Chiesa, Gnarby, dan Deretan Pemain Elit yang Tak Masuk Nominasi Ballon d'Or 2021
Ada sejumlah nama elit yang tertinggal dari nominasi Ballon d'Or. Padahal, penampilan mereka di musim lalu begitu mencolok dan layak diperhitungkan.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Namun, tak masuknya pria asal Swedia itu ke dalam daftar nominasi Ballon d'Or tak membuat dirinya jengkel, ia justru menanggaoi hal tersebut dengan dingin.
“Apakah saya merindukan Ballon d’Or? Tidak, justru Ballon d’Or yang kehilangan saya!," Kata Zlatan dilansir Goal.
"Saya tidak tahu bagaimana perhitungan Anda, tapi saya tidak terobsesi dengan itu," Lanjut striker berusia 40 tahun tersebut.
Jan Oblak
Jan Oblak berhasil tampil luar biasa untuk Atletico Madrid di musim 2020/2021.
Kiper asal Slovenia itu berhasil mengantarkan Los Rojiblancos menjuarai La Liga dengan torehan 14 clean sheet.
Oblak juga bisa dibilang adalah juru selamat bagi Atletico Madrid untuk memenangkan gelar tersebut berkat deretan penyelamatan gemilangnya di ujung kompetisi.
Berkat penampilannya tersebut, kiper berusia 28 tahun tersebut terpilih sebagai pemain terbaik La Liga 2021.
Bahkan Oblak dianggap seorang Lionel Messi sebagai kiper terbaik di dunia saat ini, Messi mengaku Oblak merupakan salah satu kiper yang paling sulit ia bobol di musim lalu.
“Sungguh senang saat melawan Oblak, ia adalah salah satu kiper terbaik di dunia saat ini dan selalu bagus untuk melawan salah satu yang terbaik,” kata La Pulga dilansir skysport.
“Merupakan sebuah motivasi tambahan bisa atau mencoba mencetak gol, ia adalah salah satu kiper yang paling sulit untuk dibobol," Lanjut striker yang kini bermain untuk PSG tersebut.
Namun, kegemilangan Oblak justru tak membawa namanya untuk masuk ke nominasi peraih Ballon d'Or tahun ini.
Hanya ada nama Gianluigi Donnarumma yang menghiasi daftar kiper yang masuk ke dalam penghargaan tertinggi individu tersebut.
Federico Chiesa
kelebihan utama Federico Chiesa terletak pada teknik individunya, Ia memiliki kemampuan dribel yang bagus saat melakukan penetrasi ke area pertahanan lawan.
Ia memberi daya ledak dalam penyerangan Juventus, pemain berusia 23 tahun tersebut acap kali mengancam pertahanan lawan lewat kecepatan dan kemampuan dribelnya.
Chiesa tidak ragu menerobos atau meliuk-liukkan badan meski ada dua pemain lawan mengadang, jika lawan merebut bola yang berada di kakinya, ia tak segan mengejar untuk mendapatkannya kembali.
Ia juga punya kelebihan dalam penempatan posisi ketika tim dalam fase transisi bertahan dan fase menyerang, itu sangat berguna untuk tim yang dibelanya guna melakukan serangan balik.
Dengan usianya sekarang, Chiesa juga sudah mampu memerlihatkan ketenangan dalam menjalani partai penting untuk Bianconeri.
Insting mencetak gol Chiesa sangat buas, penilaian itu bersumber dari gol Chiesa untuk Juventus musim lalu.
Bermain sebagai winger, dan perannya yang tertutup oleh Ronaldo, ia tetap bisa memberi kontribusi 15 gol dari 46 pertandingan bersama Bianconeri.
Tak lupa, kontribusinya untuk Italia saat Euro 2020 sangat mencolok, meski jarang bermain saat laga penyisihan grup.
Chiesa dipercaya sebagai pemain inti dan mampu tampil cemerlang saat babak 16 besar hingga partai final.
Gol-golnya kegawang Austria dan Spanyol merupakan torehan penting untuk membawa Italia lolos ke partai final dan meraih trofi Piala Euro 2020.
Namun, penampilan hebatnya bersama Juventus dan Gli Azzurri tak membuat namanya masuk ke dalam daftar calon peraih Ballon d'Or.
Entah kriteria apa yang menjadi landasan pemilihan nominasi, yang jelas, Chiesa sangatlah layak untuk mengisi daftar 30 nama tersebut.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)