Pelatih Persib Asal Belanda Mengkritik Sistem Liga Indonesia
Pelatih Persib asal Belanda memberi kritik terhadap sistem liga Indonesia yang ia nilai kurang menguntungkan bagi klubnya.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Persib Bandung mendapat jadwal bermain malam pada tiga pertandingan awal putaran kedua Liga 1 2021/2022.
Menurut jadwal yang sudah dirilis oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB), Maung Bandung bakal menghadapi Persita Tangerang (20.30 WIB), Bali United (20.45 WIB), dan Borneo FC (20.45 WIB).
Waktu tersebut satu jam lebih cepat ketika Persib bertanding.
Artinya, ketika ketika Persib bermain pada pukul 20.45 WIB maka Nick Kuipers dan kawan-kawan memulai pertandingan di Bali pada pukul 21.45 WITA.
Pelatih Persib, Robert Alberts, mengatakan bahwa jadwal pertandingan seperti ini sudah pernah dialami pada seri kedua dan ketiga di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Ya ini sama seperti apa yang kami alami di Yogyakarta, mungkin yang berbeda hanya ketika laga terakhir (lawan Persik). Selain itu kami bermain di pukul delapan atau setengah sembilan malam," ujar Robert, Selasa (4/1).
Robert menuturkan, para pemain dipaksa untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak dilakukan.
Bukan saja bermain di atas jam delapan malam, tapi juga berada di satu hotel dalam kurun waktu yang cukup lama, hingga prosedur lainnya agar kompetisi berputar.
"Kami melakukan itu karena kami cinta sepak bola, kami mencintai pekerjaan ini. Tapi tidak ada yang bertanya kepada kami mengenai sistem yang diberlakukan saat ini," katanya.
Hal inilah yang dikritisi oleh pelatih asal Belanda berusia 67 tahun tersebut. Klub dan juga pemain hanya diberitahu sistem liga yang akan dijalankan dan wajib untuk mengikutinya.
"Jika melihat kualitas sepak bola dan apa yang terjadi kepada tim, melihat standar dari perangkat pertandingan, ada fakta bahwa banyak hal perlu dianalisa," ucapnya.
Di putaran kedua ini, Persib dan tim lainnya akan berada di Bali selama kurang lebih tiga bulan. Namun berdasarkan kontrak yang ada, maka seluruh pemain maupun tim pelatih harus mengikutinya.
"Tapi kami semua harus tahu, bahwa situasi ini sangat menyulitkan. Kini di Bali ada 18 tim dan hanya ada tiga stadion yang tersedia. Kami semuanya harus melakukan yang terbaik dari kondisi yang ada," ujarnya.
Meski mengakui sangat berat, Robert tak mau hal itu dijadikan alasan untuk tidak melakukan yang terbaik.
Dengan segala keterbatasan yang ada, Robert hanya berharap dan berusaha untuk bisa memberikan prestasi setinggi-tingginya untuk Persib.
"Kami harus mengikuti peraturan dan besar harapan pemain bisa terus bugar dan sehat, begitu pula staff official. Dan secara mental juga kami bisa tetap kuat dan itu yang paling penting," ujarnya. (ferdyan adhy nugraha)
Baca juga: Tarif Parkir di Kota Bandung Naik Tinggi, Warga Keberatan dan Minta Ditinjau Ulang