Magis Simone Inzaghi di Inter Milan, Gelar Piala Super Italia, Lebih Tajam dari Era Antonio Conte
Inter Milan sukses meraih gelar Piala Super Italia setelah mengalahkan Juventus dengan skor 2-1 di partai puncak yang digelar pada (13/01/2022).
Penulis: deivor ismanto
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan sukses meraih gelar Piala Super Italia setelah mengalahkan Juventus dengan skor 2-1 di partai puncak yang digelar pada (13/01/2022).
Prestasi tersebut menjadi sebuah pembuktian bagi Simone Inzaghi yang baru menjabat sebagai juru taktik Inter Milan di musim ini.
Pikulan beban berat harus menggantikan posisi Antonio Conte yang sukses memberi gelar Scudetto di musim lalu nyatanya tak membuat Inzaghi berkeringan dingin.
Justru sebaliknya, adaptasi dan filosofi yang ia berhasil membuat Inter Milan tampil lebih agresif dan bertaji.
Baca juga: Berkah Gelar Juara Piala Super Italia, Pijakan Inzaghi Bawa Inter Milan Terbang Tinggi Lagi
Baca juga: Transformasi Vinicius Junior di Real Madrid, Peran Ancelotti & Benzema, Motivasi Cristiano Ronaldo
Gelar Piala Super Italia pun sukses ia berikan setelah 12 tahun lamanya Nerazurri tak berhasil meraihnya.
Dari segi taktik, Inzaghi mempertahankan skema lamanya di Lazio. Yaitu bermain dengan pakem 3-5-2.
Harus ditinggal beberapa pemain kunci seperti Romelu Lukaku dan Acharaf Hakimi, tak membuat Inter Milan kehilangan tajinya.
Nerazzurri saat ini menjadi tim paling produktif di Liga Italia dengan dulangan 49 gol.
Dilansir FBref, xG komulatif Inter Milan berada di angka 37.3, menjadi yang tertinggi di Liga Italia, mengalahkan Atalanta dan Napoli yang bermain ofensif.
Meski hanya mendatangkan striker gaek berusia 35 tahun, Edin Dzeko untuk pengganti top skor Nerazzurri musim lalu, Romelu Lukaku. Inzaghi terbukti mampu membuat Dzeko tampil ganas.
Torehan 11 gol Dzeko untuk Inter Milan musim ini menjadi yang tertinggi diantara pemain Nerazzurri lainnya.
Pemain yang didepak Mourinho dari AS Roma itu tak kesulitan untuk beradaptasi dengan skema Inzaghi. Rotasi yang kerap juru taktik asal Italia itu lakukan membuat Dzeko tak kehabisan tenaga.
Ia mampu menunjukkan performa apik ketika dimainkan, baik saat tampil starter ataupun datang dari bangku cadangan.
"Lukaku memang lebih baik dari Dzeko sebelumnya, tetapi ia lebih lengkap sebagai pemain," puji Marchegiani.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.