Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Pembuktian Federico Bernardeschi di Juventus, Arsitek Terlupakan Allegri dan Pelayan Chiesa

Federico Bernardeschi, arsitek yang hilang di Juventus, diselamatkan Roberto Mancini di Timnas Italia

Penulis: Gigih
zoom-in Pembuktian Federico Bernardeschi di Juventus, Arsitek Terlupakan Allegri dan Pelayan Chiesa
Marco BERTORELLO / AFP
Reaksi pemain depan Juventus Italia Federico Bernardeschi setelah kehilangan peluang gol selama pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Juventus dan Chelsea pada 29 September 2021 di stadion Juventus di Turin. Marco BERTORELLO / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Pujian atas penampilan Juventus di laga melawan Chelsea, akan tertuju ke satu nama, Federico Chiesa.

Menjadi penyerang dalam skema dadakan Massimiliano Allegri yang kehilangan Dybala dan Morata, eks pemain Fiorentina ini menjawabnya dengan cemerlang.

Satu gol-nya membawa Juventus menang 1-0, dan membawa mereka memuncaki klasemen sementara Grup F.

Namun, yang terlupakan adalah sang pemberi asis cantik, Federico Bernardeschi.

Bukan hanya satu asis, dari 3 sepakan on target Chiesa, semua adalah umpan dari Federico Bernardeschi, yang bermain sebagai tandem Chiesa di laga ini.

Bernardeschi memang selalu menjadi kambing hitam, bahkan di Juventus, namanya dianggap pemain yang tidak layak mengisi skuat utama.

Kontraknya akan berakhir pada 2022, dan Juventus justru berminat memperpanjang kontraknya.

Pemain depan Juventus Italia Federico Bernardeschi (kiri) dan pemain depan Juventus Italia Federico Chiesa menyapa para penggemar di akhir pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Juventus dan Chelsea pada 29 September 2021 di stadion Juventus di Turin.
Marco BERTORELLO / AFP
Pemain depan Juventus Italia Federico Bernardeschi (kiri) dan pemain depan Juventus Italia Federico Chiesa menyapa para penggemar di akhir pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Juventus dan Chelsea pada 29 September 2021 di stadion Juventus di Turin. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Baca juga: Federico Chiesa, Penyerang Modern Dalam Taktik Juventus, The Next Del Piero?

Baca juga: Fakta Kemenangan Juventus atas Chelsea di Liga Champions, Faktor Chiesa, Rekor Allegri & PR Tuchel

Berita Rekomendasi

Padahal di Fiorentina Bernardeschi adalah arsitek serangan La Viola dan bersinonim dengan sepak bola berkualitas.

Sosoknya sangat berkualitas, sebagai nomor 10 di lini depan Fiorentina.

Ia adalah teraquartista bagi Fiorentina, kemampuan Bernardeschi dalam membagi bola dan detriminasinya di lapangan adalah nilai lebihnya.

Pengaruhnya sangat besar, julukannya Brunelleschi, sebagai salah satu arsitek kenaamaan Italia.

Brunelleschi sangat dihormati di Florence, dia adalah arsitek Dome of Santa Maria del Fiore yang terkenal di Florence.

Dan Bernardeschi juga sangat dihormati di Fiorentina, kepindahannya ke Juventus tidak membuat supporter La Viola geram.

Padahal tensi antara Juventus dan Fiorentina sangat tinggi, dengan dua supporter adalah rival di Liga Italia.

Pasalnya, Fiorentina harus menjual beberapa pemain bintangnya untuk mengatasi finansial mereka saat itu.

Bergabung ke Juventus pada 2017, Bernardeschi nampak kesulitan dengan permainan bersama Si Nyonya Tua.

Ia dianggap gagal bersinar dengan harga besar 40 Juta Euro.

Lalu bagaimana Bernardeschi bisa gagal dan bahkan dijuluki sebagai "Lord"?

Aksi pemain Juventus, Federico Bernardeschi (33) saat timnya melawan Fiorentina dalam laga pekan ke-24 Liga Italia di Stadion Artemio Franchi, Florence, Sabtu (10/2/2018) dini hari WIB.
Aksi pemain Juventus, Federico Bernardeschi (33) saat timnya melawan Fiorentina dalam laga pekan ke-24 Liga Italia di Stadion Artemio Franchi, Florence, Sabtu (10/2/2018) dini hari WIB. (Twitter @juventusfc)

Baca juga: Hasil Liga Champions: Juventus Permalukan Chelsea 1-0, Antonio Conte & Massimo Ambrosini Kegirangan

Baca juga: UPDATE Klasemen Liga Champions: MU Samai Inter Milan, Juventus dan Liverpool Kokoh di Puncak

Juventus punya tendensi bermain dengan skema 4-2-3-1 atau 4-3-1-2, dan Bernardeschi secara mengejutkan tidak dimainkan sebagai nomor 10.

Ia diapksa bermain melebar dengan tugas bertahan dibandingkan menyerang.

Pemain berusia 27 tahun ini dianggap inkonsisten di Juventus, namun penempatan posisinya yang harus melebar, memaksanya kesulitan menunjukkan permainan terbaiknya.

Penampilannya sejatinya membaik di bawah Maurizio Sarri dengan mengembalikan posisinya sebagai nomor 10 di belakang penyerang.

Namun, penampilan Dyabala yang lebih klinis di depan gawang kembali memaksa Bernardeschi tidak mendapatkan tempat di tim utama.

Bernardeschi bahkan harus digeser ke posisi gelandang bertahan hingga fullback di Juventus.

Perbedaan mencolok ditampilkannya di Timnas Italia, ia seolah diberikan kebebasan yang tidak didapatkannya di Juventus.

Hanya sedikit cacat mungkin ketika Swedia menyingkirkan Italia di kualifikasi menuju Piala Dunia 2018, namun di era Roberto Mancini, Bernardeschi adalah langganan timnas Italia.

Mancini mengembalikan posisinya sebagai pemain di belakang dua striker dan memberikan ruang mnegarahkan permainan di lini tengah.

Dan kini di era Massimiliano Allegri, Bernardeschi masuk dalam skema, dan akan mendapatkan perpanjangan kontrak.

Tetapi hadirnya Manuel Locatelli bisa menjadi kabar kurang menyenangkan bagi Bernardeschi, mengingat Locatelli memiliki peran yang sama dengan Bernardeschi.

Dan Bernardeschi punya peluang menunjukkan kualitasnya di musim depan, mengembalikan posisinya sebagai nomor 10 bisa menjadi solusi untuk sang arsitek lapangan tengah.

(Tribunnews.com.Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas