
Sedangkan blocks dan tackles pemain berpostur 181 cm itu berada di angka 1.80 dan 1.13.
Hal tersebutlah yang membuat Roberto Firmino seringkali dianggap sebagai striker defensive.
“Roberto (Firmino) mencetak gol, namun sejujurnya yang paling membuat saya bergairah adalah hal-hal yang ia lakukan dalam proses gol itu," ucap Jurgen Klopp dilansir dari laman resmi Liverpool.
"Dalam nyaris setiap serangan balik, ia merebut bola. dengan ada di mana-mana, dengan bersikap sedikit menyebalkan, sedikit ini, sedikit itu; bagi kami itu penting,” lanjutnya.
Peran Firmino akan sangat krusial bagi Liverpool di pertandingan melawan Porto, kemampuan pressingnya jelas akan dijadikan Klopp sebagai senjata.
Sisi lain, Kecerdikannya dalam memanfaatkan ruang di antara barisan gelandang dan pemain bertahan bisa menjadi awal terciptanya lubang di area pertahanan Porto.
Lubang inilah yang kemudian menjadi jalan masuk bagi Sadio Mane dan Mohammed Salah bahkan Diogo Jota untuk mencetak gol bagi Liverpool.
Firmino akan turun ke lapangan, memainkan peran normalnya. Tidak terlalu fantastis, tetapi efektif untuk menjadi jembatan serangan Liverpool.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)