Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Sulit Juara Piala AFF 2020, Apa yang Mesti Dilakukan Timnas Indonesia di Leg 2 Lawan Thailand?

Untuk jadi juara, peluang Timnas Indonesia sangat berat kalau tak mau dibilang mustahil. Lalu Indonesia mesti gimana lawan Thailand di leg kedua?

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sulit Juara Piala AFF 2020, Apa yang Mesti Dilakukan Timnas Indonesia di Leg 2 Lawan Thailand?
Yong Teck Lim / GETTY IMAGES ASIAPAC / Getty Images via AFP
SINGAPURA, SINGAPURA - 29 DESEMBER: (kiri) Evan Dimas Darmono #6, I Kadek Agung Widnyana Putra #18, Dedik Setiawan #27 dan Witan Sulaeman #8 dari Indonesia bereaksi setelah kalah 0-4 dari Thailand pada leg pertama Final Piala AFF Suzuki di Stadion Nasional pada 29 Desember 2021 di Singapura. (Foto oleh Yong Teck Lim/Getty Images) Yong Teck Lim / GETTY IMAGES ASIAPAC / Getty Images via AFP 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekalahan 0-4 dari Thailand di pertandingan pertama Final Piala AFF 2020, membuat peluang timnas Indonesia menyabet gelar juara hampir mustahil. 

Mengejar defisit empat gol dari Thailand rasanya akan sulit, mengingat negara berjuluk "Gajah Perang" itu baru kebobolan sekali sepanjang putaran Piala AFF di Singapura.  

Satu hal yang setidaknya harus dilakukan Asnawi Mangkualam dan kolega yakni memperbaiki penampilan di leg kedua melawan Thailand.

Baca juga: Timnas Indonesia Dibantai 0-4 di Leg Pertama, Shin Tae-yong: Tak Mungkin Comeback di Leg Kedua

Penyerang Timnas Indonesia, Egy Maulana masuk menggantikan Ricky Kambuya dalam Final Piala AFF 2021 melawan Thailand yang berakhir dengan skor 0-4 untuk kemenangan Gajah Perang di National Stadium, Rabu (29/12) malam WIB.
Penyerang Timnas Indonesia, Egy Maulana masuk menggantikan Ricky Kambuya dalam Final Piala AFF 2021 melawan Thailand yang berakhir dengan skor 0-4 untuk kemenangan Gajah Perang di National Stadium, Rabu (29/12) malam WIB. (Instagram @Egymaulanavikri)

Baca juga: Final AFF 2020 Indonesia Vs Thailand, Baru Dua Menit, Chanathip Songkrasin Bobol Gawang Nadeo

Demikian disampaikan Pengamat Sepak Bola yang juga Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali kepada Tribunnews.com, Kamis (30/12/2021).

"Leg 2 harus dijadikan medium untuk memperbaiki kesalahan. Untuk juara sulit, mengejar defisit gol dari Thailand yang baru kebobolan sekali di Piala AFF tidak akan mudah," tutur Akmal.

"Tapi buat memperbaiki penampilan agar lebih bagus di leg 2 masih bisa. Tetap semangat dan jangan putus asa," sambung dia.

Baca juga: Enam Syarat Indonesia Menang Lawan Thailand di Final Piala AFF 2020

Pemain Timnas Thailand Chanathip Songkrasin (ketiga dari kanan) merayakan golnya pada leg pertama pertandingan final sepak bola Piala Suzuki AFF 2020 antara Timnas Indonesia dan Timnas Thailand di Stadion Nasional Singapura. Rabu (29/12/2021). (Roslan RAHMAN/AFP)
Pemain Timnas Thailand Chanathip Songkrasin (ketiga dari kanan) merayakan golnya pada leg pertama pertandingan final sepak bola Piala Suzuki AFF 2020 antara Timnas Indonesia dan Timnas Thailand di Stadion Nasional Singapura. Rabu (29/12/2021). (Roslan RAHMAN/AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Baca juga: Berita Chelsea, Tuchel Singgung Bencana Besar Jelang Lawan Liverpool, Azpilicueta Merapat ke Barca

BERITA REKOMENDASI

Menurut Akmal, kekalahan Indonesia tidak perlu dipandang berlebihan karena ada banyak pelajaran yang bisa dipetik. 

Satu diantaranya adalah mengenai pentingnya membangun pondasi kuat sebagai tim sepak bola.

"Kekalahan timnas tak perlu disesali berlebihan. Tapi, harus diambil banyak pelajaran," kata Akmal.

"Bahwa untuk membentuk tim yang tangguh tidak bisa instan, tapi harus melalui proses yang terstruktur, sistemik, dan benar," imbuh dia.

Baca juga: Berita Chelsea, Cameo Kante Memesona, The Blues Super-Lelah, Deretan Cedera Terbaru Skuad Tuchel

Akmal meminta publik Tanah Air tidak menutup mata pada fakta bahwa sepak bola negara-negara seperti Thailand dan Vietnam telah lebih maju dibanding Indonesia. 


Kata Akmal, Vietnam dan Thailand telah menata sepak bola nasional mereka dari level pembinaan, hingga menyediakan kompetisi yang bersih.

"Kita harus membuka mata, jangan fanatik buta bahwa negara tetangga sudah semakin maju sepakbolanya. Mereka membangunnya dengan pembinaan yang benar dan kompetisi yang sehat," tutur dia.

"Sejatinya, lolos ke final sudah prestasi buat timnas. Maklum, dari awal Indonesia memang bukan unggulan," sambung Akmal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
10
8
1
1
19
6
13
25
2
Man. City
10
7
2
1
21
11
10
23
3
Nottm Forest
10
5
4
1
14
7
7
19
4
Chelsea
10
5
3
2
20
12
8
18
5
Arsenal
10
5
3
2
17
11
6
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas