Adaptasi Inzaghi di Inter Milan, Lebih Produktif dari Era Conte, Usung Kolektivitas & Magis Eks Roma
Umpan pendek dan kolektivitas para punggawa Nerazzurri membuat mereka menjadi tim paling produktif di Liga Italia.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Simone Inzaghi sukses membawa Inter Milan meraih kemenangan meyakinkan melawan capolista, Napoli dalam giornata ke-13 Liga Italia dengan skor 3-2.
Kemenangan tersebut mampu membawa Inter Milan bertengger di posisi ketiga klasemen Liga Italia dengan torehan 28 angka.
Inter Milan hanya terpaut lima angka dari Napoli dan AC Milan yang menduduki peringkat 1 dan 2.
Ya, perlahan, sentuhan Simone Inzaghi untuk Nerazzurri mulai menunjukkan peningkatan.
Inzaghi datang ke San Siro dengan pikulan beban yang berat, selain dituntut untuk mempertahankan gelar yang sudah diraih Antonio Conte musim lalu.
Eks juru taktik Lazio itu juga diharapkan mampu menjadi "penenang" di ruang ganti Inter Milan yang sedang mengalami kriris finansial.
Baca juga: Rekap Hasil Bola Tadi Malam: Man City & Real Madrid Tanpa Ampun, Inter Milan Nodai Napoli
Baca juga: Kalimat Sakti Inzaghi Bawa Inter Milan Runtuhkan Unbeaten Napoli, Nerazzurri Panaskan Jalur Scudetto
Tak seperti Conte yang "rewel" Inzaghi adalah pelatih yang tak banyak ulah, lima tahun di Lazio, tak ada kabar miring yang mencoreng nama baiknya sebagai pelatih.
Dari segi taktik, ia mempertahankan skema lamanya di Lazio. Yaitu bermain dengan pakem 3-5-2.
Harus ditinggal beberapa pemain kunci seperti Romelu Lukaku dan Acharaf Hakimi, tak membuat Inter Milan kehilangan tajinya.
Nerazzurri saat ini menjadi tim paling produktif di Liga Italia dengan dulangan 32 gol.
Dilansir FBref, xG komulatif Inter Milan berada di angka 15.7, menjadi yang tertinggi kedua setelah Atalanta.
Meski hanya mendatangkan striker gaek berusia 35 tahun, Edin Dzeko untuk pengganti top skor Nerazzurri musim lalu, Romelu Lukaku. Inzaghi terbukti mampu membuat Dzeko tampil ganas.
Torehan delapan gol Dzeko untuk Inter Milan musim ini menjadi yang tertinggi diantara pemain Nerazzurri lainnya.
Pemain yang didepak Mourinho dari AS Roma itu tak kesulitan untuk beradaptasi dengan skema Inzaghi. Rotasi yang kerap juru taktik asal Italia itu lakukan membuat Dzeko tak kehabisan tenaga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.