Lima Pemain Mentereng di Piala AFF 2020, Adu Tajam Winger Timnas Indonesia & Malaysia
Meski tak masuk dalam kalender FIFA, piala AFF tetap menjadi ajang yang paling ditunggu oleh jutaan warga Asia Tenggara.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Piala AFF 2020 akan digelar pada 5 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022 mendatang.
Meski tak masuk dalam kalender FIFA, piala AFF tetap menjadi ajang yang paling ditunggu oleh jutaan warga Asia Tenggara.
10 Negara anggota ASEAN akan saling sikut untuk memperebutkan trofi Piala AFF yang sudah satu tahun lamanya tertunda karena pandemi Covid-19.
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2020: Peran Spesial Asnawi & Punggawa Persib
Baca juga: Serba-serbi Piala AFF 2020 - Dion Cools, Tembok Kokoh Malaysia yang Mondar-mandir di Liga Champions
Dalam ajang dua tahunan ini selalu menghadirkan nama-nama mentereng di setiap tahunnya.
Ada Noh Alam shah dari Singapura, Irfan Bachdim bersama Timnas Indonesia, hingga striker haus gol milik Malaysia, Safee Sali.
Kini, ada deretan bintang lain yang diprediksi bakal tampil moncer dalam ajang Piala AFF 2020 dan berpotensi besar untuk membawa negara mereka sukses membawa pulang trofi paling bergengsi di Asia Tenggara tersebut.
Thanawat Suengchitthawon (Thailand)
Ada satu nama dari 30 pemain Thailand yang menarik perhatian, ia tercatat telah masuk ke dalam skuat Leicester City sejak musim lalu.
Adalah Thanawat Suengchitthawon, pria berusia 21 tahun itu adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang serang.
Dia didatangkan Leicester City pada musim 2020/2021 dari klub asal Prancis, Nancy.
Tak langsung masuk ke skuat inti Leicester, Thanawat lebih banyak bermain untuk Leicester City di kompetisi Premier league 2 (U-23).
Penampilannya di sana begitu energik, sehingga membuat juru taktik Leicester City, Brendan Rodgers kepincut untuk memasukkan namanya ke dalam skuat utama.
Tepatnya di musim lalu (2020/2021), nama Thanawat masuk dalam daftar pemain The Foxes yang menjamu Manchester City di pekan ke-30 Liga Inggris pada (3/4/2021).
Meski tak dimainkan, hal tersebut jelas sudah menjadi prestasi sendiri baginya dan publik Thailand serta menjadi bukti bahwa pemain Asia Tenggara juga memiliki taji untuk berkompetisi di Liga terbaik Eropa.
Ya, di musim ini, Brendan Rodgers kembali mendaftarkan Thanawat untuk masuk ke dalam skuat utama Leicester guna mengarungi kompetisi Liga Inggris 2021/2022.
Kepercayaan eks pelatih Liverpool itu kepada Thanawat tentunya bukanlah tanpa alasan.
Dilansir Transfermarkt, pemegang nomor 10 Timnas Thailand itu sempat bermain untuk timnas Prancis di kelompuk usia 16 dan 17 dan menjabat sebagai kapten tim.
Leicester City yang kagum dengan kemampuannya, kemudian merekrut Thanawat untuk menjadi bagian dari The Foxes muda.
Penampilan paling mentereng Thanawat adalah kala dirinya sukses membawa Leicester U23 mengalahkan Manchester United U23 dengan skor mencolok 4-2.
Di pertandingan itu, dia sukses menjebol gawang Setan Merah muda sebanyak dua kali.
Perannya sebagai playmaker begitu cair, ia menjadi sutradara dalam serangan The Foxes muda, visi bermain dan kemampuan dribel yang mumpuni membuat ia tak kesulitan untuk mencetak gol lewat pergerakan individu.
Gol pertama yang ia sarangkan ke gawang Setan Merah berawal dari akselerasinya dari sisi kiri, sukses mengecoh satu pemain, sontekan kaki kirinya tak mampu dibendung kiper United yang telah mati kalah.
Jika dikalkulasi, dari 24 pertandingan Thanawat bersama Leicester U23, ia sukses menyumbang 6 gol dan 1 assist.
Sebuah catatan yang cukup mentereng untuk pemain yang berposisi sebagai gelandang.
Atributnya jelas akan diandalkan Timnas Thailand untuk mengarungi Piala AFF yang akan digelar pada tanggal 5 Desember mendatang.
Safawi Rasid (Malaysia)
Nama Safawi Rasid sudah tak asing di dengar oleh para penggemar sepak bola.
Pemain yang berposisis sebagai winger itu sempat berkarir di Eropa tepatnya di Liga Utama Portugal, Portimonense.
Sayangnya, karir Safawi di sana hanya berjalan selama 3 bulan, kesulitan adaptasi membuatnya harus pulang lebih cepat ke Malaysia dan bergabung bersama tim raksasa Negeri Jiran, Johot Darul Takzim.
Bersama JDT ia kembali menemukan sentuhan terbaiknya, torehan 3 gol dan 2 assist sukses Safawi sarangkan untuk membantu JDT bertengger di puncak klasemen.
Bersama Timnas Malaysia pemain berusia 24 tahun itu juga berhasil tampil apik.
Banyak beroperasi dari lini sayap ia berhasil emnyumbangkan 3 gol dari 8 pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia, dan menjadi top skor Malaysia di ajang tersebut.
Atribut utamanya adalah kemampuan dribel dan kualitas tendangan yang apik, ia tak kesulitan untuk mencetak gol dari situasi-situasi sulit.
Korban dari kualitas winger satu ini adalah gawang Timnas Indonesia, tepatnya di ajang FIFA World Cup 2022 & Asian Cup 2023 Qualifiers.
Ia berhasil merebut bola dari Yanto Basna kemudian melakukan tendangan kaki kiri dari sudut sempit yang sukses menghujan gawang Timnas yang dijaga Andritany Ardhiyasa.
Jelas, peran Safawi akan kembali dimaksimalkan oleh juru taktik Malaysia, Nelo Vingada untuk membawa Malaysia menjuarai Piala AFF, trofi yang belum mereka bawa pulang kembali setelah sukses di tahun 2010.
Nguyen Quang Hai (Vietnam)
Nguyen Quang Hai dapat dikatakan sebagai pemain terbaik yang ada dalam skuat Vietnam di Piala AFF 2020.
Ia memiliki atribut yang lengkap sebagai pemain winger, dari kecepatan, kualitas umpan, hingga finishing mumpuni ada dalam diri pemain berusia 24 tahun itu.
Namanya telah melejit kala dirinya sukses membawa Vietnam muda tampil di final Piala Asia U-23 pada tahun 2018 silam.
Di tahun yang sama, Nguyen Quang Hai juga menjadi aktor penting dari berhasilnya Timnas Vietnam menjuarai Piala AFF untuk yang kedua kalinya sepanjang sejarah.
Jika dikalkulasi, dari 32 pertandingan yang sudah ia jalani bersama Vietnam, ia sukses menyumbangkan delapan gol dan tiga assist.
Kini, Nguyen Quang Hai dengan skuat mentereng Vietnam kembali menjadi tim favorit untuk membawa pulang trofi Piala AFF.
Dengan apiknya sistem permainan Vietnam serta mental juaranya yang telah teruji di gelaran asia, pantas menyebut Nguyen Quang Hai sebagai calon top skor dan pemain terbaik Piala AFF tahun ini.
Witan Sulaeman (Indonesia)
Penampilan ciamik juga ditunjukkan Witan Sulaeman bersama Timnas Garuda.
Sang juru taktik, Shin Tae-Yong begitu percaya dan paham betul dengan kemampuan pemain milik Lechia Gdansk tersebut.
Dari beberapa laga yang sudah dijalani Timnas Indonesia, baik di kelompok umur ataupun tim senior, Witan selalu masuk dalam skuat pilihan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Dalam skema 4-3-3 dan 4-1-4-1 milik Shin Tae-yong, Witan yang memiliki kecepatan diberi peran olehnya menjadi seorang inverted winger.
