Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Badai Cedera & Adaptasi Skema Xavi di Barcelona, Transformasi Posisi Dani Alves atau Sergino Dest?

Xavi adalah pelatih yang mengandalkan peran pemain sayap, dengan banyaknya pemain Barca yang cedera di sektor tersebut, apa yang harus ia lakukan?

Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Badai Cedera & Adaptasi Skema Xavi di Barcelona, Transformasi Posisi Dani Alves atau Sergino Dest?
Josep LAGO / AFP
Para pemain Barcelona bertepuk tangan di akhir pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions UEFA antara FC Barcelona dan Dynamo Kiev di stadion Camp Nou di Barcelona pada 20 Oktober 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Xavi Hernandez pulang ke Barcelona dengan misi yang tak gampang, yaitu membenahi kecacatan yang ditinggalkan oleh Ronald Koeman.

Bagaimana tidak, Blaugrana saat ini tercecer di peringkat sembilan La Liga Spanyol dengan hanya mengumpulkan 17 poin dari 12 pertandingan.

Di ajang Liga Champions lebih parah, mereka menerima dua kekalahan mencolok 3-0 atas Bayern Munchen dan tim yang tak diperhitungkan SL Benfica.

Tak hanya itu, badai cedera juga menghantam skuat Blaugrana musim ini, khususnya di lini depan, nama-nama seperti Ansu Fati, Sergio Aguero, dan Ousmane Dembele diragukan untuk tampil dalam waktu dekat.

Baca juga: Ansu Fati, Remaja Pencetak Rekor, Suksesor Lionel Messi di Barcelona, Lebih Hebat dari Mbappe?

Baca juga: Persis Solo vs PSIM Yogyakarta Liga 2 Hari Ini: Instruksi Seto & Eko Seirama, Nikmati & Kerja Keras!

Untungnya, penerus tongkat kepelatihan Koeman bukanlah pelatih sembarangan. Xavi tak hanya hebat dalam mengolah si kulit bundar, ia juga jenius dalam meracik strategi, itu terbukti kala dirinya masih melatih Al Sadd.

Xavi adalah pelatih yang jenius dengan skemanya, ia dapat memainkan dua formasi sekaligus dalam satu pertandingan, hal yang juga sering dilakukan oleh Pep Guardiola.

Saat memakai skema 4-2-3-1, Al Sadd sering kali terlihat mengubah skemanya di tengah laga menjadi 4-1-4-1.

Berita Rekomendasi

Dan saat mengalami kebuntuan, Al Sadd tampil lebih menyerang dengan skema 2-1-4-3, ia menarik dua full back ke depan sejajar dengan para gelandang.

Selain menarik dua full back untuk lebih maju ke depan, Al Sadd juga bermain dengan menjaga kelebaran.

Para winger akan tetap bermain melebar dibantu oleh bek kanan dan kiri yang ikut naik.

Tujuan dari taktik itu adalah untuk meregangkan garis pertahanan lawan sekaligus menciptakan wide overload di kedua sisi.

Melihat hal tersebut, adaptasi skema Xavi di Barcelona tentu tak jauh-jauh dari apa yang telah ia lakukan bersama Al Sadd.

Masalahnya adalah, dengan cederanya nama-nama yang disebutkan di atas, maka Xavi harus mencari alternatif untuk mengusung skema-nya tersebut di Barcelona.

Solusinya, ia bisa memanfaatkan full back yang mereka miliki sekarang, Dani Alves dan Sergino Dest untuk tampil menjadi pemain sayap.

Bek Brasil Dani Alves (kanan) merayakan kemenangan dalam pertandingan sepak bola semifinal putra Olimpiade Tokyo 2020 antara Meksiko dan Brasil di Stadion Ibaraki Kashima di kota Kashima, prefektur Ibaraki pada 3 Agustus 2021.
Bek Brasil Dani Alves (kanan) merayakan kemenangan dalam pertandingan sepak bola semifinal putra Olimpiade Tokyo 2020 antara Meksiko dan Brasil di Stadion Ibaraki Kashima di kota Kashima, prefektur Ibaraki pada 3 Agustus 2021. (PEDRO PARDO / AFP)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Barcelona
12
11
0
1
40
11
29
33
2
Real Madrid
11
7
3
1
21
11
10
24
3
Atlético Madrid
12
6
5
1
18
7
11
23
4
Villarreal
11
6
3
2
20
19
1
21
5
Osasuna
12
6
3
3
17
16
1
21
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas