Kebangkitan Juventus di Liga Italia, Rujuknya Romansa Dybala & Allegri, Peluang Scudetto Bianconeri
Setelah rangkaian inkonsistensi dan terseok-seoknya Juventus di Liga Italia, hasil memuaskan sukses Bianconeri dalam tujuh laga terakhir.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
Perannya tak hanya untuk mensuplai bola kepada striker utama, melainkan juga mencetak gol dari lini kedua.
Dybala juga diberi tanggung jawab lain oleh Allegri, yaitu menjadi kreator serangan, ia sering menjemput bola ke tengah untuk mengatur serangan Bianconeri.
Dan hasilnya pun sempurna, di musim itu, (2017/2018). Sebanyak 22 gol berhasil ditorehkan oleh Dybala, ia kembali menjadi top skor klub mengungguli Higuain yang saat itu hanya mencetak 16 gol.
Dybala juga tak pernah tak menangkat trofi ketika berada dalam asuhan Allegri. Yang kurang dalam karirnya bersama Bianconeri hanyalah trofi Liga Champions.
Keinginan besar Juventus untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar, mengharuskan Allegri untuk dipecat.
Meskipun sukses memberi gelar domestik dari musim ke musim, pelatih berusia 54 tahun itu dianggap tak becus dalam hal mendatangkan trofi kontinental.
Kepergian Allegri
Kepergian Allegri membuat peran Dybala meredup, apalagi ditambahnya kedatangan Cristiano Ronaldo pada 2018/2019.
Itu membuat seluruh serangan difokuskan kepada seorang Ronaldo.
Pelatih pengganti Alleri saat itu, Maurizio Sarri juga tak begitu percaya dengan kemampuan Dybala.
Skema 4-3-3 milik Sarri membuat pelatih asal Italia tersebut lebih memilih striker murni di tengah dan pemain cepat di sisi sayap.
Dybala yang lebih berperan sebagai striker bayangan kesulitan untuk beradaptasi, hingga akhirnya tak diberi kesempatan banyak untuk bermain.
Performa Dybala kian meredup dan sering diisukan akan meninggalkan klub.
Musim lalu, bersama Andrea Pirlo pun demikian, Dybala tak mampu memberi kontribusi seperti saat masih bersama Allegri.
Apalagi, ditambah seringnya Dybala mengalami cedera, itu membuat waktunya untuk beradaptasi bersama skema Pirlo harus terhambat.
Dybala mengalami masalah pada ligamen dan betis, cedera tersebut membuatnya harus absen lebih dari 120 hari.
Bersama Pirlo, Dybala tampil sebanyak 26 kali di seluruh kompetisi. Kontribusinya sangat minim, ia hanya mencetak 5 gol dan 6 assist.
(Tribunnews.com/Deivor)