Menariknya, Witan begitu fleksibel untuk dimainkan di posisi kanan ataupun kiri penyerangan Timnas Indonesia.
Sang pemain memiliki kualitas kaki kanan dan kiri yang sama baiknya, itu memberikan keleluasaan bagi Witan untuk melakukan cut inside lalu menyelasaikan peluang menggunakan kaki kiri atau kaki kanan dengan efektif.
Atribusi utama Witan adalah kecepatan dan kemampuan dribelnya yang mumpuni, ia juga mampu menyelesaikan peluang dengan baik.
Shin Tae-yong pun memanfaatkan kemampuannya untuk bermain lebih menusuk ke dalam kotak penalti lawan lalu mencetak gol.
Satu gol Witan ke gawang Taiwan adalah contohnya. Witan yang berlari menusuk dari sisi kanan, mendapatkan umpan terobosan dari Kadek Agung. Dengan dingin, ia melakukan plesing yang mampu mengecoh kiper Taiwan dan membuat Timnas unggul 3-0.
Gol hampir mirip juga Witan ciptakan saat Timnas Indonesia melakoni uji coba melawan Nepal di Tajikistan, pemain bebrusia 20 tahun tersebut kembali melakukan pergerakan menusuk dari sisi kanan kemudian menjebol gawang Nepal lewat sontekan kaki kanan.
Tak hanya bermain menusuk, Witan juga dapat bermain sebagai winger murni yang aktif melakukan pergerakan dari sisi sayap lalu melakukan crossing untuk melayani penyerang Timnas di tengah.
Kemampuan melakukan step over dan ketahanan fisik yang prima mampu ditunjukan Witan di berbagai laga Timnas Garuda, ia mampu menciptakan peluang lewat pergerakan agresif dari sisi sayap.
Ezra Walian (Indonesia)
Di lini depan Timnas Indonesia, akan menjadi persaingan yang seru antara Ezra Wallian, Hari Yudo, Hanis Saghara, dan Dedik Setiawan.
Namun nampaknya, posisi di 11 utama akan diberikan kepada Ezra yang tampil apik di Persib Bandung dan laga uji coba Timnas Indonesia.
Ia bermain begitu cair dengan sering menjemput bola ke tengah hingga melakukan pergerakan dari lini sayap.
Torehan satu gol dan satu assist dalam dua pertandingannya bersama Timnas di Turki sukses ia catatkan.
Ia tak hanya mampu menjadi juru gedor utama, namun dapat berperan sebagai pemberi assist dan pembuka ruang bagi pemain lainnya yang muncul dari lini kedua.
Ya, Tae-yong memang tidak memiliki target man di Timnas Garuda, ia meninggalkan seorang Spasojevic, striker berpostur jangkung yang dianggap tak masuk dalam skemanya.
Semua striker Timnas Indonesia merupakan pemain yang memiliki kecepatan dan kreatif yang ditopang oleh para gelandang pekerja keras.
Umpan jauh dan terobosan digunakan semaksimal mungkin dalam mengubah arah serangan memanfaatkan kecepatan para pemain depan untuk menciptakan peluang dengan ruang kosong yang dimiliki.
Di sini Tae-yong meninggalkan peran striker murni yang identik dengan postur jangkung, permainan fisik, dan sundulan yang mematikan menjadi permainan cepat yang energik, kreatif, dan efisien.
Dan Ezra adalah orang yang tepat jika Tae-yong membutuhkan efisiensi dan kreativitas di sepertiga akhir serangan garuda.
Kualitas passing dan visi bermain yang ia miliki akan membuat serangan Indonesia lebih rancak, ia juga bisa menyelesaikan peluang dengan baik.
Pengalamannya bermain di akademi Ajax Amsterdam bersama pemain-pemain sekaliber Frankie De Jong, Donny van de Beek, hingga bek Juventus, Matthijs de Ligt membuat permainannya begitu matang.
(Tribunnews.com/Deivor)