PSSI dan Polri Kembali Jalin Kerja Sama: Kawal Liga 1 dan Liga 2 Hingga Akhir Musim
PSSI dan Pihak Kepolisian baru saja melakukan sosialisasi kerja sama yang turut melibatkan seluruh Polda di Tanah Air
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PSSI dan Pihak Kepolisian baru saja melakukan sosialisasi kerja sama yang turut melibatkan seluruh Polda di Tanah Air dan Seluruh Asosiasi Provinsi PSSI.
Sosialisasi ini dilakukan terkait Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PSSI dan Polri Nomor 12/PSSI/VII-2021 dan Nomor PKS/27/VII/2021 Tanggal 21 Juli 2021 tentang Penerbitan Rekomendasi dan/atau Pemberian Izin Bantuan Pengamanan, Penegakan Hukum, Kesehatan dan Hubungan Luar Negeri dalam Kegiatan PSSI
Hadir dalam sosialisasi itu Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops) Irjen Imam Sugianto dan jajarannya. Kemudian dari PSSI hadir Ketua Umum PSSI Komjen Pol (Purn) Mochamad Iriawan, Sekjen PSSI Yunus Nusi, Ketua Komdis Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing, dan staf khusus.
Sedangkan dari pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB) hadir Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, Direktur Operasional PT LIB Irjen Pol (Purn) Sudjarno dan jajarannya.
Dalam sambutannya Imam berterima kasih kepada PSSI terkait perjanjian kerja sama ini. Kerja sama ini menindaklanjuti kerjasama yang pernah dicetuskan oleh Menpora Zainudin Amali dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Jadi intinya kerja sama ini, salah satunya mengawal kompetisi Liga 1 dan 2 dari awal hingga akhir. Dan yang paling penting di akhir nanti ada penilaian positif dari publik terkait kompetisi ini,” kata Imam.
Imam melanjutkan di masa pandemi Covid-19 ini, yang paling penting adalah mengawal terkait protokol kesehatan (prokes).
Selain itu Polri juga mengetahui tentang berita pengaturan skor.
"Isu negatif akan menimbulkan kerawanan dan gangguan. Karena pada akhirnya akan menimbulkan keresahan di Kamtibmas. Itu sebabnya harus ada koordinasi antara PSSI, Mabes Polri, dan Polda,” ujar Imam.
Lebih lanjut, Pria kelahiran Malang, 54 tahun lalu itu juga membenarkan bahwa \Satgas Anti Mafia Bola itu masih ada. Bahkan satgas itu sering hadir dalam beberapa pertandingan, baik itu di Liga 1 maupun Liga 2.
“Tugas Satgas Anti Mafia Bola itu adalah pencegahan. Tugasnya ini di kewilayahan. Tolong dipahami betul oleh seluruh Polda di Tanah Air dan SOP nya ditajamkan. Jangan sampai kemudian di wilayah tidak tahu soal Satgas Anti Mafia Bola ini,” jelas Imam.
Sementara itu, Ketum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan perjanjian kerja sama ini yang pertama dalam sejarah PSSI.
“Ini bukan karena saya mantan polisi. Tetapi, saya ingin mengembalikan sepak bola ke hal-hal yang benar," ujar Iriawan.
Iriawan juga mengatakan saat dipanggil Presiden Jokowi ada tiga arahan yang diberikan kepadanya. Pertama timnas Indonesia harus berprestasi. Harus bisa berbicara. Kedua kompetisi harus menarik dan enak ditonton. Ketiga adalah industri.
"Industri ini bisa berjalan jika ada trust (kepercayaan). Lihat saja sekarang banyak klub Liga 2 yang dibeli oleh pesohor. Ini menandakan adanya kepercayaan,” kata Iriawan
Iwan Bule, sapaan akrabnya melanjutkan sosialisasi ini nanti akan dilanjutkan antara Mabes Polri dan PSSI. Iwan juga menyoroti masih ada penonton di beberapa laga Liga 3. Padahal aturan PSSI selama ini belum mengizinkan adanya penonton.
"Itu sebabnya dengan sosialisasi, semua bisa memahami semua aturan yang ada,” ujar Iwan Bule.
"Sampaikan jika ada keluhan atau kendala kepada kepolisian setempat. Jadi kemudian jika ada masalah, jangan menyalahkan polisi. Tugas polisi yang utama adalah kamtibmas. Itu sebabnya sekali lagi Asprov harus aktif,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.