Kontroversi Laga Indonesia vs Singapura: Gol Pratama Arhan Berbau Offside & 3 Kartu Merah
Laga semifinal leg 2 antara Indonesia vs Singapura menyajikan beragam drama dan kontroversi.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan Timnas Indonesia atas Singapura di semifinal leg kedua Piala AFF 2020 tak lepas dari kontroversi.
Timnas Indonesia sendiri berhasil melangkah ke final Piala AFF 2020 setelah menang dengan skor 4-2 atas Singapura.
Keempat gol timnas dicetak oleh Ezra Walian (11'), Pratama Arhan (87'), Shawal Anuar (OG, 91') dan Egy Maulana Vikri (105'+2).
Sedangkan dua gol Singapura dibuat oleh Song Ui-young (45'+4) dan Shahdan Sulaeman (74').
Baca juga: Hasil Semifinal Piala AFF 2021: Singapura Kalah 4-2 & Dapat 3 Kartu Merah, Timnas Indonesia ke Final
Kemenangan skuat Garuda ini rupanya mengundang perdebatan di kalangan para penggemar.
Sebab di laga ini tersaji beberapa kontroversi.
Salah satu persoalan yang menjadi perhatian adalah gol penyama kedudukan yang dibuat Pratama Arhan.
Gol tersebut bermula dari Asnawi Mangkualam yang mengirim bola ke kotak penalti Singapura.
Baca juga: Irfan Jaya Obrak-abrik Singapura, Bikin Dua Pemain The Lions Kena Kartu Merah
Bola tersebut bisa diterima dengan baik oleh Witan Sulaeman.
Witan pun langsung menendang bola tersebut yang masih bisa ditepis oleh kiper Hassan Sunny.
Nah, bola muntah inilah yang berhasil dicocor oleh Pratama Arhan.
Namun jika melihat tayangan ulang, posisi berdiri dari Arhan memang ada di belakang dari pemain terakhir Singapura.
Artinya, saat Witan menendang bola, Pratama Arhan sudah berada dalam posisi offside.
Namun, hakim garis tak memberi isyarat adanya hal yang salah dalam gol tersebut.
Alhasil, Timnas Indonesia sah mendapat gol kedua dari kaki Pratama Arhan.
Kartu Merah
Kontroversi tak berhenti sampai di situ saja.
Wasit K.M Elhamty asal Oman total mengeluarkan tiga kartu merah di pertandingan ini.
Nahas, ketiga kartu merah tersebut didapat seluruhnya oleh pemain Singapura.
Irfan Fandy dan Hassan Sunny bahkan langsung diganjar kartu merah saat melakukan pelanggara kepada pemain Indonesia.
Sedangkan satu kartu merah lagi didapat oleh Safuwan Baharuddin hasil dari akumulasi kartu kuning.
Sekilas, memang tiga kartu merah yang keluar dari saku wasit memang kontroversial.
Namun jika menilik lebih dalam, ketiga kartu merah tersebut rasanya pantas dilayangkan.
Irfan Fandy yang mendapat kartu merah di menit ke-67 misalnya.
Ia melanggar Irfan Jaya yang memiliki peluang besar mencetak gol penyama kedudukan waktu itu.
Pasalnya, Irfan Jaya berhasil memenangkan duel lari dengannya dan tinggal berhadapan langsung dengan penjaga gawang Singapura.
Fandy pun langsung melanggar winger Timnas Indonesia tersebut dan mendapat kartu merah.
Pun dengan kasus kartu merah Hassan Sunny.
Kiper Singapura tersebut jelas-jelas melanggar Irfan Jaya yang tinggal berhadapan dengannya.
Baca juga: Melejit di Timnas Indonesia, Pratama Arhan & Alfeandra Dewangga Dilirik Klub Eropa dan Korsel
Sunny bahkan bisa menerima keputusan wasit yang langsung memberinya kartu merah.
Hal serupa sejatinya juga terjadi di akumulasi kartu milik Safuwan.
Safuwan terlibat tarik-menarik dan saling dorong dengan pemain Indonesia.
Wasit lantas memperingatkan keduanya.
Namun, Safuwan justru semakin menjadi setelah diperingatkan wasit.
Ia malah semakin keras mendorong pemain Indonesia yang menjaganya.
Alhasil, wasit tak punya pilihan selain mengganjarnya dengan kartu kuning.
Malang baginya, ia sudah mendapat kartu kuning pada momen pelanggaran sebelumnya.
(Tribunnews.com/Guruh)