Tertinggal 0-4 di Leg 1, Ini yang Dikatakan Shin Tae-yong Saat Jumpa Pers. Garuda Butuh Keajaiban
Indonesia tertinggal 0-4 dari Thailand setelah final Leg Pertama Turnamen Piala AFF Suzuki Cup 2020. Masih ada peluang, tapi itu butuh keajaiban.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA- Indonesia tertinggal 0-4 dari Thailand setelah final Leg Pertama Turnamen Piala AFF Suzuki Cup 2020. Masih ada peluang bagi Indonesia untuk bisa mengejar, namun itu dibutuhkan suatu keajaiban.
Pelatih Indonesia Shin Tae-young tahu bahwa akan dibutuhkan semacam keajaiban sekarang ini bagi Indonesia untuk membalikkan keadaan di leg kedua hari Sabtu.
“Saya menerima kekalahan itu dan saya tahu bahwa tidak mungkin untuk kembali dan mengalahkan Thailand di leg kedua, terutama jika kami bermain seperti yang kami lakukan di babak kedua malam ini," kata Shin Tae-yong dikutip dari situs AFF.
“Namun, bola itu bulat, kami tidak akan menyerah dan kami akan terus berjuang," katanya.
"Saya tidak akan terlalu fokus pada apa yang salah malam ini, tetapi lebih pada apa yang kami lakukan dengan baik untuk terus mendorong para pemain,” katanya.
Indonesia sedikitnya membuat tiga perubahan usai jeda babak pertama untuk mencoba dan menemukan cara untuk merebut kembali kendali pertandingan, tetapi Thailand terlalu perkasa.
Thailand mencetak gol pertama pada saat laga baru berjalan 2 menit lewat aksi Chanathip Songkrasin.
Mereka menggandakan keunggulan mereka tujuh menit setelah babak kedua ketika serangan balik yang apik membuat Supachok berlari menuju gawang, memotong terlebih dahulu ke kiri dan kemudian ke kanannya dan kemudian Chanathip Songkrasin melepaskan tendangan ke gawang dan menjadikannya 2-0.
Supachok Sarachat dan Bordin Phala mencetak dua gol lagi untuk membuat skor menjadi 4-0.
Ada waktu bagi Thailand untuk melakukan pergantian kiper yang tak terduga saat Kawin Thamsatchanan menggantikan Siwarak pada saat seperempat jam tersisa.
Setelah leg pertama, Thailand memiliki satu tangan di trofi Piala AFF Suzuki 2020 ketika dua gol dari Chanathip Songkrasin membantu mereka mengalahkan Indonesia 4-0 di leg pertama final di Stadion Nasional Singapura.
Sebuah gol dari Chanathip setelah hanya 90 detik, menjadi gol tercepat dalam sejarah Final Piala Suzuki AFF, membawa Thailand unggul 1-0 saat turun minum sebelum ia menyelesaikan dua golnya tujuh menit setelah restart.
Upaya lebih lanjut dari Supachok Sarachat dan Bordin Phala melengkapi kemenangan bagi tim Thailand yang merotasi tujuh starter dari tim yang tampil di leg kedua semifinal.
Pelatih Alexandre Polking mengatakan bahwa dia tahu sekarang gelar itu akan menjadi milik Thailand.
“Kami sekarang memiliki keuntungan besar, tentu saja kami tidak boleh membuat pesta yang terlalu besar, tetapi kami tahu sekarang bahwa gelar sudah ada di tangan kami untuk membawa trofi kembali ke Thailand".
“Itu adalah penampilan yang hebat dan saya ingin memuji para pemain yang menjalankan rencana permainan dengan cara yang luar biasa, sungguh itu semua berkat kerja keras para pemain.”
Hanya butuh sembilan puluh detik bagi Thailand untuk menyerang saat Philip Roller mengamuk melewati beberapa pemain bertahan Indonesia dan mengumpan bola untuk Chanathip yang mencetak gol dengan tendangan kaki kiri untuk memberi juara lima kali itu awal yang indah.
Thailand mendominasi banyak hal baik di dalam maupun di luar bola dan butuh kerja keras luar biasa dari Asnawi Mangkualam untuk mencegah Bordin yang mengesankan menggandakan keunggulan di menit ke-13 sebelum Teerasil Dangda mendorong upaya yang melebar dari posisi yang bagus hanya beberapa menit setelah pertandingan berjalan setengah jam.
Mereka mengalami masalah cedera pada menit ke-39 ketika Elias Dolah – dirinya menggantikan Manuel Bihr reguler – dipaksa keluar karena cedera kaki.
Indonesia hampir mengambil keuntungan dari perombakan pertahanan yang dihasilkan saat Witan Sulaeman berlari ke kiri dan memotong kembali untuk Alfeandra Dewangga yang melepaskan tembakan melebar dari gawang saat tinggal berhadap-hadapan dengan kiper Siwarak Tedsungnoen.
Aksi menarik pada babak pembukaan diperlihatkan oleh Nadeo Argawinata yang melakukan sejumlah penyelamatan mengesankan.
Terutama saat dia terbang ke kiri untuk mendorong tembakan melebar dari Bordin pada saat Thailand baru unggul satu gol.
Butuh keajaiban bagi Indonesia untuk bisa mengejar ketertinggalan di leg kedua. Final leg kedua akan digelar Sabtu (1/1/2022).
SUSUNAN PEMAIN
Indonesia vs Thailand
Indonesia (5-4-1):
23-Nadeo Argawinata (PG): 14-Asnawai Mangkualam, 19-Fachruddin Aryanto, 28-Alfeandra Dewangga, 5-Rizky Ridho Ramadhani, 3-Edo Febriansah; 8-Witan Sulaeman, 13-Rachmat Irianto, 15-Ricky Kambuaya, 25-Irfan Jaya; 27-Dedik Setiawan
Pelatih: Shin Tae-yong
Thailand (4-3-2-1):
23-Siwarak Tedsungnoen (PG); 19-Tristan Do, , 13-Philip Roller, 26-Kritsada Kaman, 27-Weerathep Pomphan; 11-Bordin Phala, 5-Elias Dolah, 16-Phitiwat Sukjitthammakul; 18-Chanathip Songkrasin, 7-Supachok Sarachat; 10-Teerasil Dangda
Pelatih: Alexandre Polking
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.