Piala AFF: Contek Ilmu Mahal dari Rene Alberts di Persib, Ezra Walian jadi Bomber Klinis bagi Timnas
Ezra Walian adalah orang yang tepat jika Tae-yong membutuhkan efisiensi dan kreativitas di sepertiga akhir serangan garuda.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Gelaran Piala AFF 2020 tinggal menghitung hari, teka-teki siapa penyerang utama Timnas Indonesia pun semakin menarik menarik untuk dibahas.
Ya, di lini depan Timnas Indonesia, akan menjadi persaingan yang seru antara Ezra Wallian, Kushedya Hari Yudo, Hanis Saghara, dan Dedik Setiawan.
Namun nampaknya, posisi di penyerang utama akan diberikan Shin Tae-yong kepada Ezra yang tampil apik di Persib Bandung dan laga uji coba Timnas Indonesia.
Baca juga: Piala AFF 2021: Timnas Indonesia dan Vietnam Kompak Ajukan Protes ke Singapura
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 Live RCTI - Start Idaman Skuat Garuda Bantai Kamboja
Ia bermain begitu cair dengan sering menjemput bola ke tengah hingga melakukan pergerakan dari lini sayap.
Torehan satu gol dan satu assist dalam dua pertandingannya bersama Timnas di Turki sukses ia catatkan.
Ia tak hanya mampu menjadi juru gedor utama, namun dapat berperan sebagai pemberi assist dan pembuka ruang bagi pemain lainnya yang muncul dari lini kedua.
Ya, Tae-yong memang tidak memiliki target man di Timnas Garuda, ia meninggalkan seorang Spasojevic, striker berpostur jangkung yang dianggap tak masuk dalam skemanya.
Semua striker Timnas Indonesia merupakan pemain yang memiliki kecepatan dan kreatif yang ditopang oleh para gelandang pekerja keras.
Umpan jauh dan terobosan digunakan semaksimal mungkin dalam mengubah arah serangan memanfaatkan kecepatan para pemain depan untuk menciptakan peluang dengan ruang kosong yang dimiliki.
Di sini Tae-yong meninggalkan peran striker murni yang identik dengan postur jangkung, permainan fisik, dan sundulan yang mematikan menjadi permainan cepat yang energik, kreatif, dan efisien.
Dan Ezra adalah orang yang tepat jika Tae-yong membutuhkan efisiensi dan kreativitas di sepertiga akhir serangan garuda.
Kualitas passing dan visi bermain yang ia miliki akan membuat serangan Indonesia lebih rancak, ia juga bisa menyelesaikan peluang dengan baik.
Pengalamannya bermain di akademi Ajax Amsterdam bersama pemain-pemain sekaliber Frankie De Jong, Donny van de Beek, hingga bek Juventus, Matthijs de Ligt membuat permainannya begitu matang.
Ezra memberi sentuhan abru dalam karakter striker Timnas Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.