Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Ketenangan Dwi Kuswanto di Persela Lamongan dan Warisan Chairul Huda

Dwi Kuswanto mampu menjawab tantangan itu di bawah mistar gawang Persela Lamongan pasca meninggalnya Choirul Huda 4 tahun lalu.

Penulis: Gigih
Editor: Husein Sanusi
zoom-in Ketenangan Dwi Kuswanto di Persela Lamongan dan Warisan Chairul Huda
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pesepak bola Arema FC (jersey biru) berebut bola dengan pesepak bola Persela Lamongan (jersey putih) dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2021) malam. Dalam pertandingan tersebut, Arema FC mampu mengalahkan Persela Lamongan dengan skor 3-0 (3-0). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Laga Persela Lamongan atas Madura United di BRI Liga 1 2021, bukan hanya persaingan untuk memperbaiki posisi di klasemen, terutama untuk Laskar Joko Tingkir yang berada di peringkat 14 di klasemen sementara.

Ini adalah laga yang cukup emosional bagi pemain dan pendukung Persela Lamongan.

Karena, tepat 15 Oktober, Persela Lamongan, harus kehilangan legenda mereka Chairul Huda 4 tahun lalu.

Sulit menghapus warisan yang diberikan Chariul Huda, yang juga menjadi alasan Persela Lamongan memensiunkan nomor punggung 1, sebagai penghormatan untuk sang Kapten.

one minute silnce choirul huda
one minute silnce choirul huda (twitter @PerselaFC)

Baca juga: Hasil BRI Liga 1: Ivan Carlos Gagal Penalti, 10 Pemain Persela Tahan Imbang Madura United 2-2

Baca juga: Hasil BRI Liga 1: Persita dan Persiraja Harus Puas Berbagi Angka, Skor Akhir 1-1

Tentu, tidak mudah untuk siapapun yang akan tampil di bawah mistar gawang Persela Lamongan, Chairul Huda adalah salah satu penjaga gawang terbaik yang sukses membawa Laskar Joko Tingkir di peta persaingan kompetisi sepak bola Nasional.

Tetapi, Dwi Kuswanto, mampu menjawab tantangan itu di bawah mistar gawang Persela Lamongan.

Kiper berusia 35 tahun ini, memang masih belum mendapatkan catatan nir bobol perdananya di Liga 1 2021, tetapi penampilannya adalah salah satu yang konsisten.

Berita Rekomendasi

Setidaknya 3 penyelamatan dikemas Dwi Kuswanto pada pertandingan antara Persela Lamongan menghadapi Madura United.

Di awal karirnya bersama Persela Lamongan, Dwi Kuswanto sejatinya sempat menjadi bayang-bayang Choirul Huda.

Sejak datang pertama kali pada 2016 dari Arema FC, ia hanya menjadi pelapis sang kiper legendaris tersebut.

Kesabaran dan konsistensinya tetap tidak berubah, semusim menjadi deputi dari Choirul Huda, ia tetap menampilkan permainan apik kapanpun diturunkan sebagai pilihan di bawah mistar gawang.

Hingga pada 15 Oktober 2017, Chairul Huda, bertabrakan dengan Ramon Rodriguez, yang membuatnya kolaps di tengah lapangan.

Itu adalah musim yang berat bagi Persela Lamongan, mereka lebih banyak menelan kekalahan sepanjang Liga 1 2017.

Pemain Persela Lamongan merayakan kemenangan timnya melawan Barito Putera dengan mengenang almarhum kapten mereka Choirul Huda dalam pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion Surajaya, Lamongan, Jatim, Selasa (23/10/2018). Persela berhasil mengalahkan tamunya Barito Putera 2-1. SURYA/SUGIHARTO
Pemain Persela Lamongan merayakan kemenangan timnya melawan Barito Putera dengan mengenang almarhum kapten mereka Choirul Huda dalam pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion Surajaya, Lamongan, Jatim, Selasa (23/10/2018). Persela berhasil mengalahkan tamunya Barito Putera 2-1. SURYA/SUGIHARTO (SURYA/SUGIHARTO)

Tetapi, peran Choirul Huda menjadi alasan mengapa Persela Lamongan masih bisa bersaing menjauhi zona degradasi.

