Belgia vs Prancis: Momentum Positif Buat Belgia, Mbappe Bicara Seperti Ini Ketika Bahas Les Bleus
Kylian Mbappe bicara seperti ini saat membahas dinamika timnas Prancis saat wawancara di koran Prancis.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Sekarang, Deschamps memiliki peluang besar untuk membawa timnya kembali ke jalur yang benar, 14 bulan sebelum dimulainya Piala Dunia 2022 di Qatar. Dia tidak boleh menyia-nyiakannya lagi.
Tantangan pertamanya adalah melawan Belgia dalam semifinal UEFA Nations League di Stadion Allianz, Turin, Italia, Jumat (8/19) dini hari nanti.
Jika bisa menang, akan berlanjut ke tantangan kedua pada final akhir pekan nanti, melawan pemenang duel Spanyol kontra Italia.
Ini adalah saat krusial bagi Deschamps untuk melakukan seleksi pemain yang tepat, memilih opsi pemain terhebat, dan terutama menemukan sekali lagi apa yang membuat mereka menjadi juara dunia tiga tahun lalu.
Bagi Mbappe, salah satu cara instan untuk menemukan kembali momentum positif itu adalah dengan meraih hasil terbaik di Nations Leaue.
"Kami harus tampil lebih solid lagi, lebih baik lagi. Kami masih belum mencapai level itu. Kami telah melakukan yang seharusnya di Piala Dunia lalu, yang gagal diulangi di Piala Eropa".
"Saat ini kami lebih rentan. Dulu, kami selalu memulai dengan mencetak gol, kini kami lebih sering kebobolan lebih dulu," ujar Mbappe di L'Equipe.
"Kami butuh kemenangan besar. Jika kami mengalahkan Belgia dan kemudian Spanyol atau Italia, untuk jadi juara Nations League, hal itu membawa momentum positif untuk ke Piala Dunia nanti," kata Mbappe.
Tapi Belgia, tentu saja, adalah lawan yang sangat sulit. Peringkat satu FIFA itu akan menjadi ujian terberat skuat Deschamps usai Euro 2020 lalu.
Langkah Belgia sendiri di Euro 2020 terhenti di langkah Italia 1-2, yang kemudian menjadi juara. Itu mengakhiri 13 laga tanpa kekalahan dari skuat asuhan Roberto Martinez tersebut.
Kini, Belgia bakal menghadapi lawan yang menyingkirkan mereka di semifinal Piala Dunia 2018 lalu.
Tiga tahun lalu, tim berjuluk "Setan Merah" ini dibikin frustrasi dengan sistem parkir bus yang dipraktikkan Les Bleus, dan mereka akhirnya kalah lewat gol semata-wayang Samuel Umtiti.
Tak kurang, kiper Belgia, Thibaut Courtois sampai mencak-mencak, dan menilai Prancis telah menodai sepak bola dengan gaya ultra-defensifnya.
"Tapi laga dini hari nanti bukanlah balas dendam," kata Martinez menegaskan.
"Semifinal di Rusia lalu hanya cerita usang. Kami justru banyak belajar dari kekalahan itu untuk laga kali ini. Prancis adalah juara dunia, dan kami sangat termotivasi mengalahkan mereka untuk bisa melaju ke final."