Liga Champions: Determinasi Sheriff Tiraspol dan Misinya Raih Tiga Poin Dari Inter Milan
Tampil dihadapan publik sendiri dengan status tak terkalahkan di liga domestik menjadi modal Sheriff untuk mengandaskan perlawanan Nerazzurri.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - FC Sheriff Tiraspol akan mencoba peruntungannya di Liga Champions saat berjumpa tim raksasa Italia, Inter Milan pada kamis, (4/11/2021) dini hari WIB.
Tim debutan di Liga Champions tersebut bisa saja menjadi batu sandungan bagi Inter Milan jika pasukan Simone Inzaghi tak berhati-hati.
Sheriff Tiraspol saat ini berada di pucuk klasemen Grup D Liga Champions dengan torehan enam poin.
Baca juga: Skenario Nasib AC Milan Setelah Laga Melawan FC Porto di Liga Champions, Turun ke Liga Europa?
Baca juga: Live Streaming Vidio.com, AC Milan vs Porto di Liga Champions, Tonton di Sini
Mereka berada di urutan teratas lantaran unggul head to head melawan Real Madrid yang memiliki poin sama.
Ya, kejutan telah dilakukan FC Sheriff saat sukses mempermalukan Los Galaticos di Santiago Bernabeu dengan skor 1-2.
Di laga sebelumnya, tim debutan di Liga Champions tersebut juga berhasil meraih tiga poin saat bertanding melawan tim asal Ukraina, Shakhtar Donetsk.
Satu-satunya kekalahan yang dialami Sheriff Tiraspol adalah saat mereka bertandang ke kandang Inter Milan pada (20/21/2021).
Di laga malam nanti, akan menjadi laga pembuktian bagi Sheriff Tiraspol untuk meneruskan tajinya sebagai tim kuda hitam yang tak gentar menghadapi nama besar, sekaligus membalaskan dendam mereka saat dikalahkan Nerazzurri di Italia.
“Inter Milan adalah tim yang kuat, tetapi kami memiliki suporter militan, mereka akan menjadi pemain ke-12 kami,” Kata pelatih Sheriff, Vernydub saat konferensi pers jelang laga Sheriff Tiraspol vs Inter Milan.
“Kami telah melakukan persiapan matang setelah kekalahan di Milan. Tujuan utama kami adalah tidak mengulangi kesalahan yang kami buat di laga itu,” lanjutnya.
Kepercayaan diri dan komentar yang dilontarkan sang pelatih bukanlah isapan jempol semata, kedigdayaan mereka mengalahkan Real Madrid dan memuncaki klasemen Liga Champions bukanlah satu-satunya alasan.
Perjalanan mereka menuju ajang paling bergengsi di eropa tersebut benar-benar menjanjikan, tak heran jika Sheriff mampu menunjukkan performa mentereng di ajang Liga Champions musim ini.
Kiprah Sheriff Tiraspol di ajang Eropa
Dilansir Transfermarkt, nilai skuad Sheriff Tiraspol hanya berkisar 12,38 juta euro atau Rp 218 miliar.
Itu membuat The Yellow-Black menjadi tim paling miskin di Liga Champions musim 2021/2022.
Klub yang berbasis di perbatasan antara Moldova dan Ukraina tersebut, sebenarnya sudah beberapa kali tampil di babak play off Liga Champions.
Namun, dari ketiga kali penampilannya di babak play off, Sheriff Tiraspol kalah dari Olimpiakos, FC Basel, dan raksasa Polandia, Legia Warsawa.
Hebatnya, di Liga Champions musim ini Sheriff Tiraspol mampu tampil mentereng sejak babak kualifikasi.
Mereka sanggup menghancurkan tim Albania, Teuta.
Baca juga: Skenario Nasib AC Milan Setelah Laga Melawan FC Porto di Liga Champions, Turun ke Liga Europa?
Baca juga: Liga Champions: Misi Liverpool Bungkam Atletico Madrid di Anfiled & Hapus Mimpi Buruk Tahun Lalu
Lalu mengalahkan juara Armenia, Alashkert. Sebelum memasuki babak play off, Sheriff Tiraspol menghentikan langkah mantan juara Eropa dari Serbia, Red Star Belgrade.
Pada babak play off, mereka harus menghadapi tim yang sudah sering berkiprah di ajang Liga Champions, Dinamo Zagreb.
Akan tetapi, klub raksasa Kroasia itu justru dipermalukan 3-0 di kandang Sheriff Tiraspol pada leg yang pertama.
Dan di leg kedua, The Yellow-Black berhasil menahan imbang Dinamo Zagreb dengan skor 0-0.
Tiket Liga Champions pertama kali sepanjang sejarah pun berhasil mereka raih dengan perkasa.
Dari musim 2015/2016, The Yellow-Black tak pernah absen menjadi juara di Liga Moldova, Divizia Nationala.
Bahkan, sejak musim 2014/2015, tim ini rajin menambah koleksi gelar Piala Moldova yang kini menjadi 10 gelar, dan Piala Super Moldova dengan 7 kali juara.
Dengan penampilan sementereng itu, bukanlah hal yang mengejutkan jika Sheriff Tiraspol lolos ke putaran final Liga Champions Eropa.
Namun, kiprah mereka tidak terlalu beruntung saat pembagian grup Liga Champions, mereka berada satu grup bersama tim-tim besar eropa.
The Yellow-Black satu grup dengan Inter Milan, Real Madrid, dan Shaktar Donetsk di Liga Champions musim ini.
Setelah sebelumnya satu pot dengan Besiktas, Dynamo Kiev, Malmo, Club Brugge, dan klub-klub tidak diperhitungkan lainnya.
Datang sebagai tim debutan yang tak diperhitungkan, dan berasal dari wilayah antah berantah, tak membuat Sheriff Tiraspol berkeringat dingin.
Mereka justru mampu tampil percaya diri dengin tekat dan semangat yang mereka bawa.
Tiga kali bermain, dua kali mereka meraih kemenangan melawan Shaktar dan Real Madrid.
Tim yang disebutkan kedua merupakan peraih tittle terbanyak gelaran Liga Champions dengan torehan 13 trofi.
Inter Milan yang datang ke Moldova bisa saja menjadi korban keganasan tim kuda hitam ini selanjutnya.
Tampil dihadapan publik sendiri dengan status tak terkalahkan di liga domestik menjadi modal Sheriff untuk mengandaskan perlawanan Nerazzurri yang tampil tak begitu meyakinkan di Liga Champions musim ini.
Sheriff ungul dua angka dari Inter Milan yang bertengger di posisi ketiga dengan torehan empat poin.
The Yellow Black berkesempatan untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions untuk pertama kalinya sepanjang sejarah jika suskes meraih tiga poin dari Inter Milan malam nanti.
Sembilan poin yang mereka kumpulkan akan sulit dikejar oleh Shaktar dan Nerazzuri yang berada di bawahnya.
(Tribunnews.com/Deivor)