Kisruh Ruang Ganti Manchester United Seret 11 Pemain, Musibah atau Berkah?
Manchester United tengah menghadapi situasi tak menyenangkan pasca kalah dari Wolves di Liga Inggris
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Manchester United bisa dikatakan tengah menghadapi situasi terendah bersama pelatih Ralf Rangnick.
Sekiranya 11 pemain Manchester United dikabarkan tak senang dengan apa yang coba dilakukan Rangnick saat ini.
Suasana ruang ganti Old Trafford makin suram setelah mereka kalah dari Wolverhampton di Liga Inggris pekan lalu.
Baca juga: Situasi Manchester United Berantakan, Cristiano Ronaldo Dilabeli Benalu Utama Setan Merah
Penampilan Cristiano Ronaldo dkk dinilai sangat jauh dari standard yang seharusnya mereka tampilkan.
Ralf Rangnick juga tak berkelit untuk mengakui kekurangan timnya tersebut.
Ia mengaku tim dan pelatih sama-sama kecewa dengan penampilan tersebut.
Namun, respon kekecewaan dari para pemain dan pelatih bisa dibilang berbeda.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Siap Keluar dari Manchester United Jika Manajer Baru Tidak Cocok Dengan Pilihannya
Para pemain Manchester United lebih mementingkan pendekatan yang dilakukan sang pelatih, alih-alih fokus membenahi performa.
Mereka terlalu sibuk mengamati apakah hal atau perkataan yang dikeluarkan Rangnick bakal menyakiti perasaan mereka atau tidak.
Laporan dari Mirror menyebut bahwa para pemain dan pelatih harus duduk bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sesi hati ke hati tersebut sejatinya bukan sekali atau dua kali dilakukan Setan Merah.
Sejak era kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer, hal tersebut juga dilakukan.
Namun, performa para pemain juga masih begitu-begitu saja.
Lantas, kisruh ruang ganti Manchester United ini bisa dikatakan musibah atau berkah?
Sulit memang untuk mengambil kesimpulan tersebut secara pasti.
Namun jika dilihat dari perjalanan para pemain beberapa musim terakhir, "tamparan ke wajah" mereka memang diperlukan.
Mulai dari Jose Mourinho hingga Solskjaer tak bisa mengangkat performa tim secara konsisten.
Mentalitas skuat MU perlu mendapat gemblengan lebih jauh agar bisa kuat menghadapi badai.
Baca juga: Dua Pemain Ini Pimpin Pemberontakan Manchester United, Bruno Fernandes Ancam Hengkang
Apalagi mereka membela klub sebesar Manchester United, yang pernah menjadi raksasa sepak bola Inggris selama hampir 20 tahun.
Lambang klub di dada jauh lebih penting dan besar ketimbang nama di belakang jersey.
Barangkali kalimat di atas merupakan ungkapan klise di dunia sepak bola.
Namun, tak ada salahnya jika pemain United mengingat itu dan mulai bermain untuk lambang klub di jersey mereka.
(Tribunnews.com/Guruh)