Kualitas Pratama Arhan, Jadi Rebutan Tim Korea, Permata Timnas Indonesia, Kesayangan Shin Tae-yong
Kini, nama Arhan terus dikaitkan dengan tim asal Korea Selatan yang bermain di kasta kedua (K League 2), Daejeon Hana dan Seongnam FC.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Nama pemain milik PSIS Semarang, Pratama Arhan begitu melejit setelah gelaran Piala AFF 2020.
Selain sukses mengantar Timnas Indonesia menjadi runner up, Pratama Arhan juga menyabet penghargaan sebagai pemain muda terbaik Piala AFF 2020.
Ya, kualitas Pratama Arhan memang apik, ia tak seperti masih berusia 19 tahun, mental bertanding dan kerja kerasnya di lapangan menunjukkan ia adalah pemain yang matang.
Arhan merupakan full back kiri modern yang begitu rajin membantu serangan, kemampuan dribel dan kecepatan yang dimilikinya memudahkannya melakukan fenetrasi dari sisi tepi.
Baca juga: Andai Gabung Klub Korea Selatan Daejeon Hana, Pratama Arhan Main Bareng Eks Incaran Persib Bandung
Baca juga: BRI Liga 1: Pratama Arhan Hengkang, PSIS Semarang Gerak Cepat Pinang Eks Arema FC & Persib Bandung
Tak hanya itu, Arhan juga memiliki akurasi passing dan crossing yang ciamik, beberapa kali umpannya dari sektor kiri membahayakan pertahanan alwan.
Pemain kelahiran 21 Desember 2021 ini juga menjadi algojo utama bola mati Timnas Indonesia terutama saat corner kick dan lemparan ke dalam.
Ya, satu hal yang paling menarik dari Pratama Arhan adalah kemampuannya dalam mengeksekusi lemparan ke dalam.
Ia mampu melempar bola dari jarak 20 hingga 30 meter, hal tersebut membantu Timnas Indonesia untuk menciptakan skirmish di kotak penalti.
Meski terlihat sepele, hal tersebut begitu vital untuk Indonesia mampu menciptakan gol lewat situasi yang tak terduga.
Juga saat mengalami kebuntuan, lemparan ke dalam Pratama Arhan dapat dijadikan senjata bagi Garuda untuk mencetak gol.
Arhan adalah contoh dari bek kiri modern yang memiliki atribut lengkap, selain kemampuannya membantu serangan Timnas Indonesia.
Kecerdasan dan etos kerjanya dalam bertahan juga patut diberi acungan jempol.
Meski tak berbadan tambun, ia berani untuk berduel fisik, ketika terjatuh, ia akan bangkit dan merembut bola dari lawannya.
Mindset kerja keras yang ditanamkan Shin Tae-yong benar-benar membuat Pratama Arhan menjadi pemain yang berada di level tertinggi di usianya.