Ketenangan Dwi Kuswanto di Persela Lamongan dan Warisan Chairul Huda
Dwi Kuswanto mampu menjawab tantangan itu di bawah mistar gawang Persela Lamongan pasca meninggalnya Choirul Huda 4 tahun lalu.
Penulis: Gigih
Editor: Husein Sanusi
Dan ketika Choirul Huda akhirnya meninggal pasca insiden tersebut, Persela Lamongan bak kehilangan sosok pemimpin di bawah mistar.
Ferdiansyah dan Alex Sander sejatinya lebih favorit menjadi pilihan utama, dan meneruskan warisan Choirul Huda.
Tetapi sosok Dwi Kuswanto kemudian yang menjadi andalan di bawah mistar gawang Persela Lamongan sejak musim 2018.
Di Liga 1 2018, kiper yang akrab disapa Dwikus ini, mulai rutin bermain di bawah mistar gawang Persela Lamongan.
Dikutip dari laman Transfermakt, Dwikus tampil sebanyak 26 kali di semua level kompetisi.
Dwikus tercatat bermain sebanyak 38 kali di Liga 1 2019, selain di liga, ia juga dipercaya tampil ketika Persela turun di Piala Indonesia dan turnamen pramusim Piala Presiden.
Di musim selanjutnya, Dwikus semakin mantap menjadi pilihan nomor wahid di bawah mistar Persela Lamongan.
Seketika, namanya yang semula selalu menjadi bayang-bayang dari kedigdayaan Huda, mulai bisa dibalikkannya menjadi sang penerus legenda Surajaya.
Namun, Dwi Kuswanto enggan berada di bawah bayang-bayang dan romantisme dari Choirul Huda, ia berpendapat, Huda tetaplah legenda untuk masyarakat Lamongan.
"Akhirnya saya menyimpulkan, saya harus jadi diri saya sendiri saja. Sosok untuk menggantikannya (Huda), susahnya di situ, apalagi, dia sang legenda," ujar Dwi Kuswanto kala itu.
Sejatinya, musim lalu, Dwi Kuswanto sempat memutuskan hengkang dan bergabung bersama PS Tira-Perseikabo, untuk gelaran Liga 1 2020.
Namun, pandemi memaksa liga dihentikan, tetapi, Dwi Kuswanto tetap menjadi bagian dari PS Tira-Persikabo.
Bahkan di awal 2021, namanya juga masih terdaftar sebagai kiper 'Laskar Padjadjaran'.
Ia bahkan sempat masuk ke dalam daftar nama yang disiapkan Tira Persikabo melawan Timnas Indonesia U-23 dalam uji coba pada 5 Maret lalu.
Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk kembali ke Persela Lamongan untuk menghadapi Piala Menpora usai kontraknya bersama Tira Persikabo habis.