Dan ketika Choirul Huda akhirnya meninggal pasca insiden tersebut, Persela Lamongan bak kehilangan sosok pemimpin di bawah mistar.

Ferdiansyah dan Alex Sander sejatinya lebih favorit menjadi pilihan utama, dan meneruskan warisan Choirul Huda.

Tetapi sosok Dwi Kuswanto kemudian yang menjadi andalan di bawah mistar gawang Persela Lamongan sejak musim 2018.

Di Liga 1 2018, kiper yang akrab disapa Dwikus ini, mulai rutin bermain di bawah mistar gawang Persela Lamongan.

Dikutip dari laman Transfermakt, Dwikus tampil sebanyak 26 kali di semua level kompetisi.

Dwikus tercatat bermain sebanyak 38 kali di Liga 1 2019, selain di liga, ia juga dipercaya tampil ketika Persela turun di Piala Indonesia dan turnamen pramusim Piala Presiden.

Di musim selanjutnya, Dwikus semakin mantap menjadi pilihan nomor wahid di bawah mistar Persela Lamongan.

Seketika, namanya yang semula selalu menjadi bayang-bayang dari kedigdayaan Huda, mulai bisa dibalikkannya menjadi sang penerus legenda Surajaya.

Namun, Dwi Kuswanto enggan berada di bawah bayang-bayang dan romantisme dari Choirul Huda, ia berpendapat, Huda tetaplah legenda untuk masyarakat Lamongan.

Pemain PSS Sleman, Aaron Evans (kanan) gagal mengeksekusi penalti setelah tendangannya bisa dibaca oleh kiper Persela Lamongan, Dwi Kuswanto dalam laga Grup C Piala Menpora 2021 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/3/2021). Laga berakhir imbang 0-0 (0-0). Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Pemain PSS Sleman, Aaron Evans (kanan) gagal mengeksekusi penalti setelah tendangannya bisa dibaca oleh kiper Persela Lamongan, Dwi Kuswanto dalam laga Grup C Piala Menpora 2021 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/3/2021). Laga berakhir imbang 0-0 (0-0). Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

"Akhirnya saya menyimpulkan, saya harus jadi diri saya sendiri saja. Sosok untuk menggantikannya (Huda), susahnya di situ, apalagi, dia sang legenda," ujar Dwi Kuswanto kala itu.

Sejatinya, musim lalu, Dwi Kuswanto sempat memutuskan hengkang dan bergabung bersama PS Tira-Perseikabo, untuk gelaran Liga 1 2020.

Namun, pandemi memaksa liga dihentikan, tetapi, Dwi Kuswanto tetap menjadi bagian dari PS Tira-Persikabo.

Bahkan di awal 2021, namanya juga masih terdaftar sebagai kiper 'Laskar Padjadjaran'.

Ia bahkan sempat masuk ke dalam daftar nama yang disiapkan Tira Persikabo melawan Timnas Indonesia U-23 dalam uji coba pada 5 Maret lalu.

Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk kembali ke Persela Lamongan untuk menghadapi Piala Menpora usai kontraknya bersama Tira Persikabo habis.

Kini di gelaran Liga 1 2021, Dwi Kuswanto adalah bagian penting dari Persela Lamongan.

Jabatan Kapten disandangnya, penampilan pria kelahiran Sidoarjo ini memang kalah vokal dibanding Demerson di tengah lapangan.

Tetapi, ketenangan Dwi Kuswanto berperan besar dalam permainan rapat racikan Iwan Setiawan, dan juga menjaga pemain Laskar Joko Tingkir untuk tidak terburu-buru dan menjaga tempo permainan.

Dan Dwi Kuswanto memang tidak akan menjadi bayangan Chairul Huda, tetapi bagi Dwikus, memberikan 100 persen di lapangan akan menciptakan warisan baru di bawah mistar gawang Persela Lamongan.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persebaya
11
7
3
1
11
6
5
24
2
Persib
11
6
5
0
19
8
11
23
3
Borneo
11
6
3
2
16
7
9
21
4
Bali United
11
6
2
3
16
9
7
20
5
PSM Makasar
11
4
6
1
14
7
7
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas