Kekalahan AS Roma dari Bologna Jadi Sinyal Perubahan Karakter Jose Mourinho
Jose Mourinho tak meledak-ledak kala AS Roma kandas di tangan Bologna di lanjutan Liga Italia, Kamis (2/12/2021) dini hari tadi.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - AS Roma dikejutkan dengan performa ciamik Bologna saat kedua tim bentrok di Liga Italia, Kamis (2/12/2021) dini hari.
Tim Serigala Ibu Kota harus mengakui keunggulan sang lawan dengan skor tipis 1-0.
Ini merupakan kekalahan keenam dari tim asuhan Jose Mourinho selama Liga Italia bergulir selama 15 pekan.
Baca juga: Kombinasi Cedera & Covid-19 Bikin AS Roma Pincang, Pemain Muda Favorit Mourinho Termasuk
Rinciannya, mereka merengkuh delapan kemenangan, satu kali imbang, dan enam kekalahan.
Fans AS Roma barangkali geram dengan hasil ini.
Sebab di atas kertas, tim kesayangan mereka harusnya bisa meraih kemenangan.
Roma pun semakin jauh tertinggal dari pemuncak klasemen sementara, Napoli.
Baca juga: Peran Baru Tammy Abraham dari Mourinho, Performa Klinis bagi AS Roma, Pelayan Pellegrini & Veretout
Kedua tim terpaut 11 angka yang seakan mempertegas dominasi Partenopei di Liga Italia musim ini.
Akan tetapi, Romanisti tak perlu terlalu berkecil hati terkait kekalahan ini.
Sebab, ada setitik hal positif yang muncul dalam hasil yang sulit diterima tersebut.
Kabar baik itu datang dari pelatih Jose Mourinho.
Lumrah dijumpai jika karakter Mourinho agak sulit ditebak.
Ia kadang bisa sangat 'manis' dan terkadang berubah menjadi seorang yang 'kejam'.
Pengalaman melatih Mourinho tentu sudah tidak diragukan lagi.
Deretan klub besar lintas negara sudah pernah merasakan tangan dinginnya.
Plus, mereka juga sudah merasakan imbas mulut pedas Mourinho.
Bek Manchester United, Luke Shaw barangkali belum lupa dengan pedasnya kata-kata yang keluar dari mulut pria asli Portugal tersebut.
Shaw pernah dicap tak memiliki insting bermain sepak bola lantaran harus selalu diberi aba-aba kala bermain.
Itu hanya sebagian kecil saja dari ulah Mou di masa lalu.
Namun, karakter yang berbeda ditampilkan The Special One selama melatih AS Roma.
Kini, ia tak gemar mengumbar 'aib' para pemainnya sendiri.
Ia justru gemar melindungi punggawa Giallorossi kala mendapat hasil minor.
Tentu, pengecualian terjadi saat mereka dibantai Bodo/Glimt dengan enam gol.
Mou menghadapi kekalahan melawan Bologna dengan legawa.
Ia malah menyanjung anak asuhnya yang sudah berjuang maksimal di laga ini.
"Saya sangat bangga dengan anak-anak ini," ungkap Mourinho dikutip dari Football Italia.
"Saya tidak punya perasaan negatif apapun kepada mereka."
"Kami dihantam banyak masalah jelang laga ini. Cedera melanda kami sebelum, pada saat, dan sesudah laga."
"Belum lagi ada pemain yang turun dengan kondisi yang tidak seratus persen," sambungnya.
Karakter Mou yang lebih melindungi para pemain ini dirasa bisa membuat AS Roma segera bangkit dari keterpurukan.
Para pemain di era modern sekarang ini nampaknya lebih senang jika mendapat perhatian positif dari sang pelatih.
Ole Gunnar Solskjaer sempat membuktikannya bersama Manchester United.
Ia sukses mengangkat mental dan permainan Setan Merah dalam dua tahun awal kariernya di sana.
(Tribunnews.com/Guruh)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.