Mohamed Salah dan Kontrak Baru di Liverpool, Pengaruh Boston Red Sox hingga Jurgen Klopp
Dilema untuk Liverpool dan Mohamed Salah, tugas penting untuk Michael Edwards dan ambisi jurgen Klopp
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Sebelum jeda Internasional, Liga Inggris menyajikan sebuah pertandingan yang menarik dan aspek menghibur.
Liverpool, menjamu Manchester City dalam sebuah mahakarya sepak bola, penuh dengan aksi individu memukau, dilengkapi dengan pemahaman taktik luar biasa.
Di pinggir lapangan, Jurgen Klopp dan Pep Guardiola saling beradu, kedua pelatih dengan gaya bermain menyerang saling membuktikan di lapangan mengenai skema terbaik untuk masing-masing tim.
Bintang dalam pertandingan itu, tentu penyerang asal Mesir, Mohamed Salah.
Baca juga: Ronaldo si Raja Hattrick, Tinggal 6 Gol Menuju 800 Gol. Fan: Messi dan Maradona 114, Ronaldo 115 Gol
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan ke-8, Live Mola TV, Leicester City vs MU, Arsenal vs Crystal Palace
Golnya ke gawang Manchester City adalah salah satu kandidat gol terbaik musim ini, seolah menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang papan atas.
“Hanya pemain terbaik yang bisa mencetak gol seperti itu,” puji Jurgen Klopp.
Mohamed Salah, merupakan penyerang terbaik di Dunia, tidak ada satupun yang tidak menginginkan Salah di timnya, kualitasnya sangat konsisten, nyaris tidak bisa terpisahkan dari performa Liverpool dalam 3 musim terakhir.
Musim ini, Salah masih menjadi potongan puzzle penting untuk Liverpool, dalam 9 pertandingan di semua ajang, Salah sudah mengemas 9 gol dan 3 asis.
Sejauh ini, Salah sudah mengemas 134 gol dalam 212 pertandingan, dan menjadi pemain ke-10 tersebur Liverpool sepanjang sejarah.
Ini masalahnya, kontrak Mohamed Salah, akan berakhir pada 2023, dan Liverpool sudah bernegosiasi dengan sang pemain mengenai perpanjangan kontrak, namun sejauh ini masih belum menemui kata sepakat.
Mohamed Salah, sejauh ini memiliki gaji sebesar 200.000 Poundsterling, dan sang pemain meminta kenaikan gaji untuk menyetujui perpanjangan kontrak.
Dikabarkan, sang pemain meminta gaji sebesar 300.000 hingga 380.000 Poundsterling per pekan, angka yang mungkin sepadan, sebagai perbandingan gaji De Gea di Manchester United adalah 375.000 per pekan.
Tentu akan banyak yang menyarankan agar Liverpool mengiyakan permintaan gaji Mohamed Salah.
Tetapi ini faktanya, musim lalu, Liverpool adalah tim dengan tagihan gaji terbesar kedua setelah Manchester city sebesar 325 Juta Poundsterling, angka ini naik sebesar 10 Juta Poundsterling dibandingkan musim 2019.
Sedangkan Fenway Sports Group (FSG) selaku pemiliki Liverpool, punya kebijakan sangat ketat untuk masalah finansial, sesuai dengan filosofi Moneyball yang mereka anut.
John W. Henry tidak segan melepas pemain jika merusak struktur finansial yang dibangunnya, salah satu contoh terkini datang dari klub baseball miliki FSG, Boston Red Sox.
Mookie Betts adalah bagian penting dari Boston Red Sox ketika menjadi juara World Series pada 2018, dan kontraknya akan habis pada 2021.
FSG menawarkan perpanjangan kontrak selama 10 tahun dengan nilai sebesar 300 juta US Dollar, namun Betts meminta sebesar 420 Juta US Dollar.
Yang terjadi, FSG enggan bernegosiasi dan melepasnya ke LA Dodgers bersama dengan Alex Verdugo pada awal 2020, Dodgers mengikatnya dengan 365 juta US Dollar untuk 10 tahun.
Ironisnya, Betts kemudian mengantarkan LA Dodgers menjadi juara World Series 2020.
Ini bisa terjadi untuk Mohamed Salah, jika pada akhirnya tidak menemui kesepakatan mengenai kontrak baru bersama Liverpool.
Baca juga: Peringatan Berbau Tuntutan Carragher untuk Liverpool soal Masa Depan Mohamed Salah
Dan klub Spanyol mulai memasang radar, dengan interview Salah dengan AS.
“Saya rasa Real Madrid dan Barcelona adalah klub besar, tidak ada yang tahu tentang masa depan, semua ada di tangan klub,” ujar Salah.
Tentu, ini akan menjadi tantangan terakhir bagi Michael Edwards untuk mempertahankan Salah, dengan beberapa sumber dikutip dari The Athletic menyatakan bahwa klub akan melakukan segala cara mempertahankan sang pemain.
FSG harus mengubah kebijakan dan struktur gaji di Liverpool, mereka tidak bisa lagi melakukan pengetatan ala moneyball dengan banyaknya klub papan atas yang bisa membeli Salah kapanpun.
Selain itu, situasi kontrak Mohamed Salah juga mempengaruhi masa depan Jurgen Klopp di Liverpool.
Klopp sudah sempat menyatakan keinginannya untuk rehat dan berhenti menjadi pelatih ketika kontraknya di Liverpool berakhir, dan salah satu faktornya untuk bertahan adalah Salah yang masih memberinya gairah di pinggir lapangan.
Liverpool tentu akan berusaha mempertahankan Mohamed Salah habis-habisan, tetapi jika pada akhirnya harus hengkang, maka Real Madrid, Barcelona hingga klub papan atas lainnya siap menampung penyerang asal Mesir ini.
Dan tentu saja Newcastle United, masuk dalam bursa mendatangkan Salah.
(Tribunnews.com/Gigih)